"Piyak piyak byeongari~"
Seonho sedang bersenandung sambil meloncat-loncatkan kakinya. Ia terlihat senang sambil memainkan kedua tangannya seperti jeojang dari jihoon,kakak kelasnya.
"Nae maeum soge jeojang." Ucapnya. Tak terasa ia sudah berada di depan rumah minhyun. Iya, rencananya seonho mau nemenin minhyun latihan basket di sekolahan. Padahal kan minhyun bilang enggak usah tapi seonho maksa,jadi seonho bergegas ke rumah minhyun biar bareng berangkatnya.
Tok tok tok
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Minki, bunda minhyun tersenyum lebar saat tau siapa yang berkunjung ke rumahnya. Seonho langsung mencium tangan minki.
"Eh,hoho. Tumben pagi-pagi sekali kamu kesini."
"Mau nemenin kak minhyun latihan basket bun."
"minhyun barusan pergi ho." Teriak woojin dari dalam rumah.
Seonho kebingungan. Minki mengangguk pasti lalu mengajak seonho masuk terlebih dahalu.
"Eh ada nak hoho."
Seonho tersenyum terus mencium tangan jonghyun,ia duduk di depan jonghyun dengan bibir yang ia kerucutkan.
"Jangan ngambek gitu, muka kamu jelek ho. Coba kamu telfon minhyunnya, kali aja dia memang perlu banget makanya buru-buru keluar. Ayah tinggal dulu ya."
Huuhh~~
Helaan nafas dari seonho terdengar. Ia mengambil hpnya dan menelfon minhyun."Cuma operator yang jawab huuhhh.." seonho menyenderkan punggungnya pada sofa sambil menutup muka dengan kedua tangannya.
"Udah coba telfon minhyun?" Tanya woojin yang langsung duduk di sebelah seonho.
"Gak ada jawaban." Seonho menegakkan tubuhnya, bibirnya masih ia kerucutkan,membuat woojin ingin khilaf tapi inget sama hyeongseob dan pukulan dari minhyun.
"Dia gak bilang apa-apa memangnya?"
Seonho menggeleng. "Main dulu aja ho nemenin bunda ya." Minki menaruh minuman dan makanan di meja. Ia juga ikut duduk di depan kedua lelaki itu.
"Gue duluan ya ho. Ada latihan basket. Ah iya lupa, mau ikut? Mungkin dia latihan basket."
Seonho menggeleng lemah, kecewa dia tuh. Padahal mah seonhonya aja yang maksa, kan udah dibilang gak usah nemenin sama minhyun tapi masih bandel aja.
"Yaudah,gue duluan ya. Woojin pamit ya bun. Assalamualaikum." Woojin mencium tangan bundanya.
"Hati-hati. Bilangin sama minhyun,calon masdepnya ngambek gitu." Keduanya terkekeh. Seonho malah makin mengerucutkan bibirnya. Sepeninggalan woojin, minki berpindah tempat duduk. Ia sudah berada disamping seonho.
"Bunda tau, kamu kecewa ya sama dia? Kamu boleh ngambek sama dia tapi kamu juga harus ngertiin dia. Mungkin dia pengen kamu gak kecapek an gara-gara nemenin dia."
"Iya bun,mianhae."
Bunda memeluk seonho,ia tahu bahwa seonho ini memang masih bertingkah laku seperti anak kecil tapi dibalik itu semua ada sifat yang mungkin tak di ketahui orang lain selain minhyun dan orang terdekatnya. Semua merasa nyaman jika bersama seonho. Seonho itu apa adanya, cuma ya itu kadang lemotnya minta ampun. Yang bikin aneh, dia masuk pararel tiga besar.
"Hoho mau pulang aja bun."
"Eh kok? Gak mau main dulu sambil nunggu minhyun?"
"Byeongari hoho butuh makan bun. Tadi hoho lupa kasih makan hehehe."
Minki ikut terkekeh lalu mengantar seonho sampai depan rumah.
♥♥
"Eh goblok. Lu malah gandengan sama hyunbin!!" Teriak woojin dari luar lapangan basket. Minhyun kaget, ia langsung melepaskan pegangannya.
"Apaan sih jin. Gue gak gitu."
"Bener jin. Tadi kita pegangan kok." Hyunbin membuat smirk dan mendapat tatapan tajam dari minhyun. Ia hanya terkekeh. Woojin menarik tangan minhyun dan menjauhkannya dari setan yang terkutuk seperti hyunbin.
"Lo ngapain sih sama tuh anak!" Woojin ngegas bro, wihh sades.
"Ngapain apanya sih? Dia tuh yang sok akrab."
"Ya kan lonya bisa nepis atau gimana gitu. Kalo seonho tau gimana? Untung tadi dia gak jadi ikut. Kalo ikut? Tamat riwayat lo hyun."
"Seonho? Memangnya dia lagi dirumah?"
"Iyalah leri!! Dia udah bahagia-bahagianya malah langsung cemberut. Untung gak gue khilafin tadi." Ucap woojin ngegas tapi akhirannya bikin minhyun nabok kepala woojin. Dia hanya terkekeh.
"Makanya kalo udah punya pacar tuh dijaga perasaan dia. Kalo salah paham lagi kaya waktu itu gimana bego?"
Woojin meninggalkan minhyun. Lah kenapa dia yang sewot?
Gak tau, cuma woojin yang tau.Keesokan harinya...
Seonho emang gak bisa marah lama-lama sama minhyun. Buktinya, tadi pagi saat minhyun menjemputnya. Ia sangat senang dan langsung memeluk minhyun. Ya minhyun mah peluk balik aja ya, rejeki jangan ditolak :v
"Ho."
"Iya kak?"
Bukan minhyun tapi dino yang manggil seonho. Sekarang mereka udah di kelas.
"Hwi beneran mau nikah sama baejin?" Bisiknya. Dibalas anggukan sama seonho.
"Duh gue lega. Akhirnya mereka dipersatukan dalan ikatan yang suci setelah yang mereka lakukan selama ini."
Seonho mengernyit bingung. "Emangnya kak hwi sama kak baejin melakukan apa selama ini?"
"Ah itu ho. Duh gimana ya jelasinnya? Didin bingung hehehe. Ya pokoknya mah tindakan yang haram gitu ho." Jawab dino agak ragu dengan jawabannya
"Haram? Ya harusnya mandi besarlah kak kalo udah haram-haraman mah."
Dino kali bingung. Seonho ngerti dengan apa yang ia bicarakan?
"Ho lo ngerti?"
Seonho mengangguk. "Kalo di hadist mah kalo abis kena yang haram gitu langsung mandi besar biar ilang tapi itu sih najis ya kak? Mereka abis kena apa? Kok ada najisnya ya?"
"O AJA YA HO. DIDIN KIRA HOHO NGERTI. ASTAGA!" dino menepuk jidatnya. Seonho? Senyum gaje dia.
"Assalamualaikum."
Semua serempak membalas salam dari seorang guru yang masuk kelas.
"Maaf sebelumnya. Kalian bakal ada penyuluhan dari anak kampus yang ada di depan kelas kalian selama beberapa hari. Jadi kalian diliburkan dari kegiatan belajar tapi bukan berarti lupa belajar ya."
Semua bersorak riang kemudian masuklah sesosok yang seonho kenal.
"Perkenalkan nama saya kang daniel. Kalian bisa memanggil saya daniel. Saya yang akan melakukan penyuluhan di kelas ini. Mohon bantuannya." Senyumnya merekah, gigi kelincinya juga terlihat. Semua uke yang berada di kelas juga terlihat bahagia. Terkecuali seonho dan dino.
"Ah hoho ada di kelas ini ternyata." Semua melirik seonho saat daniel mengatakan itu. Seonho hanya tersenyum kikuk dan mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Same! [Seonho♡Minhyun] √END√
FanfictionBayangin punya pacar ketos rasa dilan! Istighfar aja terus!!! Mereka gak sama,bener-bener gak sama. Tapi ya mau gimana lagi, satunya 2G dan satunya 10G jadi bisa saling melengkapilah ya? "kak yang tadi itu apa?" "itu tanda kasih sayang." "yaudah hoh...