Awal || 1.2

32 4 0
                                    

Masih di hari yang sama. Semua peserta mos udah berkumpul di lapangan dengan gugus masing-masing. Jadi jadwalnya hari ini mereka bakal dibina tentang PBB an dulu terus abis itu pengenalan sekolah. Nanti mereka bakal diajak jalan-jalan ngelilingin area sekolahan.

Item, itu yang diliat seonho di sekitarnya. Pandangan mulai mengabur dan-

"HOHO!!" teriak daehwi saat latihan PBB udah dimulai beberapa menit yang lalu, membuat semua orang kaget. Suara daehwi emang daebak dah

Pandangan seonho mulai sedikit terang. Namun masih menyesuaikan dengan cahaya di sekitar. "Kamu udah bangun?"

Seonho menangkap bayangan seorang lelaki yang masih samar di penglihatannya, takutnya itu om pedofil yang mau nyulik seonho jadi dia was-was gitu. Tapi kok om pedofilnya ganteng, wajahnya ngademin lagi  -pikir seonho

"Udah baikan?"

Ia memberi seonho teh manis hangat lalu di terima seonho yang sudah duduk di tempat tidur. Yah, ini uks. "Kalo gak kuat, jangan dipaksa. Kan jadinya pingsan."

Seonho masih terdiam, slalu inget kata mamahnya dia mah.

Lelaki itu memeriksa kening seonho, ia menatap seonho sebentar. "Agak mendingan, belum makan ya?"

Seonho mengangguk. "Tadi mamah gak sempet bikin hoho sarapan." Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya

"Ya Allah lucu banget sih kamu. Nama kamu siapa?"

"Seonho, panggil hoho ya."

"Hwang minhyun."

"Kak minhyun?"

Minhyun, lelaki itu mengangguk. Saat lelaki di depannya jatuh pingsan, ia yang menggendongnya sampai ke uks. Rasa khawatir terpancar dari wajah minhyun, padahal ia baru melihat seonho saat pendaftaran siswa baru. Ia ingat betul bagaimana seonho memakai baju almamater smpnya dengan selalu mengikuti mamahnya di belakang. Sungguh lucu pikirnya.

Ia mulai tertarik pada seonho, dan mulai memperhatikannya saat tes fisik dan tes tulis. Tak lupa dihari diumumkannya siswa yang ditrima di sekolah inipun,ia melihat seonho sangat senang sambil memeluk mamahnya. Saat seonho ke toilet,ia mendekati mamahnya dan menanyai perihal seonho guna keperluan sekolah alasannya. Padahal itu untuk kepentingan dirinya sendiri.

"Jagain hoho ya, saya tau kamu menyukai dia. Kalo kamu tulus sama dia, perjuangin ya." Awalnya minhyun kaget dengan pernyataan mamah seonho. Ia malu, sebegitu terlihatnya kah ia menyukai lelaki bernama seonho dimata mamah seonho? Ia pun berpamitan,tak lupa mencium tangan mamah seonho.


"Oh jadi gitu." Ucap minhyun pada seonho yang sedari tadi membicarakan teman barunya di sekolah ini dan hal lainnya seperti byeongari. Dua hal yang ia tahu dari seonho, cerewet dan suka makan. Buktinya, saat ia membawa seonho ke kantin, seonho sudah menghabiskan tiga porsi batagor dan dua porsi siomay. Ditambah dua gelas jus jambu biji. Minhyun sih gak keberatan, soalnya ia suka sama orang yang doyan makan kayak seonho. Apalagi seonho bawelnya minta ampun, baru sehari kenal namun rasanya minhyun sudah merasa dekat dengan seonho.

"Ah sepertinya supir hoho udah jemput. Maaf kak, hoho gak bisa ngikutin mos." Seonho tertunduk

"Iya gakpapa, yang penting kamu sehat. Nanti kakak beliin byeongari ya buat kamu."

Wajah seonho langsung cerah dan mengangguk pasti dengan senyum bahagianya. Sungguh,minhyun sedang ambyar sekarang melihat senyum seonho.

Minhyun menuntun seonho sampai gerbang sekolah. Dan membukakan pintu mobil untuknya juga. Seonho melambaikan tangannya sambil tersenyum.

"Udah PDKT nya?" Ucap woojin kembarannya dan menekankan kata yang berbold itu dengan nada yang menyindir.

"Siapa juga yang lagi pdkt an, sok tau." Minhyun meninggalkan woojin di depan gerbang

"Heh bocah, gak sopan ya sama abang sendiri kek gitu."

"Cuma beda beberapa menit doang, gak usah songong." Teriak minhyun

"Lah baper dia. Mending cari degem lah, mayan buat nambah list mantan WKWKWKWK."

Gak tau lagi lah sama si woojin gue mah:"








Not Same! [Seonho♡Minhyun] √END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang