Seonho menenteng dua bungkus plastik yang berisi buah-buahan. Sore ini mereka menjenguk daehwi seperti yang dijanjikan minhyun pada seonho.
"Jangan lari-larian gitu,nanti jatuh ho."
Seonho tak menghiraukan ucapan minhyun. Ia membuka pagar rumah yang menjadi tujuan mereka.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar lumayan keras karena seonho terlalu bersemangat.
"Hust. Jangan keras-keras. Kalo daehwi lagi tidur gimana?"
"Oh iya lupa."
Seonho menunjukan senyum tiga jarinya. Seseorang membukakan pintu tersebut.
"Loh kak baejin? Lagi ngapain disini?"
"Jagain hwi lah. Ngapain lagi?"
"Oh iya iya."
Seonho ogeb emang ya. Udah tau baejin calon masdepnya daehwi malah ditanya 'lagi ngapain dirumah daehwi?'. Minhyun mah elus dada mulu, sedangkan baejin gelengin kepala heran. Baejin nyuruh mereka masuk. Seonho langsung ngacir masuk ke kamar daehwi. Jangan heran, seonho udah sering kesini jadi tau kamar daehwi ada dimana.
Sedangkan minhyun sama baejin duduk di sofa, gak mau ngurusin uke-ukenya. Rempong yang ada:)
"Kak hwi." Seonho naruh bungkusan itu di meja terus meluk daehwi dengan manja. Seonho sering gitu sama daehwi ampe bikin dino cemburu. Maklumlah, daehwi kan pelukable banget. Daehwi menepuk punggung seonho pelan.
"Gak bisa nafas gue ho."
"Eh. Mianhae."
Seonho melepas pelukannya.
"Minhyun gak ikut?"
"Ikut. Ada di bawah sama kak baejin."
Daehwi mengangguk. "Ho."
"Nde? Apa kak?"
"Gue sama baejin mau nikah."
Dan setelahnya~
"KYAAAAA!!!! beneran?!" Seonho menanyakan hal tersebut dengan sangat antusias.
"Hust jangan keras-keras. Beneran. Jangan bilang siapa-siapa ya."
Seonho mengangguk pasti.
"Kapan lo nyusul?"
Seonho tersenyum kikuk. Jangankan menikah, menjadi pacar seorang hwang minhyun aja udah bikin seonho bahagia. Tapi mungkin pertanyaan daehwi barusan bikin seonho terdiam sejenak sambil memikirkan hal itu. Seonho masih berumur 15 tahun,belum genap 16 malah. Sedangkan minhyun baru genap umur 17 tahun. Bukan masalah umurnya. Entahlah, seonho rasa belum pantas saja jika dirinya harus menikah diumur yang sekarang.
"Kenapa kakak pengen nikah muda?"
"Karena gue takut kehilangan dia. Gue pengen jagain dia. Pengen selalu deket sama daehwi" Baejin menggaruk tengkuknya yang mungkin gatal?
Para seme juga lagi ngobrolin ini di ruang tamu dan tadi minhyun juga bertanya seperti itu pada baejin.
"Lo masih sekolah. Lo mau nanggung resikonya?"
"Apapun demi daehwi, gue bakal tanggung resikonya." Baejin memasang muka yang memang benar-benar menunjukan bahwa dia serius ingin meminang daehwi diumur mereka yang masih muda.
"Gue bakal dukung apa yang jadi keputusan lo jin."
Kedua seme itu hanya saling melempar senyum.
"Kapan lo nyusul?"
Minhyun pun dibuat terdiam dengan pertanyaan ini. Ia tau bahwa ia dan seonho masih terlalu muda untuk mengambil keputusan ini.
"7 tahun lagi?"
Baejin tertawa. "Heol! Lo mau buat seonho jadi perjaka tua heh?"
"Yaaa gue cuma mau sukses dulu baru nikahin dia."
"Serah lo hyun serah."
Minhyun tersenyum kikuk sambil melihat baejin yang masih menertawakan keinginanya untuk menikahi seonho 7 tahun lagi.
"Jin?"
Baejin berhenti tertawa saat melihat minhyun yang sepertinya sedang resah.
"Kenapa?"
"Lo tau sesuatu tentang masa lalunya seonho?"
Baejin mengernyitkan dahinya. Apa maksudnya?
"Tadi di sekolah~
Flashback
"Nanti beli buah-buahan yang banyak ya. Biar kak hwi cepet sembuh!"
"Iya ho iya."
"Yess..!!"
Seonho berjingkrak senang sampai tak sengaja menabrak seseorang. Seonho maupun orang tersebut sama-sama kaget. Cukup lama mereka beradu pandang hingga minhyun membangunkan seonho yang terjatuh di lantai.
"Kamu gakpapa ho?" Minhyun terlihat khawatir, seonho mengangguk.
"Kita ketemu lagi ho." Lelaki itu tersenyum lebar. Seonho? Ia mulai tersenyum pada lelaki tersebut.
"Kakak ngapain ada disini?"
"Lagi ada tugas dari kampus dan kebetulan kakak ditugasin disini. Eh gak taunya ini sekolah kamu ho."
Kamu? Minhyun terheran. Tidak ada yang menyebut aku-kamu an pada seonho selain orang terdekat seonho.
"Ah gitu. Oh iya hampir lupa. Kak,kenalin dia kak minhyun pacar aku. Kak minhyun, dia kak daniel."
"Wah. Kamu udah punya pacar ho? Kenalin gue m.. ah gue daniel."
Daniel, lelaki yang bernama daniel itu mengulurkan tangannya dan di terima minhyun dengan sekilas sambil menyebut namanya saja.
"Ho. Kakak duluan ya. Ada urusan,mungkin lain kali bisa ngobrol lagi. Ah buat minhyun, yang sabar ya sama seonho. Jagain dia ok."
Daniel berlalu meninggalkan sejuta pertanyaan di kepala minhyun. Seonho menarik tangan minhyun. Sepertinya seonho pun tak ingin membahas apapun tentang kejadian barusan.
"Hoho mau byeongari." Rengeknya
Flashback off
Gitu jin. Lo tau siapa dia?" Ucap minhyun setelah menceritakan kejadian sepulang sekolah tadi.
"Itu.." belum sempat menjawab pertanyan minhyun. Seonho turun dari tangga.
"Pulang yuk kak."
Minhyun memperhatikan seonho yang mulai mendekatinya.
"Udah?"
Seonho mengangguk. "Kak hwi baru tidur."
"Yaudah jin. Gue pulang ya."
Baejin mengantar mereka sampai depan pintu dan menatap kepergian mereka. Ia memasuki rumah,menuju kamar daehwi. Nyatanya daehwi belum tertidur, ia masih terjaga.
Baejin duduk di sekitaran tempat tidur daehwi dan mengelus puncak kepalanya.
"Jadi tadi seonho cerita kan tentang daniel?"
Daehwi menatap baejin dalam diam lalu mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Same! [Seonho♡Minhyun] √END√
FanfictionBayangin punya pacar ketos rasa dilan! Istighfar aja terus!!! Mereka gak sama,bener-bener gak sama. Tapi ya mau gimana lagi, satunya 2G dan satunya 10G jadi bisa saling melengkapilah ya? "kak yang tadi itu apa?" "itu tanda kasih sayang." "yaudah hoh...