8 - yang kedua

2.1K 400 25
                                    

Hari Sabtu yang cerah, sepagi ini Hyunjin udah ada di komplek perumahan nya untuk sekedar berkeliling membuat keringat.

Sudah hampir dua hari ini Hyunjin sama sekali ngga kasih kabar atau iseng chat Seoyeon. Begitupun sebaliknya. Bahkan mereka juga tidak bertemu setelah kejadian 'ayo jadian' itu.

Tapi Hyunjin masih mengamati Seoyeon dari kejauhan, ia selalu memantau doi lewat Heejin ataupun Nakyung.

Seperti sekarang, Hyunjin yang sudah selesai dengan kegiatan lari pagi nya menyempatkan bertanya kepada Nakyung apakah Seoyeon sudan bangun atau belum.

Nakyung
Bawel!!! Tanya sediri aja sono. Kaya gak biasanya--'

Hyunjin
Ya sori nyaii
Gue ga enak ganggu dia mulu

Nakyung
Bego, orang dia uring uringan nunggu lo chat dia

Hyunjin
Bohong tidak baik di pelihara

Nakyung
Bodo

Nakyung blocked you

"ANJENG DI BLOK????" Tanpa sadar hyunjin jadi ngomong kasar.

Hyunjin dilema, mau chat seoyeon apa engga. Soalnya apa yang di katakan Seoyeon ada benernya juga. Bener banget malah.

Biasanya Hyunjin bakalan tau Seoyeon hari ini ada acara apa aja. Tapi buat dua hari ini dia sama sekali gatau, walaupun udah usaha tanya.

Kring

Sebuah notifikasi masuk, buat hyunjin buka mata.

Jeno
Nonton kuy? Black Panther
Gue ada tiket 4 tapi pada gabisa, jadi gue mau ajak lo aja sama Heejin, mau?

Hyunjin
Jam berapa?

Jeno
Nanti siang, jam 1

Hyunjin
Call

Hyunjin punya niat tersendiri untuk itu.

Hyunjin
Heejin

Heejin
Ya?

🍴

Jeno dan Hyunjin udah sampai aja di bioskop, Hyunjin sengaja ajak Jeno bareng, biar jeno ga berangkat bareng Heejin.

Nunggu buat 10 menit, akhirnya yang di tunggu dateng juga.

Seoyeon sedikit heran dan kangen? Ketika melihat Hyunjin di depannya. Rapih dan wangi khas Hyunjin.

"Hai" sapa Hyunjin

"Hai" jawab Seoyeon datar

"Gue sama Jeno mau beli popcorn dulu ya, kalian ngobrol dulu aja. Kita yang traktir" ucap Heejin seraya meninggalkan Hyunjin dan Seoyeon.

Hyunjin dan Seoyeon jalan ke arah bangku tunggu. Awalnya sedikit diam, tapi Hyunjin mau memulai.

"Seoyeon, saya mau bicara" katanya

"Iya ngomong aja" jawabnya

Hyunjin menatap Seoyeon, begitu pula sebaliknya.

"Saya mau minta maaf. Saya gatau harus gimana. Maaf saya juga tidak kasih kabar, saya bukan sengaja pergi setelah pernyataan saya. Tapi jujur, saya itu bingung harus bagaimana setelah kamu menolak saya" tera Hyunjin

Seoyeon masih mencoba mencerna dan menahan rasa kangennya dengan Hyunjin. Ck, padahal baru dua hari.

"Hyunjin, lo ga harus minta maaf kali. Lo ga salah, dan gue ga nolak, juga engga nerima." Balas Seoyeon, lalu dia menambahkan, " Seharusnya aku yang minta maaf. Tapi, kamu juga engga kasih aku kesempatan buat njelasin. Kamu ga kasih jawaban atas apa yang aku jawab ke kamu. Setelah itu kamu pergi.."

Seoyeon sedikit menurunkan nada bicaranya. Matanya di arahkan ke lantai tanpa mau lihat Hyunjin.

"Oi, masuk yuk. Popcorn nya udah" ajak Heejin

"Ah-iya, sini gue bawain jin?" Tawar Seoyeon

Heejin dan Seoyeon sudah lebih dulu ke dalam studio, Jeno dan Hyunjin ada di belakang.

"Udah baikan? Udah minta kejelasan?" Tanya Jeno sambil menaiki tanga studio

"Ya gitu, tunggu aja" jawab Hyunjin

🍴

"Gue langsung balik ya sama Heejin, lo di anter Hyunjin aja gapapa kan seo?" Tanya Jeno

"Ooh, oke" jawab Seoyeon

Seoyeon jadi jalan bareng sama Hyunjin ke parkiran, tapi bukan motor. Hyunjin bawa mobil? Pikir Seoyeon yang samaan kaya author^

"Jin, kamu bawa mobil?" Tanya Seoyeon

"Engga, cuman ini aku lupa, aku parkir dimana" jawab Hyunjin

"Eh??? Kok lo ngomong nya ga formal lagi sihh? Ya walaupun masih dikit" kata Seoyeon malah salah fokus

Hyunjin tetep jalan dan berhenti di mobil silver hrv milik....

"Lah punya siapa ini?" Tanya Seoyeon heboh

"Kakak" jawab Hyunjin

Seoyeon merasa ada yang aneh, kenapa Hyunjin jadi dingin gini. Dan bahasanya ke dia, udah beda.

Begitu masuk, Hyunjin dan Seoyeon tetep diem dieman. Sampe Seoyeon merasa canggung dan ga nyaman dengan suasana ini.

"Hyunjin maaf ya, jangan diem.. dieman gini dong?" Ucap Seoyeon yang membuat Hyunjin menepikan mobilnya.

"Ah, sorry seo. Saya ga bermaksud. Maaf ya"

"Ke taman yang deket air mancur yuk? Sekalian nongkrong sore" ajak Seoyeon yang di balas anggukan Hyunjin.

Sekarang mereka sedang duduk di dekat sungai yang ada di taman ini.

Dengan duduk berdampingan, Seoyeon berharap hubungan nya dengan Hyunjin tidak renggang.

Hyunjin sedikit berpikir, dia termenung dan di tariknya nafas dalam.

"Seo, saya mau ngomong serius"

"Kenapa?" Tanya Seoyeon tertarik

"Saya memang ga gentle seperti yang kamu ngomong. Saya kepada Tuhan saya, dan kamu kepada Tuhan kamu. Saya ke gereja dan kamu ke Masjid. Tapi, apa saya menuntut kamu untuk mengikuti saya? Seoyeon, saya hanya mau kamu menjadi kekasih saya. Perkara nanti kamu milik orang lain, itu garis tangan Tuhan. Seoyeon, saya cinta kamu. Saya mau kamu jadi kekasih saya." Ucap Hyunjin

Nadanya terlihat parau, namun maksud Hyunjin tegas. Kata yang di ucapkan Hyunjin sungguh menampar Seoyeon.

"Hyunjin kamu.." Seoyeon menahan tangis,  bibirnya dia katupkan rapat.

"Lee Seoyeon, maukah kamu jadi kekasih ku?"

Different ; Hwang Hyunjin [1.0&2.0] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang