Teman

4.3K 569 10
                                    


Hujan deras mengguyur kota sore ini bertepatan dengan waktu pulang sekolah.

Yerin menatap nanar ke arah langit yang menghitam dari jendela kelas. Aura sejuk ini membuat perasaannya semakin suram.

Ia baru menyelesaikan piket hariannya. Membuat ia terlambat pulang dan terjebak di kelas terkutuk ini.

"Kejebak hujan, pulang telat, pr banyak, kak Taehyung ngilang pula." Batin Yerin gusar. Ia terus menatap ke arah langit hingga sebuah suara menginterupsi kegiatannya.

"Yerin belum pulang?" Ia pun menoleh. Menadapati Joy berdiri tak jauh darinya sambil memegang sebuah payung berwarna abu-abu.

"Pulang bareng gue yuk!"

Yerin menimbang-nimbang ajakan teman barunya itu. Sebenarnya bukan ide yang buruk, toh ia bisa sekalian nanya-nanya soal Taehyung kan?

"Ikut ya joy~"


💮💮💮



"Kok gue laper ya," guman Joy pelan.

Suasana masih terasa dingin, karena hujan masih membasahi bumi tempat ia berpijak. memang tak sederas tadi, tapi cuaca dingin ini cukup membuat Joy kedinginan.

dan kelaparan.

"Makan aja dulu," usul Yerin yang masih setia berdiri disisi Joy. Saling berbagi payung milik temannya itu.

"Nanti lo pulangnya telat. Halte bis masih jauh." Joy merasa tidak enak kelepasan berbicara seperti tadi.

Yerin hanya terkekeh lemah, lalu tersenyum hangat ke arah Joy, "ga masalah kali Joy. Kita kan temen, jangan sungkan sama gue lah."

Tanpa sadar kedua sudut bibir Joy tertarik keatas, membentuk sebuah senyuman kecil.

Kita adalah teman.

"Lo mau makan apa?"

"Ke minimarket aja kuy. nyeduh mie cup."

"Nanti lu tambah chubby, yer."

"Sabodo teuing."

Langkah kedua gadis itu memasuki sebuah minimarket. Dengan sigap mereka mengambil seluruh makanan dan minuman yang mereka inginkan. Joy melupakan diet ketatnya, dan Yerin pura-pura lupa dengan timbangan berat badannya yang tempo hari sedikit mengalami kenaikan.

Diet itu mitos.

Selesai dengan urusan pembayaran, mereka pun memilih tempat duduk di dekat jendela. Menampakan pemandangan langit yang masih dihiasi awan hitam. Sepertinya hujan kembali deras.

"Nanti lo gue anterin sampe rumah, deh." Joy memulai percakapan setelah menelan makanan di mulutnya.

"Gue bukan anak kecil, ga bakal ilang." Yerin mendengus sebal. Lalu memasukan beberapa keping keripik kentang ke dalam mulutnya.

Atensi mereka pun teralihkan ketika seorang pemuda melewati kaca jendela minimarket, berjalan di luar sana menerjang hujan yang terbilang deras.

"Itu kan si adek kelas yang namanya Mingyu?" Manik mata Joy terus mengekori pergerakan pemuda itu sampai menjauh.

"Kenapa ga neduh ya? Ah, dia mah ganteng-ganteng bloon." Yerin mencebik sebal, seraya membuka tutup botol minumannya.

"Siapa tau dia ada acara genting yer? Makanya nekat.

Tapi bener sih kata lo, Mingyu lumayan ganteng." Joy menopang dagunya.

"Bukan lumayan, tapi emang ganteng. Sayangnya degem, gue lebih suka kakak kelas. Apalagi kak-"

"Hwang Minhyun?"

"EH? KOK LU TAU ARAH PEMBICARAAN GUE KE SIAPA?"

"Lelaki modelan kaya dia mah calon imam sejut umat. Anjir, rela gue dilamar dia."

"Pala lo peyang. mana mau dia sama lo."

Sisa waktu di sore kedua sejoli itu pun dihabiskan dengan membahas cowok ganteng seantero sekolah yang sayangnya ga nyasar di kelas mereka. So sad.
































ㅁㅅㅁ

gue mau bikin alurnya ga terlalu cepet biar lebih dapet feel. rrr- tapi ini terlalu lambat ga sih hm

kelas sisaan ↯ 96 linersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang