Siapa?

2.2K 262 23
                                    

Jungyeon bersumpah, peraturan Sekolah yang melarang siswa dan siswi membawa kendaraan pribadi saat kegiatan belajar mengajar, sebenarnya tidak efektif.

Pertama, sangat merepotkan bagi siswa yang letak rumahnya jauh. Mereka harus diantar atau berangkat sangat pagi, seperti Jungyeon.

Kedua, sudah es-em-a tapi masih harus diantar jemput orang tua? Sialan. Mereka bukan anak kecil lagi.

"Heran, siapa sih yang bikin peraturan konyol kaya gini?" Ucap Jungyeon seraya mengetikkan ucapannya di layar ponsel.








anaknya papa daesung (15)


Jungyeon : heran, siapa sih yang bikin peraturan konyol kaya gini?

Hoshi : au tuh, gua jadi suka telat masuk

Woozi : elu mah telat karena bangunnya kesiangan bego -_

Hayoung : wkwkwk

Yerin : kayanya Jungyeon masih dendam gara-gara tadi pagi telat terus dihukum sama pak seungri

Junhong : pak seungri muka lawak ternyata galak

Hayoung : iya iya, sumpah menipu banget

Joy : demo dong, kesel gue lama-lama

Jun : padahal kalo gua naik motor jarak tempuhnya jadi lebih cepet

Hanbin : ^ 2

Junhong : ^ 3

Jungyeon : ^ 4

Wonwoo : ^ 5

Woozi : ^ 6

Momo : demo kemana? di lapangan sekolah?

Doyoung : cuma berlima belas gak bakal digubris. yakin dah

Yerin : tapi ..
Yerin : gak mungkin kan peraturan itu dibuat tanpa alasan?

read by 14


Wonwoo : iya sih
Wonwoo : pasti ada alasannya

Hoshi : anjir wonwoo bucin [deleted]
Hoshi : nurut bener sama kata-katanya yerin [deleted]

Yerin : nah kan, mungkin ada yang punya informasi kenapa dibuat peraturan itu

Wonwoo : setuju sama yerin

Hoshi : BUCIN BANGSAAAAD [deleted]

Hoshi : gua gak tau

Momo : kak yuta bilang, dulu enak bisa bawa motor bahkan mobil

Jennie : mungkin mbak Hayoung punya info apa gitu dari kakak sepupunya

Hayoung : dia bilang sih peraturan soal kendaraan itu berlaku setelah ada kejadian kecelakaan

Joy : eh
Joy : demi apa?

Hanbin : kecelakaan apaan?

Sana : aku kayanya pernah denger cerita ini deh
Sana : ada siswi yang pernah di tabrak sama siswi lainnya

Momo : ih kok serem :(

Jennie : terus terus ceritanya gimana lagi?

Yerin : ya tuhan :(

Sana : aku gak tau siapa nama korban sama pelakunya
Sana : tapi katanya angkatan di atas kita

Ten : angkatan di atas kita kan banyak, angkatan anak 95, 94, 93

Sana : kejadiannya dua tahun yang lalu

Junhong : berarti anak kelas tiga yang sekarang, tau cerita itu

Hayoung : yang aku denger sih korbannya sampe meninggal

Hanbin : jangan-jangan penampakan di deket sekret klub mading itu arwahnya dia

Doyoung : konspirasi
Doyoung : tapi bisa jadi

Ten : terus pelakunya masih sekolah di sini?

Hayoung : katanya sih udah enggak. doi di hukum karena perbuatannya

Jun : pelakunya siapa?













Woozi buru-buru mengunci layar ponselnya, ketika guru bimbingan paduan suara— Buk Taeyeon, masuk kembali ke dalam ruangan guru.

Kenapa Woozi bisa berada di ruang guru malam begini? Ini masih tentang urusan mengkomposing lagu untuk festival.

Ia bersama Joshua, akhirnya terjabak di sini sejak sepulang sekolah tadi.

Woozi menghela nafas lemah. Padahal dia sudah sangat lelah, ia juga masih penasaran dengan isi chat dari teman-temannya. Siapa sebenarnya pelaku dan korban kecelakaan itu?

Ia melirik sosok Pemuda yang duduk tenang di sampingnya. Apa Bang Josh tau ya soal cerita itu? Batinnya bertanya.

"Maaf ya anak-anak, tadi telfon penting dari Pak kepala sekolah." Ujar Buk Taeyeon setelah mendudukkan dirinya di kursi putar.

"Kita lanjutkan ya?" Beliau membuka kembali sebuah buku yang berisi lirik lagu yang di tulis oleh Woozi. Baru beberapa menit, kemudian sesosok Pria Dewasa menghampirinya.

Pak Seungri.

"Buk Taeyeon?" Suaranya mengalihkan atensi mereka bertiga.

"Iya pak?"

"Kita dicari sama ibu wakil kepala sekolah."

Woozi mengernyitkan dahinya bingung, kenapa hari ini para guru sibuk sekali?

"Oh, oke. Tunggu saya di ruang wakil kepala sekolah ya, Pak." Ujar Buk Taeyeon seraya merapihkan meja kerjanya. Pak Seungri segera berlalu keluar kantor, diikuti oleh Buk Taeyeon yang bergegas berdiri dari duduknya.

"Maaf ya anak-anak, kita tunda dulu sampai disini. Senin depan kita lanjut."

"Iya, buk."

"Oke, selamat malam."

Wanita itu pun segera berlalu. Meninggalkan Joshua dan Woozi yang masih duduk terdiam di tempatnya.

Joshua segera membereskan peralatannya. Ia sudah terlalu lelah dan ingin cepat-cepat kembali ke rumah.

Sementara Woozi masih diam, memperhatikan gerak-gerik Joshua seraya berpikir, bertanya atau tidak ya?

"ji, lu gak balik?" Joshua mengernyitkan dahinya bingung seraya menatap Woozi yang masih duduk diam di tempatnya.

"eum, bang? Gua boleh nanya sesuatu?"

"Kenapa, ji?"

"Abang tau soal kecelakaan seorang murid gara-gara ditabrak murid lainnya?" Tanya Woozi sedikit ragu. Ia ragu Pemuda itu akan menjawab pertanyaan, karena ada sesuatu yang harus ia tutupi. Ia melihat tubuh Joshua seketika menegang. Kaget sekaligus takut.

Joshua mengedarkan pandangannya, melihat keadaan disekitarnya. Masih ada beberapa guru disana. Dia takut jika mengobrol disini nanti di dengar oleh orang lain.

"Bisa kita ngobrol di tempat lain?"

























lagi pengen nyoba nulis horor
kan di setiap sekolah pasti ada kisah mistisnya ㅋㅋㅋ

kelas sisaan ↯ 96 linersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang