Janji

2.2K 241 22
                                    

Sudah genap sebulan, Sana tidak masuk sekolah.

Jun menghela nafas lemah, kemudian melirik sejenak ke arah kursi baris kedua dari depan, tempat biasanya Sana duduk. Masih kosong. Tidak ada tanda-tanda Gadis itu akan datang, masuk ke dalam kelas sambil tersenyum cerah menyapa teman-temannya dengan ceria.

No Sana no life.

Begitulah yang kini teman-temannya rasakan. Sana yang biasanya mencairkan suasana dengan kepolosan dan tingkah laku manisnya kini sudah tidak ada. Seperti ada bagian yang hilang, Sana dan kelas 2-E memang tidak bisa dipisahkan.

Jun kembali fokus pada ponselnya. Mencari-cari rekomendasi tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi. Hari ini ia bertekad untuk mengajak Sana jalan-jalan ke suatu tempat. Membahagiakan Gadis itu meskipun hanya sesekali.

Hingga sore hari pun tiba. Jun bergegas pulang, mengabaikan ajakan Junhong dan Wonwoo yang akan bertanding futsal bersama anak kelas sebelah.

Menolak ajakan Kyulkyung pergi ke kedai kopi baru di dekat rumahnya.

Yang kini ada dipikiran Jun hanyalah Sana. Entah apa yang merasuki pikirannya, Jun benar-benar ingin bersama Sana hari ini. Menyenangkan hati Gadis itu.



"Oh, nak Junhui. Masuk aja, Sana ada di balkon lantai atas." Ucap Bundanya Sana sembari tersenyum tipis. "Tolong ingetin Sana buat makan ya, Jun. Lagi-lagi dia gak mau makan dari kemarin."

Aura sedih terpancar dari netra Bunda. Ia benar-benar terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya. Ia merasa gagal melindungi anak semata wayangnya.

Jun tersenyum kecil, mengusap pundak wanita tua di depannya. Mencoba menenangkan hati seorang Ibu yang sedang terpuruk di hadapannya.

"Tenang bunda, Jun bakal nemenin Sana sampai dia balik seperti dulu lagi."

Sebuah janji yang diikrarkan Jun, janji yang akan ia tepati. Ia ingin Sana-nya yang ceria kembali.

















Sedikit dulu buat pemanasan. semoga barokah.

kelas sisaan ↯ 96 linersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang