7 - Asa ku

417 23 0
                                        

   Hargai persahabatan, Tulus dalam mencintai merupakan kebahagiaan terbesar dalam hidup.
**

       Capricorn adalah sosok yang mencintai dengan sepenuh hati dan jiwanya. Bagi capricorn cinta bukanlah suatu hal untuk dipermainkan. Dedikasi yang tinggi dan rasa tanggung jawab, mereka cenderung sangat merasa bersalah jika menyakiti orang lain.

Keesokan harinya..

       Di sepanjang lorong sekolah, semua pasang mata mengarah pada gadis berkacamata yang berjalan pelan di sana. Mereka menatap seakan Zara seorang pendosa.

    Tiap orang yang ditemuinya, semua berbisik membicarakannya.

"Lihat deh tu cewe ngga tau diri!"

"Iya, loe bener. Masih berani sekolah dia setelah apa yang ia lakukan"

"Dasar gak tau malu!"

Bisikan-bisikan itu kerap jelas terdengar olehnya dari mulut semua orang.

      Gadis malang itu masih tetap berjalan di sana menuju kelasnya. Seseorang datang entah dari mana. Tiba saja dia menampar gadis itu dengan kerasnya. Gadis itu tertegun lalu mengangkat kepalanya yang sempat tertunduk dengan tamparan.

"Zara, kamu tega ya melakukan hal keji kayak gitu!" Bentak gadis berbadan tegap yang menamparnya.

"BELA?? Maksud kamu apa?" Cairan bening mulai membendung di ujung kedua mata Zara.

Bela melengkungkan bagian kiri bibirnya sinis "Gak usah sok polos deh loe!" Nada suaranya meninggi.

"Loe sengaja ya? Celakain Reno? Karna loe takut loe bakalan kalah Olimpiade kalo Reno ikut?" tuduh Bela yang mengangkat tangannya dengan memainkan jari telunjuknya ke arah Zara.

"Ini gak kayak gitu Bel.."

"Gua nyesel udah datang dan temenin loe semalam kalo tau akal busuk loe itu! Gua malu nganggap loe sahabat gua!" Bentak Bela.

Seakan terdengar suara gemuruh, dirinya ditampar pahitnya kehidupan "Bela, loe tu salah paham!"

"Itu nggak bener!" Zara ketakutan dengan bibir terbungkam menahan tangisnya.
Bela menyenggol bahu gadis malang itu lalu pergi.
***

Keesokan harinya di taman...

        Zara duduk sendirian masih dengan seragam sekolahnya di atas rumput sembari menatap kosong semut yang berjalan beriringan. Acha juga berada di taman itu. Saat Acha melihat Zara di sana, dia seperti ingin menghindar dari gadis itu namun ragu-ragu.

"Acha!..." Zara memanggil sahabatnya setelah menghela berat nafasnya.
Acha menghampirinya dengan tatapan yang aneh seakan ia tak ingin melihatnya.

"Cha, kamu marah sama aku?"

"Eng.. enggak!" Jawab Acha terbata.

"Kamu juga enggak percaya sama aku? Gua yakin Bela udah ngasih tau loe kan?"

"Zara, bukan gitu maksud gua, tapi loe tau Bela kan? Dia bakalan marah kalo tau gua percaya sama loe!" Dengan mata yang melirik kanan dan kirinya.

"Gua yakin loe tu nggak salah, gua kenal siapa elloe! Tapi gua gak bisa nemenin lo saat ini, gua minta maaf. Gua bakalan hubungin loe nanti ya!" Acha dengan terpaksa pergi.
...

.
.
.
Hari berikutnya di sekolah..

Setelah jam istirahat Zara langsung masuk ke bilik toilet karena perutnya sesekali masih terasa sakit. Terdengar percakapan beberapa gadis dari luar bilik toilet itu.

"Loe tau cewe cupu kelas 2 gak? Yang kelas 2-1?"

"Ooh gua tau yang celakain cowo ganteng siapa namanya Reno itu kan?"

"Iyaa loe bener! Masa dia tega dorong cowo ganteng itu sampe ke tabrak"

"Padahal tu cowo teman sekelasnya kan?..."

Zara hanya merenung mendengar gosip tentang dirinya, tetes bening sesekali jatuh dari kelopak matanya. Ia keluar dari bilik toilet itu saat semua orang keluar dari ruang toilet. Ia berdiri di depan cermin lalu melepas kaca matanya.

"Kenapa menjadi berbeda itu salah? Kenapa semua orang membenciku?" Batin gadis itu.

"Kenapa semua orang nggak mau dengar penjelasan gua dulu? Bahkan sahabat gua sendiri benci sama gua!" sembari menagis Zara melempar kaca matanya hingga salah satu kacanya retak.

Akhirnya tubuhnya terasa lemas dan terjatuh, ia memeluk kedua lututnya dan kepalanya tertunduk sembari menangis diam-diam.

Akhirnya tubuhnya terasa lemas dan terjatuh, ia memeluk kedua lututnya dan kepalanya tertunduk sembari menangis diam-diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MALAMNYA..

  Ia meringkuk sendirian di sudut kamar yang gelap. Cairan bening berjatuhan begitu deras dari kedua matanya. Setelah beberapa lama, suaranya enggan keluar untuk teriak, seakan pita suaranya telah membeku dalam isak tangisnya.

Di malam itu, kesunyian menghampirinya, ketakutan menghantuinya. Seakan kegelapan mendukung penderitaan batinnya.

"Apakah mereka semua membenciku? Apa itu salahku?"

"Coba aja waktu itu aku enggak ijinin Reno ikut, semuanya enggak akan terjadi"

"Aku takut! Saat hanya aku sendirian lagi di sini! Apakah lebih baik aku mati saja?" Tatap Zara tiba saja berubah seakan ia menemukan jawaban untuk dirinya.

...
Tbc

Sedih, rasa bersalah, rindu, ketakutan...
Adalah penyakit yang sulit disembuhkan.

Berapa keras pun berusaha tetap saja akan sama. Hati yang kosong perasaan yang hancur, membuat sebagian orang menyerah dengan keadaan itu.

Apakah kesedihan Zara bisa terbendung? Penasaran? Skuy Scrool ke part selanjutnya.

Jangan lupa vote and comment nya gais ;-)

Capricorn Jatuh Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang