Jangan terlalu menutupi rasa cinta dan rindumu, karena akan lebih menyakitkan ketika ia tak pernah tau dan suatu hari pergi tanpa kabar.
Kau akan lebih terluka, meski walau ia tau akan menyakiti hatimu juga.
**Zara takut ia benar-benar jatuh cinta lagi pada mata yang sama, mata yang membuatnya nyaman dan tenang. Gadis itu takut pula, jika perasaannya harus tumbuh semakin kuat. Itu akan sangat menyakiti hatinya.
Ia lelah dengan semua kenangan pahit yang dialaminya. Seakan semua hal itu akan kembali membunuhnya. Apalagi Acha sangat cocok dengan Azka. Pria itu mampu menghibur Acha yang sedih karena kekasihnya.
Setelah beberapa hari, akhirnya Acha mendapatkan kabar bahwa Devin kecelakaan ketika berangkat ke bandara di sana. Baru sekarang ia sadarkan diri dan menghubungi Acha.
Gadis berparas cantik itu kembali bersedih dan khawatir. Namun ia tidak bisa pulang ke sana menjenguk kekasihnya itu. Saat ini ia sedang ujian akhir. Gadis itu hanya mampu mendoakan kekasihnya dari kejauhan.
Keesokan harinya..
Setelah kegiatan kampus selesai, Azka kembali mencari Acha. Kerap tiap hari ia selalu mencarinya, dengan alasan agar ia bisa menemui dan melihat wajah Zara. Akhirnya Pria itu terbiasa menemui Acha tiap hari.
Azka adalah orang yang baik. Tidak heran pula Achapun merasa nyaman ketika bersamanya. Tidak jarang mereka bercanda dengan panggilan sayang-sayangan dan kadang sama-sama berakting yang aneh-aneh.
Di depan gedung utama kampus itu, pemuda itu telah menunggu kedatangan dua gadis itu. Sesampainya mereka ia mengajak mereka makan siang.
"Lapar nggak?? Makan yuk!" Ajak Azka dengan senyum manisnya.
"Ayok ah! Lapar juga ni! Habis itu kita jalan yok!" Ucap Acha semangat.
"Kalian aja yang makan! Aku makan di rumah aja, lagian aku ada tugas gak akan sempat jalan!" Ucap Zara pelan dengan wajah datar kemudian tersenyum kecil.
"Yaaah.. gak seru deh!" Azka berdesis pelan.
"Aku pulang dula ya" Zara bergegas pergi meninggalkan dua insan itu di sana.
Sesampainya di rumah, Zara mengganti bajunya dan membereskan buku-bukunya. Kemudian membersihkan kamarnya. Zara bahkan sempat mencuci bajunya dan baju Acha.
30 menit lebih kemudian, ia merasa sangat lapar. Sedangkan tugasnya belum ia sentuh sedikitpun. Ia membuka kulkasnya, namun kosong bahkan jangkrikpun enggan bersua, hanya suara perutnya yang terus mengaung.
Ia mengambil jaketnya dan bergegas ke depan pintu sembari memakai jaket itu. Kemudian ia membuka pintu, tiba-tiba gadis itu dikejutkan dengan seorang pemuda yang berdiri di depan pintu rumahnya. Mata Zara telah membulat sempurna karena terkejut. Mata mereka tidak sengaja bertatap dan terus saja saling menatap.
"Azka??"
"Acha ada??"
"Dia belum pulang! Tapi bukannya tadi sama kamu ya??" Tanya Zara bingung.
"Dia tadi ada urusan. Ini ada fried chicken! Kamu udah makan??" Tanya Pemuda itu penasaran.
"Itu buat Acha ya??" Tanya Zara dengan wajah lesu.
"Iyaaahh.. tadinya mau makan bareng aja gitu, kalo kamu belum makan..."
"Aku udah makan kok!" Jawab Zara memotong perkataan Azka.
"Yaudah aku taruh di kulkas aja ya!" Pemuda itu melangkah masuk menuju kulkas. Namun di hentikan Zara. Sayangnya Zara gagal menghentikannya. Pada akhirnya Azka melihat kulkas yang kosong itu.
"Zara!" Ucap Azka. "Ya?" Jawab Zara spontan. "Kamu beneran udah makan??" Tanya Azka lagi.
"Udah kok" Jawab Zara dengan wajah mengkerut.
"Isi kulkas gak mungkin kamu habisin semua kan?? Dan kamu mau ke mana tadi buka pintu" Azka merasa kurang yakin.
"Mm...anu..itu.. sisanya sedikit tadi jadi aku masak semua yang dalam kulkas itu. Dan keluar aku mau buang sampah" Jawab Zara.
Azka menaruh makanan itu di kulkas.
"Kamu mau tetap di sini atau gimana?? Aku mau keluar buang sampah!" Tanya Zara kepada pemuda tampan itu.
Setelah berpikir sejenak, pemuda itu menjawab "Aku pulang aja deh". Zara tiba saja menghela nafas lega. Ia mengangkat sampah dan keluar dari rumah itu. Akhirnya Azka pulang, saatnya ia mencari warung untuk menghilangkan rasa laparnya.
"Padahal ada fried chicken, aku suka banget lagi! Tapi itu buat Acha.." Batin Zara.
Sesampainya di sebuah warung bakso.
"Buk baksonya satu! Yang banyak ya! Laper banget ni belum makan, nanti aku tambah komisi deh!" Teriak Gadis kelaparan itu.
"Dua porsi aja neng! Biar lebih banyak!" Ucap penjual itu.
"Boleh deh hehe" sahut Zara.
Ia duduk di salah satu bangku yang masih sepi saat itu, kemudian merebahkan kepalanya ke meja menutupi wajahnya. Namun, ia dikejutkan oleh suara
"Katanya tadi udah makan" ucap seorang pemuda pelan.
Zara langsung menegakkan kepalanya dan menatap.
"Azka??" Ucap Zara dengan mata terbelalak keluar.
...
Bersambung..
Makasih ya buat yang udah ikutin cerita ini sampai ke sini.
Cerita ini akan tamat dalam 2 atau 4 part lagi..Buat kalian semua thank you so much...

KAMU SEDANG MEMBACA
Capricorn Jatuh Cinta
Ficção Adolescente[Completed] Luka dan harapan membuat seseorang hancur. Namun untuk bangkit..?? Seorang gadis berkepribadian introvert mencari bahagia dalam hidupnya. Ini kisah gadis yang berzodiak Capricorn. Ia terus saja menjalani kehidupan penuh tekanan. Cin...