17- Pengakuan

294 13 0
                                    


       Cinta bisa disembunyikan tapi tak bisa dibungkam. Kenapa? Karena cinta itu rasa.
***


"ZARA DIAM DULUUU!" Teriak Reno

"Guakan udah bilang gua lebih suka lo" ucap Reno.

"Huh!" Gadis berkaca mata membeku kebingungan.

"Apa Reno serius dengan ucapannya?" Batinnya.

"Ini bahkan bukan saat yang tepat, gak ada romantis nya sama sekali! Aku ngaku ngga ya?... ngaku ngga ya? Mmm... masak cinta di uks sih?" Batin Reno.

"Ren, loe suka sama gua? Loe ngga lagi drama kan? Biasanya loe nipu gua mulu!"

     Reno menghela berat, ia memegang kedua tangan gadis itu lalu menatap matanya tulus dan berkata

"Itu...gua.. em.. emang su..." perkataan Reno terpotong.

"Zaraaaa! Zara zara zaraaa!" Teriak Bela.

     Zara dan Reno terkejut setengah mati, Zara langsung melepaskan genggaman tangan Reno darinya.

"Tu cewe emang cantik banget! Gua aja... eh Reno loe disini? Hihihi" oceh Bela.

"Eh iya! Kok loe berhenti sih terusin aja apa yang loe mau omongin!" Tebas Reno.

"Hmm.. ehe. Oya menurut loe Ren, soswi baru itu cantik ngga?"

Reno menatap Zara sebentar kemudian berpaling.

"Cantik kok?"

"Loe suka ngga?" Tanya Bela lagi.

"Lumayan" jawab Reno spontan.

"Mmm.. ada niatan buat pac..."

"Eh tunggu dulu! Stop pertanyaan itu ngga usah loe lanjutin jawabannya enggak! Titik!" Tegas pemuda itu.

"Kalo un..."

"Syut syut syut gua udah bilang titik jadi semua stok jawaban udah habis! Oke?"

"Keluar deh jati diri sang Gadis kepo! Bel, menurut loe Reno itu ganteng ngga?" Ucap Zara menatap Bela.

"Coba sini gua perhatiin..."

     Bela memegang dagu Reno dan memperhatikannya dengan seksama. Reno mencoba tersenyum agar ia terlihat tampan. Hati Bela tidak karuan melihat pemuda berkulit putih itu tersenyum lembut padanya. Ia menarik cepat tangan dari dagu Reno dengan cepat menjawab

"Sumpah Ren, loe... ya ampun loe.. KEREN BUANGET! Iya Ra Reno ganteng sih coba deh loe pratiin"

"Ya lah gua gitu lo! Fans gua aja banyak!" Sahut Reno penuh percaya diri.

"Loe keknya cocok banget deh sama dewi cantik kelas loe itu!"

"Dewi cantik? Menurut gua Zara lebih cantik kali!"

Aku merasa senang akan pujiannya itu.

"Ren, mata loe bagus kan?" Tanya Bela dengan tatapan kosong.

"Gimana pun dilihat Zara dengan kaca mata itu, gak sebanding dengan Marsha yang cantik!" Batin Bela.

***

      Sebulan sudah sejak Marsha ke sekolah kami. Hari itu Reno tidak sempat menyatakan cintanya karna gangguan Bela. Dan sejak hari itu pula terjadi kecanggungan di antara mereka. Zara dan Reno jadi jarang bersama dan dikarenakan tugas kelompok yang begitu banyaknya dan merekapun di kelompok yang berbeda.

      Reno satu kelompok dengan Marsha dan mereka terlihat semakin dekat. Kata anak-anak, mereka terlihat serasi. "Yang satu cantik yang lainnya tampan, mereka adalah Best Couple" .

     Banyak juga diantara mereka yang slarlu menghina Zara dan menyuruhnya menjauh dari Reno. Tapi Zara tidak bisa menjauh lagi. Ia merasa mulai mencintai pemuda humoris itu. Rasa yang ia miliki tulus dan sulit untuk dilepaskan.

"Eh cupu! Loe ngga pantes tau sama Reno!" Bentak Lia. Gadis kasar itu terus saja memukulinya.

"Mau loe apa sih?" Balas Zara memberanikan dirinya.

"Loe berani ya sama gua? Dulu kak Vino sekarang Reno, loe pelet apa sih mereka sampe nempel terus sama loe?"

"Jangan asal ngomong kamu!"

"Dasar cupu ngga tau diri!"

"Selama ini aku diem bukan berarti aku ngga bisa balas kamu ya! Cuma... gua kasian aja liat loe, tiap hari loe nindes orang, loe kesepian? Nggak ada yang mau temenan sama lo? Kalo mau cari temen nggak gini caranya! Gua mau kok jadi teman loe kalo loe minta baik-baik!"

Gara-gara hal itu aku terlibat perkelahian dan diskors selama seminggu.
***

Di atap gedung tua...

Sore yang indah dan sunyi. Kehidupan terasa sangat nyata.

"Zara!" Panggilan lembut itu mengguncang jiwa gadis itu.

     Pemuda tampan berjalan mendekatinya yang duduk terdiam. Ketika berada di depannya ia meletakkan salah satu lututnya di lantai, tersenyum kemudian berkata

" I Love You Zara!" Kemudian menyondorkan bunga yang di pegangnya pada Zara.

"Reno... I Love You Too! Aku sayang banget sama Kamu!" Balas Zara dengan kedua matanya berbinar.

      Mentari seakan mendukung kejadian hari ini. Zara memeluk erat Reno dan menggenggam erat tangannya. Tidak akan  dibiarkan Reno lepas dari genggamannya.
.
.
.

...
Tbc

Sorry manteman updatenya telat, Author lagi banyak pikiran ngga bisa mikir dengan jernih.

Sory juga kalo ngga seru

Jangan lupa vote and comment nya ya!

Thanks buat yang udah baca!
:-)

Capricorn Jatuh Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang