----------------------------
"Bu Diianaa" teriak orang dari luar dan gak lain itu dari kak Disa Gue pun akhirnya kebangun dan sadar kalo Bu Diana tertidur di pundak gue.
"Bu Dii, bangun Bu" sapaku pelan.
"Hmm.." jawabnya masih ngantuk
"Kakak saya udah dateng"
"Ohh iya yaa. Aduh maaf ya" jawabnya
"Gapapa Bu"
Bu Diana segera membuka kunci mobil dan akhirnya Kak Disa masuk ke kursi depan.
"Buuu, maaf ya lama banget. Sampe Ibu ketiduran jugaa. Tadi dosenya lama banget keluarnya Bu" melas kak Disa
"Ahh iya gapapa, santai aja Disa"
"Yaudah, saya balik dulu ya Bu. Makasih udah diobatin dan dibolehin tidur di mobil ibu." jawabku cepat
"Ih, Defa. Gue baru dateng juga." jawab Kak Disa
"Lo kan bawa mobill gue kak? Yaudah lo selesaiin aja urusan lo dulu. Gue mau balik, kepala gue pusing." jawab gue sambil buka pintu mobilnya.
"Hmm, sekali lagi makasih Bu"
"Iyaa sama-sama" jawabnya singkat. Gue gak berani liat muka Bu Diana lagi, gue rasanya malu banget ngomong gitu.
Gue langsung keluar dari mobil Bu Diana dan menuju mobil nyokap yang gue parkirin gak jahuh dari situ.
--------------------------------
Diana Prawestri PoV
"Dis, aku mau nanya dong sama kamu"
"Tanya apa Bu?"
"Defa orangnya gimana?"
"Maksud ibu?"
"Enggak, saya penasaran aja. Dia orangnya kayak gimana"
"Defa orangnya baik kok Bu. Dia juga kalo udah sayang sama orang bener-bener diperjuangin. Contohnya aja si Rere. Saya udah bilang kedia beribu-ribu kali, kalo Rere itu gak baik. Dia masih gak percaya Bu. Dia juga pernah bawa Rere ke rumah, terus malemnya kena marah sama mama, gara-gara nyari pacar kok yang kayak gitu. Hahahaha" jawab Ardisa
"Tapi Bu" selanya
"Kenapa Dis?"
"Defa kalo udah di khianatin, ntah sama sahabatnya, sama pacarnya, atau siapapun itu, jangan pernah harap ada kata maaf dari dia. Kalo orang itu dapet kata maaf dari Defa, berarti orang itu beruntung bangeet deh"
"Ohh gitu.."
"Ibu kenapa nanya-nanya adek saya? Hahaha" ledek Ardisa
"Engga papa, saya heran aja. Dia bisa babak belur gitu, cuma gara-gara diselingkuhin."
"Yaa itulah Bu, saya juga bingung. Bukanya udah biarin aja, gak usah diinget-inget lagi"
"Yaudahlah, urusan adek kamu itu Dis" jawabku lirih
Maafkan saya Def, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Kamu bersikap seperti itu, sama saja, ingin membunuh saya.
--------------------------------
Defa PoV
Selama diperjalanan kepala gue pusing berat, sebisa mungkin gue tahan. Bener-bener sakit rasanya mau tidur aja. Tapi untung bisa gue tahan sampe rumah. Dan mama gak boleh tau ini semua. Gue masuk rumahpun lewat garasi, karena gak berani lewat depan takut diliat Mama.
"Defaaa, makan dulu. Baru naik ke atas" teriak Mama dari ruang keluarga
"Iyaa ma" jawabku lirih
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Lecturer
ChickLitLalu apa salahnya kalau saya jatuh cinta sama kamu, Ibu Dosen? - Defa Dan saya harus menyalahkan siapa, kalau perasaan ini mulai ada ketika kamu pergi menjauh? - Diana