Namaku Diana Prawestri. Orang tua ku menikah dengan berbeda kewarganegaraan. Mama asli Indonesia, sedangkan papa dari Jerman. Saat ini umurku menginjak 24 Tahun, seharusnya aku masih kuliah ambil s2 atau kerja dengan lulusan strata1, tetapi karena aku mendapatkan kelas akselerasi 2x ketika SMP dan SMA saat ini aku sudah mengajar menjadi dosen di salah satu fakultas negeri ternama di Jakarta jurusan Hukum. Sejauh ini, hidup aku merasa bahagia, tetapi semenjak aku kenal yang nama Axel, semuanya berantakan sampai sekarang.
Axel adalah bagian dari masa laluku. Dikenalkan oleh papa dan dijodohkan oleh papa. Kami menikah selama 6 bulan dan bercerai dikarenakan Axel telah selingkuh dengan wanita lain. Axel adalah anak temen bisnis papa di Jerman. Saat itu aku menolak untuk dijodohkan oleh Papa. Tapi karena papa selalu maksa dan mama udah bilang lakukan, aku terpaksa melakukan. Sampai akhirnya, mereka berdua menyesal menyuruh anaknya untuk menikah dengan Axel. Semenjak itu, papa dan mama pindah tinggi di Jerman untuk selamanya, mungkin. Mereka tidak mau mencampuri urusan pribadi ku lagi, karena takut melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya.
Selama 6 bulan hidup aku merasa tersiksa dan benar-benar sepi karena apa yang aku inginkan saat itu gagal dan berantakan semuanya. Aku sering ke club malam, aku sering pulang malam, aku sering mabuk-mabukan, aku tidak pernah absen dunia malam setiap hari. Aku benar-benar hancur karena seorang Axel yang tidak tahu diri. Hampir 6bulan terakhir, tidak ada senyum yang aku berikan untuk orang lain, kecuali memang benar dia dekat denganku atau memang karena terpaksa.
Tetapi, perlahan dunia malamku perlahan aku kurangin karena saat ini aku mulai mengajar menjadi dosen hukum di universitas di Jakarta. semenjak aku mulai mengajar menjadi dosen baru di Fakultas Hukum Universitas negeri ternama di Jakarta tersebut, perlahan-lahan rasa itu semua hilang. Dan ntah kenapa, menginjak semester ke -2 aku mengajar menjadi dosen disana semua berubah karena aku melihat salah satu mahasiswa ku yang benar-benar membuatku hanya bisa tersenyum kalau dia berbicara..
Saat pertama kali aku bertemu, aku masih belum tau siapa nama anak itu. Yang aku tahu, dia besar, tinggi, badan yang atletis ada ditubuhnya, senyumnya yang khas, caranya berbicara, dan ketika aku pertama kali mendengar dia memanggil namaku untuk pertama kalinya, dan itu yang membuat aku menaruh perhatian dan mulai penasaran semua tentang dia.
Aku punya satu mahasiswa yang bisa dibilang hampir mirip denganku dari pola pikir hingga tingkah lakunya. Namanya Ardisa. Aku lupa nama lengkapnya, yang aku tau dia salah satu mahasiswa famous di fakultas hukum ini. Ardisa yang selalu dipanggil Disa, adalah mahasiswi bimbingan ku di konsentrasi hukum internasional. Mengecewakannya lagi, hampir setiap hari aku melihat dia dekat dengan dia yang selama ini aku coba cari siapa orangnya.
Aku tidak menyukai orang itu, aku hanya kagum melihat ada orang sesempurna itu menurut diriku. Terlihat cara dia bergaul dengan teman-temanya. Meskipun hampir setiap hari bukan hal yang aneh lagi, kalau anak itu selalu membawa BMW, Audi, ataupun jenis mobil-mobil yang tegrolong mewah, dia tetap berteman dengan siapapun tanpa melihat temannya itu siapa. Cara berpakaiannya yang selalu bisa dibilang menarik perhatian hampir setiap wanita yang melihatnya, termasuk diriku. Cara dia senyum ke orang lain, dan hal-hal lain yang mungkin tidak bisa aku ceritakan disini, karena aku sedang dalam tahap pencarian mencari tau namanya siapa.
Tapi, enggak mungkin dan gak akan mungkin untuk dia bisa dekat atau bahkan mencari tau keberadaan aku seperti aku mencari keberadaan dia.
----------------------
Hari ini, hari pertama kali masuk di semester ke 2 bagiku. Aku ditugasin sama dekanat buat seminar dan melibatkan mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir dalam membuat mekanisme seminar tersebut. Aku mengajak Ardisa dan mahasiswa-mahasiswa yang lain untuk turut membantu melancarkan seminar itu. Sebelumnya aku udah memberitahu kepada mahasiswa-mahasiswa aku untuk kumpul jam 8 di depan ruanganku. Dan aku mungkin yang telat saat ini, karena sekarang udah menginjak pukul 08.15 dan aku masih menunggu lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Lecturer
ChickLitLalu apa salahnya kalau saya jatuh cinta sama kamu, Ibu Dosen? - Defa Dan saya harus menyalahkan siapa, kalau perasaan ini mulai ada ketika kamu pergi menjauh? - Diana