*Diana PoV*
Pagi ini hariku semuanya serba terburu-buru. Mobilku masuk bengkel untuk service tahunan dan aku pun sudah telat untuk pergi kekampus. Mahasiswa ku sudah Whats App ku untuk bertanya apakah hari ini ada kelas atau enggak. Taxi ku pun aku tunggu lama sekali datengnya. Sebenernya orang pertama yang aku ingat adalah Defa. Tapi, gak mungkin aku nelfon dia hanya untuk menjemputku. Akupun menunggu Taxiku.
Sekitar jam 9 aku baru sampai di kampus dan langsung masuk ke kelas. Ntah mengapa hari ini aku merasa lelah dan sangat tidak semangat pergi ke kampus.
Setelah aku mengajar sekitar 90 menit aku pun segera pindah ke gedung yang lain untuk mengajar di kelas lain. Aku sempat papasan dengan Defa, namun aku sama sekali tidak menghiraukannya. Aku sangat terburu-buru dan aku merasa dikejar-kejar waktu hari ini.
Aku pun mengajar di kelas dan ada satu perempuan yang sangat menyebalkan. Dia sama sekali tidak menghiraukan ku dan aku sempat mengeluarkanya dari kelas.
Sekitar jam setengah 12, aku pun ingin kembali ke ruangannku. Aku pun menunggu lift untuk naik ke atas.
Tiba-tiba..
"Hai." ada suara yang mengagetkanku.
"Astaga Defa. Kamu ini ngangetin terus bisanya" jawabku sambil melihat ke arahnya ketika menunggu lift.
"Sutt diem deh" jawab nya santai sambil menunggu lift.
"Mau kemana kamu?" tanyku singkat.
"Ke atas" jawabnya singkat dan aku pun tidak merespon.
Aku melihat Defa, semangatku merasa kembali lagi.
Lift pun kebuka dan aku pun merasa sedang diikuti oleh Defa.
"Jangan bilang kamu mau ke ruangan saya lagi?" tanya ku.
"Yap" jawab nya singkat.
"Mau ngapain lagi Defa?"
"I miss you Bu"
Defa kangen dengank? Apa dia sedang berbohong?
"Gila" jawabku spontan.
"Memang"
"Jangan ikutin saya"
"Suka-suka saya"
"Ada banyak dosen Defa" jawabku sambil membuang muka.
"Terserah, saya kangen sama Ibu."
"Pusing saya sama kamu."
Waktu lift terbuka, tanganku ditahan olehnya dan membuatku tidak bisa keluar dari lift.
"Mau apalagi sih kamu?" ucapku spontan.
"Kangen"
"Ya terus kamu mau apa?"
"Kalo kangen diruangan kamu kan, banyak dosen. Kita ke rooftop aja"
"Terserah kamu, pusing saya ngeladenin kamu"
Tanganku pun digenggam olehnya dengan erat. Aku merasa dari genggamannya merasa aman dan aku tidak ingin dilepaskan.
"Yuk Keluar"
Aku pun keluar lift mengikutinya dari belakang.
Di rooftop ini hanya ada aku dan Defa berdua. Iya berdua. Aku benar-benar merasa sudah gila dengan perasaan ini.
"Aku mau peluk kamu" ucapnya yang membuatku kaget.
"Gak boleh"
"Aku mau peluk kamu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Lecturer
Romanzi rosa / ChickLitLalu apa salahnya kalau saya jatuh cinta sama kamu, Ibu Dosen? - Defa Dan saya harus menyalahkan siapa, kalau perasaan ini mulai ada ketika kamu pergi menjauh? - Diana