Bandung itu..Kenangan!

538 16 3
                                    

*Diana PoV*

Kemarin, waktu Defa menghampiriku di ruanganku ketika aku sedang memakan sarapan yang ia berikan. Ia duduk didepanku, melihatku makan, dan tiba-tiba dia minta suapin dan langsung pergi ke arahku, sambil duduk setengah badan.

Tatapannya selalu aku sukai. Dia menatapku dengan tulus. Aku tau itu. Berbeda dengan Axel, yang menatapku dengan merendahkanku. Defa meminta aku untuk menyuapinya dan aku menolak. Tetapi dia tetap memaksa. Hatiku tidak ingin menolak, tapi akal fikiranku memaksa aku untuk tidak melakukannya. Namun, kali ini yang kalah adalah akal fikiranku. Aku menyuapinya untuk kedua kalinya.

Dia pun asik mengunyah dan aku masih heran melihat tingkahnya yang tiba-tiba masuk ruanganku dan minta suapin. Padahal, tadi dia abis marah denganku.

"Kamu mau ngapaiin kesini?" tanyaku.

"Gapapa, saya mau lihat ibu aja"

"Jangan gitu Def. Nanti di lihat dosen lain, saya tidak enak" jawabku cemas.

"Kalau gitu, saya temui ibu dirumah ibu aja boleh?" tanyanya.

"Kamu sebenernya mau apa dari saya Def?"

Belum sempat Defa menjawab aku pun langsung melanjutkan omonganku.

"Saya gak habis pikir sama apa yang kamu lakukan. Kamu sadar kamu melakukannya ke siapa?" jawabku dengan tegas.

"Ibu mau tau kenapa saya melakukan ini?"

"Kenapa?" tanyaku heran.

"Saya suka sama Ibu." jawab nya santai.

APA? DEFA SUKA SAMA AKU? AKU HARUS APA. Rasa ingin berbicara bahwa aku mengaguminya, tapi apalah dayaku..

"Gila kamu. Udah keluar-keluar sana." jawabku dan langsung mengusirnya.

"Perlahan tapi pasti, saya yakin, Ibu juga pasti akan punya rasa yang sama buat saya. Tapi, saya gak tau kapan. Dan oleh karena itu, saya akan berusaha terus untuk bisa tau, bahwa ibu punya rasa yang sama untuk saya."

Semoga Defa. Ketika saya berani untuk menyukaimu dan mencitaimu, semoga kamu masih menunggu saya.

"Makin ngaco kamu. Udah kamu keluar Defa."

"Gak mau" jawabnya santai.

"Mau kamu apalagi Defa?" jawabku pasrah.

"Besok kan libur, pergi sama saya ya?" tanyanya ke arah aku.

"Enggak" jawabku langsung.

"Saya jemput jam 7 pagi di rumah ibu."

"Saya gak mau"

"Saya gak akan keluar dari ruangan Ibu, kalau ibu belum jawab iya."

"Kamu ya Def!" jawabku kesal sambil melotot.

"Jam 7 pagi harus udah siap."

"Yaudah iya! Sekarang kamu keluar." jawabku menggunakan nada tinggi.

"Okee, sampai ketemu besok Bu"

Akhirnya Defa pergi dari ruanganku dan aku masih gak habis pikir sama apa yang dia lakukan. Tapi jujur, aku seneng banget Def, asal kamu tau. Aku gak sabar ketemu kamu besok pagi. Tapi, apa kamu benar datang?

Tiba-tiba HP ku bebrubunyi.

------------------------------------------------------------------------------------

From: Ardefa

To: Bu Diana

Besok jam 7, saya jemput di rumah Ibu yaa. Pakai baju santaii, jangan pake baju kerja. Hahaha. See you :)

Beautiful LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang