Jadian

2.7K 140 0
                                        

Typo bertebaran..!!

***

Malam ini Raka dan Senja sedang berada di salah satu toko buku yang ada di pusat kota.

Awalnya, Senja ingin keluar sendiri namun Raka yang sedang berada di rumahnya melarangnya. Terpaksa, Senja harus pergi ke toko buku dengannya.
Saat ini Senja sedang mencari novel-novel incarannya. Sedangkan Raka, entahlah mungkin dia sedang mencari komik-komik kesukaannya.

Raka menyukai komik sejak menginjak bangku SMP. Sedangkan Senja ia lebih menyukai novel. Senja juga seorang penulis novel. Dia sudah mempunyai 2 novel karyanya yang sudah diterbitkan.
Mata Senja berbinar melihat 3 novel incarannya yang tengah bertengger di rak buku. Langsung saja ia menyambar ketiga novel tersebut dan bergegas mencari keberadaan Raka.

Dilain tempat Raka sedang membaca salah satu komik dengan menyenderkan badannya pada rak buku tempat komik-komik tersebut. Matanya terus terfokus pada komik yang ada di tanganya. Tetapi suara dari samping membuatnya mengeryit, ia menolehkan kepalanya dan mendapatkan siswa baru yang tadi ditemuinya di kantin. Ia sedang berusaha mengambil komik yang ada di rak atas. Namun tampaknya ia kesusahan karna tubuhnya yang terhitung pendek untuk menjangkau komik tersebut.

Saat perempuan tersebut berusaha mengambil komik tersebut tiba-tiba ada sebuah tangan yang mengambilkannya untuknya.

"Kalo gak bisa ngambil minta tolong sama orang lain" tuturnya dengan wajah yang datar.

"Ma-makasih kak Raka" balas gadis tersebut.

Raka menaikan satu alisnya. "Dari mana lo tau nama gue?"

"Itu kak. Kan kakak udah terkenal di sekolah" jelasnya. Raka mengangguk paham.

"Nama lo siapa?" tanya Raka.

"Petrisia Kirana kak"jawabnya. Raka kembali menganggukan kepalanya. "Kalo gitu saya permisi kak" pamit Sisi. Namun saat ingin baru beberapa langkah Sisi terjatuh. Sisi memejamkan matanya.

"Kok gak sakit ya?" gumamnya.

"Lo jatuh diatas gue" ucap Raka masih dengan wajah datar.
Mata Sisi membelalak. Mata coklat Raka menusuk ke dalam penglihatanya. Membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

"Ya ampun.. matanya indah banget"

"Ehm. Kalo mau mesum jangan di toko buku bisa kali" sindir perempuan yang baru datang dengan 3 novel di tangannya.
Sontak saja Raka langsung mendorong tubuh Sisi yang berada tepat diatasnya. Membuat Sisi mengaduh kesakitan. Ia menatap sebentar ke arah Senja dan dihadiahi tatapan tajam dari Senja. Ia segera bergegas meninggalkan tempat tersebut.

"Udah selesai nja?" tanya Raka dengan senyum manis yang terpatri di wajahnya.

Senja mendengus kesal. "Belom" jawabnya dengan ketus. Lalu berlalu menuju ke kasir dengan wajah yang ditekuk serta kaki yang dihentak-hentakkan seperti anak kecil. Raka terkekeh geli melihat sahabatnya tersebut.

**

Seperti biasanya pagi ini, Senja berangkat dengan Raka. Namun dengan raut wajah yang berbeda. Ia masih kesal dengan kejadian di toko buku kemarin. Senja sendiri tidak tau mengapa ia bisa seperti itu.

Senja berjalan menyusuri koridor kelas XII sendiri. Ia memang bersama Raka namun itu tadi. Sebelum Raka didatangi oleh adik kelas yang kemarin bertemu dengannya di toko buku. Itu semua membuat mood Senja semakin buruk.

Setibanya di kelas Senja langsung menjatuhkan tubuhnya ke tempat duduk. Tangan Senja mengobrak-abrik isi tasnya. Dapat. Ia sambungkan headseat tersebut ke handphonenya. Kemudian dipasangkannya headseat tersebut ke telinganya. Ia mendengarkan lagu kesukaannya dengan volume yang cukup keras. Ia memejamkan mata indahnya tak jarang mulutnya iku bernyanyi.

"Nja Senja" Tasya menggoyang-goyangkan lengan Senja dengan lumayan kencang membuat sang pemilik lengan membuka matanya.

"Apaan sih tas? Masih pagi ini ganggu aja " ucap Senja.

"Itu Raka lagi ditembak sama Sisi. Adik kelas yang Queen MOS itu"

"Terus?" tanya Senja sambil menaikan sebelah alisnya.

Tasya memutar bola matanya malas. "Ih ayo kita lihat. Widya sama Lawren udah disana" Tasya langsung menarik tangan Senja dan membawanya ke halaman parkiran.

Halaman parkiran sudah di penuhi dengan anak-anak yang berkemupul. Tidak sulit bagi Tasya dan Senja untuk masuk ke dalam kerumunan tersebut karena badannya yang mungil. Sesampainya di depan kerumpulan mata Senja menatap dua obyek yang dicari. Disana terlihat Sisi dan Raka yang tengah berhadap-hadapan.

"Kak gue suka sama lo. Gue suka sama lo semenjak gue ketemu kakak semalem di toko buku. Gue sayang sama kakak." ucap Sisi nyaring. Ia menyodorkan kotak bekal makanan ke arah Raka.

"Kalo kakak terima kakak ambil kalo nggak kakak boleh buang" lanjutnya.

"Jangan ambil rak jangan ambil!" batin Senja.

Riuk riuh memekakkan telinga berasal dari kerumunan siswa-siswi yang tengah menonton.

"Terima.. terima.. terima.."

Raka mengulurkan tangannya untuk menerima bekal tersebut sedangkan Senja ia memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya keras hingga sedikit berdarah.

Raka menerima bekal tersebut. Sedangkan Senja ia langsung berlari membelah kerumunan tersebut. Entah mengapa hatinya sakit melihat itu semua.
Senja sudah sampai pada pintu rooftop. ia merogoh saku untuk mengambil kunci rooftop. jangan heran kalau Senja mempunyai kunci rooftop. karna pada waktu itu ia memang mendapatkannya dari Widya. Widya adalah salah satu anggota OSIS.
Ia memasukan kunci tersebut ke lubangnya.

Ceklek

Senja tersenyum sekilas saat pintu berhasil terbuka. Ia memasuki rooftop tak lupa menutup pintu kembali. Dari atas roof top Senja bisa melihat semua. Banyak kendaraan yang melintas di jalanan. Angin menerpa wajahnya. Air matanya kembali menetes.

Ia mengehela nafas panjang. Ada untungnya juga Widya memberi kunci tersebut ke Senja. Setidaknya ia bisa menenangkan pikirannya untuk sesaat.

****

TBC💞

SENJA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang