Menjauh

353 25 4
                                    

Setelah kejadian itu, Aku terus diam. Bahkan Aku sampai tidak memperhatikan pelajaran, banyak yang Aku fikirkan terlebih tentang hubungan ini. Memang urusan percintaan gak sebaiknya Aku campuri dengan pelajaran, itu hanya Akan mengganggu. Tapi.. Aku tidak bisa berhenti memikirkannya.

Aku tertunduk sedih, baru saja Aku merasakan kebahagian.. tapi kenapa malah seperti ini.

"Mulai sekarang, Aku harus terbiasa tanpa Ryugazaki." Ucapku pelan

***

Pelajaran pun selesai, semua bergegas untuk pulang. Tapi tidak denganku, Aku tetap duduk ditempatku dan menatap kearah luar jendela sambil menunggu sekolah sepi. Dengan begitu Aku tidak bertemu dengan Ryugazaki atau yang lainnya.

Tak berapa lama sekolah pun sepi, namun cuaca berkata lain. hujan mulai turun dengan derasnya, untung saja Aku selalu bawa payung. ketika Aku membuka pintu kelas Aku terkejut.

"Ryu.." suaraku terhenti ketika mengingat kalo  Aku harus menjauhinya

Aku pun hendak pergi namun Ryugazaki memegang tanganku.

"Lepaskan!" Bentakku

Wajahnya sedih, apa Aku terlalu keras padanya? Tapi.. ini yang memang harus Aku lakukan.

"Ada yang ingin Kau bicarakan lagi denganku atau enggak? Kalau enggak Aku harus cepat pulang sebelum hujan semakin deras." Tegasku padanya

Ryugazaki hanya diam, namun dia memegang tanganku semakin kuat.

"Ryugazaki! Ini sakit! Lepaskan!" Bentakku padanya

"Aku.. tidak ingin melepaskanmu Anna," ucap Ryugazaki

Tes.. tes..

Ahh.. airmatanya jatuh, dia menangis. Ku dekatkan wajahku dengannya, tapi tiba-tiba dia memelukku.

"Ryu-"

"Kenapa ini terjadi Anna kenapa?! Aku, baru saja merasakan hal-hal indah bersamamu. Tapi kenapa ini harus terjadi?!" Ucapnya dengan nada sambil menangis

Dia memelukku dengan sangat erat, lantas.. kenapa Aku tidak bisa memeluknya kembali? Apa Ryugazaki merasa terbebankan saat bersamaku? Kalau saja perasaan kami tidak sama, mungkin saat ini Ryugazaki tidak akan menangis.

"Izinkan Aku memelukmu seperti ini untuk beberapa menit," ucapnya

Aku hanya diam tanpa berkata-kata, karena takut kalau nanti Aku juga akan ikut menangis.

"Padahal udaranya dingin, tapi pelukannya hangat sekali. Andai saja waktu berhenti saat ini," gumamku dalam hati

Setelah memelukku Ryugazaki memegang kedua tanganku, lalu mendekatkan wajahnya denganku.

"Walau harus saling menjauh,Aku akan tetap berusaha untuk dekat denganmu. Karena cinta bukan perkara yang mudah untuk dilepaskan begitu saja," ucapnya

Aku terkejut, perasaanku bimbang. Dia terbebankan denganku atau justru sebaliknya?

Aku pun melepaskan genggaman tangannya, dan langsung pergi begitu saja. Aku mempercepat langkah kakiku dan pergi ke perpustakaan, untuk menenangkan diri.

Love Or HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang