Tak Ingin.

141 11 0
                                    

Hari senin, aku kembali sekolah seperti biasanya. Ketika hendak menaiki tangga.. gak sengaja aku berpapasan dengan Ryugazaki.

"Ah A-Anna.. se-selamat pa-pagi!" Sapanya dengan sedikit gugup.

Aku gak ngerti kenapa dia bisa gugup hari ini? Padahal biasanya dia pede sekali.

"Pagi.. tumben kamu-"

"A-Aku harus ke kelas sekarang, sa-sampai nanti!" Setelah itu Ryugazaki langsung berlari meninggalkanku.

Aku terdiam, kenapa Ryugazaki berubah seperti ini.. biasanya dia ingin menghabiskan waktu denganku lebih lama sebelum jam pelajaran dimulai. Apa dia udah bosan denganku? Ah gak mungkin.

Kemudian aku berjalan menuju ke kelasku, saat berjalan dikoridor aku melihat beberapa cewek seperti sedang bergosip.

Ketika melewati mereka aku mendengar sedikit ucapan mereka.

"Sekarang Ryugazaki udah gak terlalu populer ya.."

"Iya, rumornya dia udah punya pacar sekarang lho.."

"Heeee?! Kalo Ryugazaki terus-terusan begini dia mungkin aja gak populer lagi kan nanti?"

Aku sempat berfikir, apa mungkin sikap Ryugazaki berubah itu gara-gara kepopulerannya turun? Jadi ini gara-gara aku? Kalo pun iya.. apa yang harus aku lakukan?

...

Bel pelajaran pun dimulai, semua teman sekelasku memperhatikan pelajaran dengan serius.

Aku juga memperhatikan tapi.. pikiranku yang kemana-mana.

"Apa aku harus menjauhi Ryugazaki sementara? Apa aku harus bersikap lebih cuek? Kalo itu bisa membuat kepopuleran Ryugazaki gak menurun aku rela, tapi.. apa aku bisa melakukan itu semua?" Gumamku dalam hati.

Tiba-tiba..

Bletak!!!

Sebuah kapur papan tulis mengenai kepalaku.

"Aduhhh!!" Rintihku

Semuanya pun mentertawaiku.

"Anna, perhatikan pelajaranku dengan baik!" Ucap Sensei.

"Ma-Maaf Sensei!!" Aku pun menundukan kepala karena malu.

Sampai akhirnya aku mengikuti pelajaran sampai selesai.

***

Saat jam istirahat ketika hendak ke kantin, aku melihat Ryugazaki. Dia digerumini para fansnya..

Aku memang kesal tapi aku harus mulai menjauhi dirinya, demi kehidupannya. Aku langsung berbalik arah dan pergi meninggalkan kantin.

Di sepanjang koridor sekolah aku terus-terusan menundukan kepalaku, resah, bimbang, sedih semua bercampur aduk gak karuan. Membuat pikiranku yang awalnya positif berubah menjadi negatif.

Tiba-tiba ketika hendak menuruni tangga, seseorang menarik tanganku.

"Apa-apaan sih!" Bentakku.

Ketika aku menoleh, ternyata itu Ryugazaki.

"Jutek banget sih hahaha." Ryugazaki tertawa lebar, "kamu mau kemana? Gak ke kantin buat makan siang?" Tanyanya.

"Aku gak lapar, aku mau ke perpustakaan. Sampai nanti." Setelah berkata itu aku langsung pergi dari hadapannya.

"Tunggu Anna!" Teriaknya.

Love Or HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang