Malas hitung, entah sekarang udah jadi yang ke berapa kalinya Taehyung lewati jam 12 malam di warung kopi dekat rumah Jaewon.
Ramai, lumayan. Mayoritas pembeli jam segini mahluk hidup yang bingung pingin jajan kemana di tengah malam dengan duit yang ngga banyak.
"He, masih disini bangsat,"
Tepukan di bahu kanan, dan setelahnya Jaewon duduk di sebelah Taehyung.
Lancang ambil kacang rebusnya dan makan dengan tampang tanpa dosa, memang ngga marah tapi karna udah kebiasaan.
"Ngapain kesini?"
Jaewon dengus geli, "Bokap bawa cewek lagi, nyokap marah, berisik."
Taehyung ketawa, "Kasian, goblok."
Jaewon endik bahu, setelahnya keluarin ponsel dan satu bungkus rokok dari saku jaket bombernya.
"Satu ya,"
"Sokin, kaya sama siapa aja lo pake izin,"
Taehyung angguk pelan, ngga jawab dan ambil satu batang rokok dari kotaknya.
Taruh di bibir, dijepit dan matanya nyisir tempat-cari korek.
"Ngga ada korek?" katanya dengan bibir yang masih jepit rokok.
Jaewon geleng, "Ke warkop bawa korek mahal justru lu yang rugi, idiot."
"Ya paham manusia kaya,"
Jaewon ketawa, sementara Taehyung mulai bangun dan cari pematik. Bukan seorang perokok tetap, jadi buat apa bawa korek.
Nihil hasilnya, ada juga harus sulut api dari kompor gas, dan Taehyung nolak. Ngga berkelas katanya.
Jalan ke arah lelaki rambut hitam di balai dekat parkiran. Sendirian, dan pikiran Taehyung mulai aneh aneh.
"Hoi,"
. . .
"Bro, punya korek?"
. . .
Baru Taehyung pingin pukul, tapi Taehyung paham keadaan; pandangan kosong, mata merah terkesan sayu.
"Won, sini bentar."
"Mager,"
"Sini anjing."
Jaewon jalan malas, rokok yang semula di bibir sekarang dijepit diantara jari telunjuk dan tengah, berdiri di sebelah Taehyung dan tatap lelaki diam di depannya.
"Overdosis?"
"Iya, gila. Bawa pulang ke rumah lo gih,"
"Kenapa ngga rumah lo aja sih,"
"Sinting bangsat, bokap lagi sama cewek, nyokap marah marah, dan ada manusia overdosis obat, lo pikir rumah gue apaan,"
Taehyung desah kesal, "Gue ngga bawa mobil,"
"Pake motor juga bisa, Jennie kalo mabok juga gue bawa pake motor, kok."
Taehyung dengus geli, "Jennie enak ada empuk, ini sama itu beda, man."
Jaewon tatap Taehyung ambigu, karena tau maksud berakhir dengan Taehyung yang acungin jari tengah.
"Jangan ngaco, gue normal."
Tapi hari itu, Taehyung tetap bawa cowok asing overdosis tadi ke rumahnya.
Pake motor, jam satu pagi.
Awalnya susah, karena memang Taehyung asing dan cowok tadi masih berguna otaknya. Mau tinggalin, justru makin bahaya.
Berakhir Taehyung kasih omong baik baik dan cowok tadi mau ikut-tapi rengek sepanjang jalan. Jaewon yang liat justru peringatin Taehyung untuk nggak menyimpang nanti.
Sedikit bagus, kejadian ini lumayan bikin kebiasaan buruk Taehyung terganggu.
Karna di hari lain, Taehyung ngga pernah pulang sesore ini.
[ Rυѕaĸ ]
gatel mau bikin work baru huhu :(
KAMU SEDANG MEMBACA
rusak › tk.
Fanfictiontaehyung dan jungkook saling menemukan atap ketika rokok dan pematik paksa mereka untuk bersitatap. ©taelkom, 2018.