Rusak

20.4K 3.2K 233
                                    

"Pulang atau—"

"Kencan."

"Kok?"

"Lo pacar gue, kan?"

"Oi, santai."

Motor sport hitam Taehyung laju pelan, dan Jungkook tumpu dagu di bahu pacarnya. "Ngga mau pulang,"

"Iya ngga pulang, mau kemana?"

"Alun alun, gimana?"

"Ah, bosen,"

Jungkook eratin pelukan di perut Taehyung, "Mau yang sepi,"

Total, rem mendadak. Dapat klakson dan umpatan dari mobil di belakang mereka, tapi sialnya mereka ngga peduli itu.

"Bentar. Coba ulang,"

"Tempat sepi."

"Lo punya rencana nyoba public sex atau-semacemnya? Gue ngga bawa kondom,"

Pukul helm yang Taehyung pakai keras sekali, "Idiot."

"Gue bisa sewa hotel—"

"Gue mau ngomong sama lo, bangsat."

Hening, dan cubitan Jungkook di perutnya buat Taehyung kaget.

"O-oke,"

Sedikit canggung, karena.. ya- mereka masing masing tau; masalah yang bakal dibahas ngga semudah hisap nikotin.

••

"Tau tempat begini, dari mana?"

"Awal kabur dari rumah, gue selalu kesini,"

Jungkook noleh, rambutnya tutupi mata-angin lumayan kencang sekaligus faktor rambutnya yang mulai panjang.

"Ngga ada niat buat.. pulang?"

Taehyung tatap ke sekeliling; rumput tinggi sebatas paha dan beberapa pohon jadi pemandangan. Ketawa sarkas dan tatap kesayangan, "Kenapa harus?"

"Harus, Taehyung."

"Alesan?"

"Bunda,"

"Bunda udah ngga—"

"Bukan Bunda lo, ini soal Bunda gue."

Kerutin dahi dan tatap bingung, "Soal.. apa?"

Oh, jangan bilang—

"Sama kaya sebelumnya," Jungkook tatap Taehyung lembut, "Bunda mau gue cepet nikah,"

—soal itu lagi.

"Oh, itu,"

Dan respon Taehyung selalu begitu; tanggapan singkat dan wajah muram. Tapi kenapa? Apa masalahnya?

Uang punya, restu siap, terus.. apa?

"Kenapa respon lo selalu sama?" Jungkook tatap Taehyung yang justru tatap langit, "—kesannya kaya.. lo ngga mau serius."

Bukan, bukan di bagian itu titik masalahnya—Taehyung selalu mau bilang itu, tapi susah sekali.

Diamnya Taehyung buat Jungkook ketawa dan ikut tatap langit sore. Terlalu bagus buat jadi background dua manusia yang bahkan bingung buat gimana sama hubungan mereka sebetulnya.

"Bunda bilang; Jangan sayang sama yang cuma sekedar tebar janji, bahagia ngga cukup lewat mulut," Jungkook jeda sebentar, tatap Taehyung yang masih betah diam. "dan gue bingung.."

"—sebenernya, lo itu tipe manusia yang Bunda gue larang buat disayang atau.. apa?"

Lagi, Taehyung diam. Tapi beberapa sekon kemudian tawanya terdengar, sarkas dan anggukan kosong beberapa kali buat Jungkook bingung.

"Lengkap. Berarti betul apa yang gue simpulin tentang Bunda lo,"

"Taehyung, bukan gitu, maksud Bunda gue baik,"

"Di bagian mana?"

"Dia mau lo seriusin—"

"Bukan. Maksud Bunda lo bukan begitu, Jungkook." Taehyung noleh, tatap Jungkook tajam. "Bunda lo mau kita selesai."

Jungkook bingung. Jelas betul dia tangkap maksud Bunda itu supaya Taehyung serius sama anaknya, bukan sebaliknya.

"Lo jangan asumsi buruk gitu, brengsek. Bunda—"

"BUNDA LO MAU PUNYA CUCU, JUNGKOOK. BUNDA LO MAU LO NIKAH SAMA PEREMPUAN." Taehyung hela napas, "Bunda lo bilang begitu."

Sentakan Taehyung buat Jungkook diam. Total, bahkan buat respon juga susah.

Taehyung tatap Jungkook yang sekarang justru ngga ada suara, olah kalimat Taehyung yang memang Jungkook ngga paham.

"Lo pikir gue keluar sampe pulang pagi itu ngapain?" Taehyung rendahin suaranya, "Gue pusing pikirin omongan Bunda lo."

"Bunda lo tukang sindir, Jungkook. Segala sesuatunya alus, sampe nyuruh gue buat lepasin lo juga begitu."

"Taehyung—"

"Gue selalu dapet cap ngga serius, dan dengan Bunda lo bilang harus sayang sama yang ngga cuma tebar janji, bukannya itu udah jelas?"

"Kapan lo ketemu Bunda gue? Kenapa lo ngga cerita—"

"Tentang apa? Bunda lo? Persetan, Jungkook, gue bahkan mulai cari kerja buat hidupin lo nanti, gue usaha buat dapet cap serius dari Bunda lo. Gue siap serius, masalahnya cuma di Bunda lo,"

Jungkook tatap Taehyung telak di mata, pandangannya mulai buram karna air yang sialnya mulai keluar.

"Bunda lo ngga terima anak semata wayangnya suka sesama jenis," Taehyung ketawa, lirih.

"Bunda lo ngga suka lo rusak."







[ Rυѕaĸ ]

drama indosiar banget y huhu maapin ╥﹏╥

rusak › tk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang