Tender Love | 1

3.8K 263 8
                                    


Wendy sedang berjalan di depan cafè yang cukup ramai dengan anak remaja khususnya laki-laki. Melihat itu, Wendy berjalan dengan langkah cepat agar ia sampai di rumah.

Begitulah Wendy. Ia selalu takut apabila berjalan sendirian di dalam keramaian. Kejadian dahulu selalu terngiang di kepala. Sehingga terkadang membuat Wendy menggigil sampai bisa pingsan.

Jika sedang seperti itu, ia hanya bisa merapalkan doa doa yang ia bisa. Langkahnya terhenti saat ingin menyebrang tetapi lampu hijau masih menyala. Wendy memegang dadanya yang berdetak dengan cepat sesekali Wendy menarik nafas lalu ia hembuskan, begitu hingga ia tenang. Lampu merah menyala, kepala wendy yang awalnya menunduk seketika mendongak dan ia menyebrang jalan dengan cepat dan berhati hati.

Jarak rumahnya saat ini tidak jauh lagi. Wendy sudah sangat ingin cepat sampai rumah, tetapi dihalangi oleh telfon. Wendy mengambil handphone nya dari dalam tas selempang. Tertera nama 'Seulgi' dan reflek Wendy mengangkat telfon sebelum terputus.

"Lo dimana Wen? Gue kerumah lo tapi sepi. Gimana nih?" Cerocos Seulgi disebrang sana.

"Iya tunggu, bentar lagi gue sampe rumah," Ujar Wendy sambil terus berjalan. Hanya 1 gang saja dan Wendy sudah sampai rumahnya.

Setelah kurang lebih 3 menit, akhirnya Wendy sampai di rumahnya. Rumah besar yang bercat putih dan pastel dan taburan bunga berbagai macam dihalamannya yang membuat siapapun melihat kerumah itu terasa sedang melewati taman bunga.

Wendy melihat mobil Seulgi yang terparkir di depan gerbang rumahnya.

Seulgi yang melihat Wendy pun segera turun. Ia berhadapan dengan Wendy yang wajahnya sedikit pucat.

"Bentar gue buka gerbang dulu," ujar Wendy seraya berjalan kearah gerbang rumahnya.

"Lagi, satpam sama maid lo kemana Wen?" Tanya Seulgi sambil mengikuti Wendy yang sudah memasuki pekarangan rumahnya.

Wendy mendorong gerbang utama rumahnya agar mobil Seulgi bisa masuk ke garasi.

"Mobil lo masukin dulu deh, takut ada apa-apa." Titah Wendy yang langsung dilakukan oleh Seulgi.

Setelah dipastikan mobil Seulgi terparkir, Wendy kembali menarik gerbang besar itu dan masuk ke rumahnya yang sedang sepi.

Saat memasuki rumah Wendy, terasa sangat wangi bunga lily dari semua sudut ruangan. Orang tua Wendy sangat menyukai bunga, bahkan bukan hanya pengharum rumah yang wangi bunga tetapi disetiap meja dan sudut ruangan pula terdapat hiasan bunga.

"Maid sama satpam lagi pulang semua, Seul. Btw, kenapa pake samperin gue segala? Bukannya besok juga ketemu ya di kampus?" Tuturnya sambil membuka sepatunya mengganti menjadi sandal rumahan.

Seulgi duduk di sofa besar, dia menaruh kepalanya di bantalan sofa, "Nyokap sama Bokap lo telfon gue. Katanya suruh nginep disini temenin lo. Anak-anak juga pada mau kesini tadi pas gue kabarin mereka," jelas Seulgi.

Mendengar itu, Wendy memasang wajah tidak sukanya. Karena masa lalunya terkadang kedua orang tua Wendy suka berlebihan. Mungkin jika di luar rumahnya Wendy merasa was-was tetapi jika sudah di dalam rumahnya apalagi dikamar, perasaan itu hilang. Karena ia merasa aman dan tidak ada yang perlu ia hindari.

"B aja mukanya neng. Lagian gue juga lagi unmood kalau di rumah," jelas Seulgi.

"Bukan gitu. Lagi lagi gue yang ngerepotin kalian. Gue gak enak aja,"

"Ealah, kayak sama siapa aja sih lo. 'Kan lo juga tau kalau kita temenan bukan itungan hari,"

Wendy hanya tersenyum. Betapa beruntungnya dia mempunyai sahabat seperti ini.

"Btw, lo dari mana? Kenapa keluar rumah sendiri sih? Lain kali kalau mau keluar rumah kasih tau kita kita yaa...." Tanya Seulgi.

"Seul, gue bukan anak kecil lagi. Lagi, gue juga harus terbiasa buat belajar sendiri. Kalau gue gak nekat, gue gak akan bisa selamanya," jelasnya walaupun terkadang Wendy sendiri pun merasa ketakutan.

"Oke. Tapi yang harus lo tau, kita kayak gini itu peduli sama lo. Kita gak mau lo kenapa napa, seperti tahun-tahun sebelumnya. Gue gak mau ke--"

Ucapan Seulgi terpotong karena suara bell rumah Wendy berbunyi.

"Lo mending bersih bersih deh. Biar gue yang kedepan, kayaknya sih itu anak-anak." Setelah itu Seulgi pun bangkit dan berjalan kearah pintu utama.

Begitupun dengan Wendy yang juga ikut bangkit. Bukan untuk mengikuti Seulgi, tetapi menuruti apa yang Seulgi bilang tadi.

***

Assalamualaikum, yorobun:)
Annyeong!!

New story, semoga menghibur ya. Btw, adakah yang menunggu Dyo kyungsoo KU? Next part yaa:v

Vomments nya sayang sayangku:*

Salam manis
Istrinya charlie puth, pacarnya kyungsoo, gebetannya park seo joon, incerannya atta halilintar, istri sahnya boim~

Tbc.

Tender Love | Do Kyung Soo X Son Seung Wan(selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang