Satu bulan telah berlalu. Perubahan pun banyak terjadi, Satu bulan yang lalu Seulgi sudah melepaskan status jomblonya dan entah bagaimana bisa Suho dan Irene meresmikan hubungannya satu minggu yang lalu. Begitupun dengan perubahan yang terjadi pada diri Wendy, kini wanita itu sudah bisa tersenyum layaknya wanita yang tidak melalui masa-masa pahit. Dan Wendy berfikir ucapan Laki-laki itu menjadi salah satu pengaruh besar dalam dirinya.
Hingga kini, Wendy masih belum bercerita pada teman-temannya soal pembicaraan dia dengan Dyo.
Hari ini, titisan kecebong sedang berkumpul disalah satu cafe yang berlokasi dekat dengan kampus mereka. Tentu kali ini nyai sultan kim junmyeon yang mentraktir, katanya anggap aja pajak jadian. Padahal kalo dipikirin udah basi, tapi yang namanya rezeki gak boleh di tolak. Pamali
"Bang, lo serius jadian sama kak Irene. Masih gak nyangka gitu gue," ujar Kai menatap tak percaya pada pasangan yang duduk berdampingan itu.
"Menurut lo?!" Ujar Suho acuh.
"Iya sih, kalo gak jadian kan kita gak bakalan di traktir," ujar Chanyeol yang juga duduk di samping wanita yang kini menjadi miliknya.
Tangan Suho mengambil kentang lalu dia lemparkan kearah Chanyeol, "Heh caplang! Biasanya yang bayarin lo di kantin kalo kita ngumpul siapa?!" Ujarnya tidak terima.
Chanyeol hanya menunjukkan barisan gigi putihnya saja.
"Abis ini siapa yang jadian ya?" Tanya Lay pada teman temannya.
"Tuh bang Umin, udah mau kepala 3 masih jomblo aja," sahut Kai.
"Tunggu aja, ntar lo pada tinggal dateng dinikahan gue," ujar Xiumin dengan senyum misterius nya.
"Lo mau nikah bang? Wah, gak asik nih masa mau nikah gak bilang bilang," kesal Irene pada Xiumin.
"Tuh gue jomblo salah bilang tunggu undangan nikahan dari gue juga salah. Perasaan dedek selalu salah dimata kalyan,"
Kai yang berada di samping Xiumin menepuk bahunya, "Inget umur bang, please!"
Semua tertawa renyah mendengar ucapan Kai. Merasa kalau cafe ini adalah punya mereka, padahal bukan.
Baekhyun yang berada di samping Dyo sesekali memperhatikan calon dokter ini. Pasalnya dia tidak berbicara apapun sejak masuk cafe. Dan yang Baekhyun liat mata Dyo yang terkadang tetuju pada para perempuan dihadapannya ini.
Memang, Dyo sedari tadi hanya diam saja. Tidak ingin membuka suaranya, tepatnya tidak tau harus menanggapi apa ucapan dari teman-temannya. Pernah mendengar kata-kata mulut diam tetapi mata berbicara? Ya itulah Dyo saat ini. Matanya sesekali melirik perempuan yang ia yakini bahwa dirinya menyukai. Selama satu bulan setelah kejadian itu, Dyo terus memikirkan kenapa dia bisa berbicara banyak kepada orang baru? Dan kini jawabannya karena rasa peduli dan sayang yang mulai tumbuh menjalar di hatinya. Jika kalian bertanya, secepat itukah? Ya. Bukankah cinta tak mengenal waktu!
"Lo suka sama salah satu diantara mereka?" Bisik Baekhyun menunjuk para perempuan dihadapannyaㅡ Joy, Yeri dan Wendy.
Dyo hanya bisa menggelengkan kepala, belum waktunya teman-temannya mengetahui perasaan Dyo kali ini. Toh, gak ada yang dirugiin kalau dia tidak memberi tahu yang lain.
"Jangan bohong sama gue Yo. Mata lo mengatakan segalanya. Siapa sih? Wendy? Joy? Yeri?" Pepet Baekhyun dengan tingkat kepo yang tinggi.
"Belum saatnya Baek, suatu saat pasti gue kasih tau lo. Gue cuma gak mau ketika gue bilang kekalian dan hasil yang gue dapetin itu gak sesuai kenyataan,"
"Gue ngerti. Tapi, bisa jadi dengan lo melibatkan kami jalan yang lo hadapi bakalan lebih mudah dan cepet,"
"Thanks buat tawarannya. Tapi, untuk urusan yang satu ini biarkan gue berjuang sendiri. Karena ini menyangkut hati dan perasaan, yang umumnya hanya dirasakan seoarang diri,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tender Love | Do Kyung Soo X Son Seung Wan(selesai)
Fanfiction"Aku punya masa lalu kelam, kalau Kakak gak siap lebih baik aku peringatin untuk Kakak mundur. Aku cuma gak mau Kakak ikut ter一" laki-laki itu menaruh jari telunjuknya pada bibir sang perempuan untuk menyuruhnya berhenti berbicara. "Aku terima kamu...