Tangannya dengan lihai mengancingi kemeja batik yang akan digunakan dalam acara penting.
"Gausah malu nanti kak, contoh abangmu tuh, gak malu dia pas ngomong langsung,"
"Kan abang emang gak tau malu bun, Dyo mah tau gak usah dijelasin juga," ujar Dyo dengan tangannya terus bergerak menelusuri apakah ada kekurangan diantara yang ia pakai hari ini.
Ny.Do memukul lengan anaknya
"Gak boleh gitu, dia juga abang kamu loh,"Tiba-tiba pintu kamar Dyo terbuka menampilkan wajah Seungsoo yang menyembul.
"Lelet amat kek cewek sih lo dek, ayah udah nunggu di bawah tuh," ujar sang abang yang disuruh ayahnya untuk menyuruh segera berangkat.
"Panjang umur," ujar Dyo seketika, dan ia langsung menarik lembut tangan bundanya untuk menuju lantai dasar karena tak ingin ayahnya menunggu.
Kemudian Tn dan Ny.Do langsung menuju mobilnya dengan sebelumnya mereka pamitan pada Seungsoo yang menjomblo.
"Lo jaga rumah kan bang?" Tanya Dyo pada abangnya yang sedang tiduran diruang tv, kakak iparnya saat ini sedang jalan dengan teman sma-nya jadilah abangnya yang menjomblo hari ini.
"Kerajinan, orang ada mang yupi," ujar Seungsoo tanpa menoleh pada sang adik. Dia hanya sedang malas pada hari bahagia Dyo, sedangkan dirinya malah sengsara.
"Yaelah ditinggal istri sehari aja udah bt, gimana ditinggal kawin lagi!" Ujar Dyo kemudian dia berlari dengan wajah ngakak nya. Author gak kebayang kalo babang Dyo kek gini:"(
"Adek sialan!! Gue sumpahin lo ditolak terus stress!!!" Teriak Seungsoo dengan wajah kesalnya. Ah Seungsoo benar kesal, dan sekarang ia kangen dengan anak botak nan lucu keturunannya hasil usaha dia dengan sang istri.
***
Keluarga Dyo telah sampai ditempat tujuan dengan disambut oleh sang keluarga yang bersangkutan itu. Mereka pun masuk dengan sebelumnya ber cepika cepiki.
"Kak, Ayah yang ngomong atau kamu?" Bisik Tn.Do pada anaknya yang berada ditengah tengah diantara pasangan suami istri DO ini.
"Aku aja Yah,"
Tn.Do kemudian mengangguk mengikuti ucapan anaknya.
Tak lama yang bersangkutan pun turun dari lantai dua. Seketika yang tadinya ramai karena obrolan langgsung sepi.
"Sini sayang, duduk samping Mom," ujarnya memanggil yang bersangkutan.
Ketika semua sudah siap, Dyo menetralkan jantungnya yang berdetak lebih cepat agar segera mengeluarkan uneg unegnya.
"Sebelumnya Dyo mohon maaf, karena mungkin terlalu lama membuat menunggu. Tapi sekarang, Dyo izin sam om dan tante untuk memperistri Wendy, menjadikan Wendy ibu dari anak-anak Dyo nanti," ujar Dyo dengan lancar.
"Om sih setuju, tapi kalau wanita yang di peristri gimana nih?" Ujar Tn.Son pada anaknya.
Wendy tersenyum kemudian mengangguk.
Jawaban itu mendapat senyuman lega dari banyak orang termasuk Dyo.
"Masalah tanggal untuk pernikahan kami percayakan pada Wendy, setelah nanti ditentukan tanggal kami akan lansung menyewa EO, bagaimana?" Usul Tn.Do.
Semua mengangguk setuju, tak ada yang keberatan sama sekali.
Dyo tersenyum lega mendengar semua penuturan yang ada. Dia berharap semoga apa yang ia ingin lakukan akan lancar sampai janji suci nanti.
***
Dyo mengulum senyumnya ketika mendengar penuturan malam pertama yang dibicarakan langsung oleh sang ahli alias park chanyeol yang kini sudah resmi menjadi suami.
"Ternyata kaset bok*p gue kepake juga, modal buat lo praktek sama Seulgi. Bhahaha," ujar Kai tanpa malunya.
Chanyeol tertawa menyetujui apa yang Kai katakan dengan memukul mukul meja.
"Kai ucapan lo ya, beh kalau ada istri gue pasti gak boleh main lagi gue sama lo," ujar Suho.
Ya, hanya laki-laki saja yang berkumpul kali ini. Ceweknya sedang ngemall, dan kini tinggal yang laki-laki saja berkumpul di cafe milik papa Chanyeol.
"Istri lo serem ya bang pas hamil, gak ngerti lagi gue ntar anaknya kayak apa," ceplos Sehun mengingat seramnya Irene ketika masa ngidamnya.
"Se-serem seremnya istri gue, tetep dia yang gue cinta,"
"Alah bucin banget lo," celetuk Xiumin.
"Lo gimana bang? Gue udah mau punya anak, lo belum kawin juga,"
Ah ya, memang benar apa yang dikatakan Suho, walaupun Xiumin paling tua diantara mereka tetapi Xiumin belum menikah juga diumur menjelang 32 tahun.
"Jodoh itu ditangan Tuhan, jadi gue ikutin jalannya Tuhan aja lah," jawab Xiumin dengan tenang.
Sehun mengangguk setuju, sesaat kemudian dia menggeleng, "Jodoh emang ditagan Tuhan bang, tapi kalau lo gak jemput alias gak ada usahnya bisa aja Tuhan merubah takdir lo,"
"Savage!!" Ujar Chen, Chanyeol, Kai, dan Baekhyun berbarengan sambil mereka ber dab.
Perbuatan mereka membuat sahabat-sahabatnya tertawa juga pengunjung yang melihat itu pun ikut tertawa.
"Janjian ya bisa kompak gitu?" Celetuk Lay yang sedari tadi diam saja.
Untuk Lay sendiri, dia sudah bertunangan dengan perempuan berdarah Manado-Amerika yang bekerja sebagai sekretaris di perusahaannya.
Jika Lay sudah bertunangan, Lain hal dengan Chen, Kai dan Sehun yang masih belum terlalu memikirkan hal yang seserius menikah, misalnya. Mereka masih nyaman dengan status pacaran. Kai dengan Krystal, Chen dengan kakak kelas yang satu jurusan dengannyaㅡJihyun, dan Sehun yang pacaran dengan Yeri.
Baekhyun sendiri juga akan segera melamar kekasihnya kini, yaitu Taeyon yang masih akan diadakan beberapa bulan lagi.
"Iyain atau nggak nih bang?" Jawab Baekhyun.
Lay hanya mengedikkan bahu saja, tanda ia tak peduli.
Dyo berdehem, dia berniat akan memberi tahu para sahabatnya perihal pernikahan yang belum ditentapkan tanggalnya oleh Wendy.
"Ada apa Yo?" Tanya Chanyeol ketika dia mengerti maksud dari Dyo.
"Gue bakalan nikah," ujar Dyo.
Para Sahabatnya pun langsung terfokus ketika Dyo berbicara seperti itu. karena, yang mereka tahu hubungan Dyo dan Wendy tak ada pembicaraan akan ke-jenjang yang lebih serius lagi. Tapi kini, mereka langsung diberi tahu tentang pernikahan tanpa undangan pertunangan.
"Sama Wendy, Yo?" Tanya Lay.
Dyo mengangguk, "Iya, tanggalnya belum dipastiin sih. Tapi yang pasti gak lama lagi kok,"
"Kok bisa?" Tanya Baekhyun yang masih belum mengerti jalan ceritanya.
"Ya bisa, gue bernazar kalau bakalan nikahin Wendy setelah gue bener-bener lulus dari gelar dokter,"
Semua mengangguk mengerti, Dyo dan segala yang ia rencanakan memang yang terbaik.
"Gue dikasih jas 'kan nanti Yo?" Tanya Kai.
"Gak, lo jadi yang cuciin piring aja,"
"Asu!"
Lay mengerutkan dahinya,"Tapi kayaknya cocok deh," ujarnya dengan mengangguk-anggukkan kepala.
Kemudian terdengar suara tawa dari mulut mereka, kecuali yang bersangkutan, Kai memandang jengah para sahabatnya. Untung sahabat, kalau bukan udah gue pites, pikir Kai.
***
Semua bagian dalam cerita ini belum direvisi. Untuk Typo dan kesalahan yang lain mohon diberi tahu, dan cerita ini akan direvisi setelah ending.
Btw, ada yang punya twitter? Follow akun wendy @WendyRV212 dan akun untuk spoiler update dalam semua cerira cerita aku @nisfalswattpad . Thank you.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tender Love | Do Kyung Soo X Son Seung Wan(selesai)
Fanfiction"Aku punya masa lalu kelam, kalau Kakak gak siap lebih baik aku peringatin untuk Kakak mundur. Aku cuma gak mau Kakak ikut ter一" laki-laki itu menaruh jari telunjuknya pada bibir sang perempuan untuk menyuruhnya berhenti berbicara. "Aku terima kamu...