Warna putih dan biru kini mendominasi ruangan besar ini. Ditambah warna merah pada bunga yang ditempatkan rapi pada tempatnya menambah kesan tersendiri pada tamu yang datang.
Ketika janji suci terucap, suasana yang tadinya hening dan khidmat langsung berubah menjadi siulan dan tepuk tangan dari para tamu terutama para biangnya kecebong. Tetapi, tetap saja suasana haru langsung tercipta ketika acara selanjutnya di laksanakan, yaitu sungkem.
Kedua mempelai tak kuasa menahan air matanya, mengingat semua kesalahannya pada masa lampau yang pernah diperbuat pada orang tuanya.
Acara demi acara telah terlaksana. Waktu pukul 1 siang adalah waktu istirahat sebelum nanti jam 5 barulah diadakan resepsi ditempat yang sama saat prosesi akad. Untuk akaad sendiri hanya orang terdekatlah yang mereka undang, berbeda dengan resepsi yang mengundang tamu sebanyak 1200 undangan.
"Kakak duluan aja yang mandi, Wendy bersihin make up dulu," ujar Wendy sambil berjalan menuju meja rias masih dengan gaun pengantinnya yang sangat merepotkan ini.
Dyo mengangguk, kemudian dia langsung masuk kamar mandi. Sebenarnya gedung yang di pakai untuk acara pernikahan mereka adalah hotel berbintang, yang merupakan salah satu bisnis dari Ayahnya Dyo.
Senyum Wendy terbit tak kala dia mengingat akad tadi. Dyo yang dengan lantangnya mengucapkan janji suci dan dilanjut dengan Wendy. Apalagi saat prosesi setelah janji suci dilantunkan yaitu dipersilahkannya pengantin pria untuk mencium istrinya dan saat itu Dyo langsung mencium Wendy tepat pada bibirnya, ah bukan ciuman tadi itu hanya sebatas kecupan karena setelahnya Dyo berbisik "Aku gak mau kita jadi bahan tontonan gratis, buat yang lebihnya nanti malam ya!" Begitulah ucapan Dyo. Ah saat itu juga pipi Wendy memerah.
Dyo yang keluar dari kamar mandi, matanya langsung terarah pada sang istri yang sudah tak lagi menggunakan make up atau hiasan dikepala yang kini sedang memegang kedua pipinya sambil menunduk.
"Kamu kenapa?" Tanya Dyo sambil mengambil langkah dengan cepat untuk menghampiri sang istri.
Wendy yang kaget langsung berbalik, dan seketika teriakan muncul dari mulutnya.
Dyo mendekat dan berkata, "Ada apa?" Tanya Dyo yang melihat Wendy menutup wajahnya menggunakan tangannya.
"Kakak ih pake baju dulu!!" Ujar Wendy masih dalam posisi yang sama.
"Yaampun kira kenapa. Mulai saat ini kamu harus terbiasa, 'kan udah sah,"
"Iya, iya. Udah sana pakai baju dulu,"
Dyo terkekeh, dia pun menggeleng melihat tingkah Wendy yang seperti itu. Setelah itu Dyo memasuki walk in closet dan menutup pintu ruangan ini.
Saat mendengar pintu tertutup, barulah Wendy menurunkan tangannya dari wajahnya. Dia bernapas lega, bagaimana tidak jantungan orang tiba-tiba dihadapin sama roti sobek yang arghh memikirkannya saja udah buat menelan ludah. Sstt cukup Wendy yang tau bagaimana bentuknya:)
Setelah make up benar-benar bersih Wendy langsung menuju kamar mandi, tak lupa dia membawa baju yang akan ia pakai di kamar mandi.
Beberapa puluh menit berlalu, Wendy keluar kamar mandi dengan baju lengkap dan handuk yang melilit di kepalanya. Matanya menangkap Dyo yang tengah duduk di kasur dengan laptop dipangkuannya.
"Lagi ngerjain apa kak? Masalah klinik?" Tanya Wendy sambil berjalan kearah meja rias.
"Nggak, cek email yang masuk doang. Kenapa?" Tanya Dyo tanpa mengalihkan pandangannya.
Wendy menatap sang suami dari pantulan kaca. Dyo hanya memakai kaus putih dan celana selutut saja, tak lupa rambutnya yang masih setengah basah menambah kesan cool dan terlihat berbeda dari biasanya. Mungkin karena ini pertama kalinya Wendy melihat pakaian Dyo seperti ini, karena walau sudah hampir 3 tahun pacaran Dyo selalu menampilkan pakaian yang sopan walau saat ini juga terbilang sopan sih.
"Kenapa liatin?" Tanya Dyo yang melihat Wendy melamun kearahnya lewat pantulan cermin.
Wendy tersadar, lalu dia menggeleng dan kembali melanjutkan aktifitas mengeringkan rambutnya.
Dyo menaruh laptopnya pada nakas yang tersedia, lalu dia berjalan kearah Wendy dan mengambil alih handuk yang digunakan Wendy untuk mengeringkan rambutnya.
"Gak usah kak, biar Wendy aja,"
"Gapapa, biar aku aja. Pengen coba soalnya sering liat Ayah sama Bunda kayak gini,"
"Yeee dasar apeng," ledek Wendy dan dia membiarkan Dyo yang mengeringkan ramhytnya.
"Apeng? Makanan jenis apa tuh?" Tanya Dyo yang tak tau apa yang Wendy sebutkan barusan.
"Astaga, apeng aja gak tau. Punya suami kudet banget ya. Apeng itu apa aja pengen kak," jelas Wendy.
Mendengar itu Dyo tersenyum malu. Ia kira apeng itu sejenis makanan khas daerah pelosok. Ternyata sebuah singkatan.
Tangan Dyo beralih mengambil sisir, dan dia menyisirkan rambut Wendy yang lembut nan halus. Setelah selesai dia tersenyum memandangi hasil karyanya.
"Bangga banget ya bisa sisirin Wendy," ledek Wendy yang melihat senyum Dyo dari pantulan cermin.
Dyo mengangguk, lalu ditaruhnya dagunya pada pucuk kepala Wendy. Tangannya melingkar pada leher Wendy, sesekali Dyo mencium pucuk kepala Wendy.
"Gak mau istirhat? Resepsinya 3 jam lagi," tanya Wendy.
"Kamu mau istirahat memang?" Tanya Dyo balik.
Wendy menggeleng dan itu membuat Dyo tambah mengeratkan pelukannya juga semakin banyak kecupan yang didapat Wendy.
"Makasih ya udah nunggu aku. Maaf kalau kamu menunggu lama,"
Tangan Wendy terulur untuk mengelus tangan Dyo yang berada di kedua bahunya kemudian dia kecup punggung tangan Dyo bergantian.
"Seharusnya aku yang berterima kasih sama kakak. Karena kakak semua terasa mudah bagi Wendy, juga Wendy berterima kasih karena kakak mau menerima Wendy yang banyak kekurangan ini apa adanya,"
"Seharusnya aku bangga, bisa miliki perempuan kuat macam kamu. Jangan pernah minder dengan segala apa yang terjadi. Tujuan kita sama, walau kita berbeda tapi dari perbedaan tersebut kita bisa belajar saling melengkapi. Kita laluin apa yang akan terjadi nanti, kuncinya jangan pernah menyerah. Tuhan menguji makhluk-Nya karena Dia tau kalau kita kuat dan bisa menjalani apa yang sudah Tuhan takdirkan,"
"Love you!" Ujar Wendy tanpa melepas tatapan matanya dengan Dyo dari pantulan cermin.
"Love you too, my wife!" Balas Dyo dan dia langsung mengarahkan wajahnya mendekat kewajah Wendy ....
Dan kalian tau apa yang terjadi:")
.
Wendy instagram update.
@WendyRV212
Mr.Do 💙 Mrs.Do . Love you pak dokter👨💋@Dyo.kyungS012
***Ba ba banana, ba ba banana~
Aku gak liat, aku pake earphone:V dear readers tersayang. Jangan minta lebih ya sayang:) aku masih kecil.
Tadinya pengin end sampai part ini aja. Tapi kok rasanya gantung ya?:V yang pasti seperti yang aku udah bilang sebelumnya, kalau cerita ini bakalan end sampai part 27. Jadi part depan ending, sudah siap?:)
Jangan lupa streaming mv red velvet yang "power up" dijamin nagih!
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tender Love | Do Kyung Soo X Son Seung Wan(selesai)
Fanfiction"Aku punya masa lalu kelam, kalau Kakak gak siap lebih baik aku peringatin untuk Kakak mundur. Aku cuma gak mau Kakak ikut ter一" laki-laki itu menaruh jari telunjuknya pada bibir sang perempuan untuk menyuruhnya berhenti berbicara. "Aku terima kamu...