TL | 11

1.3K 158 4
                                    

Hari libur ah bukan libur tepatnya ketika tidak ada jadwal di kampus biasanya Dyo menggunakan waktunya dengan menonton anime jepang kesukaanya, tetapi kali ini dia memilih untuk belajar, karena minggu depan dirinya akan melaksanakan ujian akhir semester.

Ketika sedang belajar, handphone Dyo selalu bergetar dan itu membuat dia harus membuat handphone nya dengan mode silent. Dyo paling tidak suka apabila kegiatan yang ia sedang geluti diganggu, apalagi hari-hari seperti saat ini.

Tetapi, tak lama kemudian pintu kamarnya diketok seseorang dari luar. Dyo menutup bukunya dan berjalan kearah pintu dengan malas. Dia menebak pasti kakaknya yang menganggu dia.

Pintu terbuka, dan benar saja wajah seungsoo yang menampilkan wajah tak bersalahahnya pada Dyo itu tersenyum yang lagak nya akan menyuruh Dyo untuk melakukan sesuatu.

"Dek, lo kan baik hati, tidak sombong, rajin menabung, pinter, jenius, gak pelit, dan suka menelong. Anterin temen gue pulang kek," pinta Seungsoo pada Dyo.

Nah.

Betulkan dugaan Dyo. "Gak, temen lo bukan temen gue. Lagi apa gunanya elo yang jadi temennya?" Tanya Dyo dengan jengkel.

"Yo, gue mau ke rumah pacar gue. Di suruh camer, dan lo tau rumah Naeon sama pacar gue kan lawan arah," bujuk Seungsoo kembali.

Menghela napas. Dyo pun menganggukan kepalanya, Naeon memang menginap di rumahnya karena rencana mereka yang akan naik gunung lagi. Dan kebetulan kemarin Seungsoo yang menjemput Naeon jadilah Naeon yang tidak membawa mobil.

Tangan Seungsoo menepuk kepala adiknya. Dyo berdecak kecil, dikira dia anak tk apa. Dengan segera Dyo mengambil jaket yang tersampir di belakang pintu kamarnya dan memakainya, setelah itu dia mengambil kunci mobil di laci.

Saat turun kebawah, matanya langsung tertuju pada Naeon yang sedang duduk di sofa sambil telfonan. Mata Dyo memberi kode apakah dia sudah siap, Naeon yang mengerti itu langsung berdiri dengan sebelumnya dia pamit pada Seungsoo dan Ibu dari temannya setelah mematikan telfon dengan salah satu teman naik gunungnya juga.

Dyo dan Naeon sudah berada didalam mobil. Keadaan mobil penuh dengan obrolan mereka yang sudah ngalor-ngidul.

"Gimana lo sama Wendy?"

Dor. Jeger. Gubrak.

Pertanyaan yang mebuat bibir Dyo benar-benar terkatup rapat. Tidak mungkin 'kan dia harus jujur? Thats impossible.

"Gak giamana gimana lah bang. Emang mau gimana?"

"Yakali lo pacaran sama adek gue? Heheh," kekeh Naeon diakhir katanya.

Dyo menggaruk kepalanya kemudian dia berkata "Aamiin"
tentu dalam hatinya saja.

"Ngebet amat si lo bang jodohin gue sama Wendy? Adik lo bahkan bisa dapetin cowok yang lebih dari gue, secara adik lo cantik gitu,"

"Wahhh kecyduk nih" ledek Naeon.

Dyo baru tersadar ucapannya saat Naeon berkata seperti itu, bagaimana bisa mulut nya berkata dengan asal seperti itu. Kini Dyo merutuki kebodohannya sendiri.

Dyo tersadar ketika tangan Naeon menepuk bahunya beberapa kali, "Tenang gue restuin lo sama Wendy. Pun gue percayanya sama lo Yo, bukan sama cowok lain,"

"Kalau gue gak suka sama Wendy gimana bang?" Tanya Dyo dengan senyum miringnya.

Naeon tertawa geli dengan tangannya yang memukul dashboard, Dyo melihat itu hanya menatapnya heran. Ada apa dengan orang itu?

"Gue yakin, lo ikut andil dalam perubahan Wendy belakangan ini. Sebelumnya gue berterima kasih sama lo, kalau bisa lo masuk ke dalam hidup Wendy, biar bener bener bisa ngerubah Wendy," ujar Naeon setelah dia menghentikan tawanya.

Tender Love | Do Kyung Soo X Son Seung Wan(selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang