Dyo tidak ada jadwal hari ini, tetapi Wendy ada jadwal. Jadilah dia menunggu Wendy didalam mobil. Mungkin bisa saja dia menunggu di kantin, tetapi sunggu dirinya tidak mau dehidrasi karena cuaca yang panas ini. Negara tropis memang terkadang sangat kejam.
Sementara menunggu Wendy, Dyo mengerjakan tugas yang kemarin. Setelah menunggu hampir 3 jam, Wendy akhirnya kembali dengan wajah lelah dan sedihnya(?) Entahlah, Dyo melihat mata Wendy yang meredup, seperti menyimpan kesedihan.
Wendy membuka pintu mobil, lalu dia menyenderkan tubuhnya pada sofa mobil. Dia menghela nafas, membuat Dyo semakin bingung. Siang tadi, saat berangkat tidak ada apapun yang terjadi pada Wendy, bahkan Wendy masih sempat bercanda dengan Kakaknya sebelum berangkat tadi.
"Kenapa?" Tanya Dyo pelan.
Wendy menatap Dyo dengan pandangan sulit diartikan. "Kita salah ya Kak?"
"Salah kenapa hem? Ada apa?"
"Seulgi marah sama Wendy. Dia bilang kalau Wendy merusak kepercayaannya, separah itukah akibat dari kebohongan? Wendy merasa bersalah kak," ujar Wendy dengan air mata yang sudah mengalir.
Dyo tersenyum kecil, lalu dia membawa wendy untuk masuk kedalam pelukannya. Dibiarkannya Wendy menangis, hingga tenang nanti pasti Wendy bercerita.
"Kalau aku salah aku minta maaf kak," ujar Wendy masih dalam pelukan Dyo.
Tangan Dyo mengelus rambut Wendy, sesekali dia mengecupnya, "Kamu gak salah. Setiap pribadi butuh privasi 'kan? Tidak semua yang terjadi sama kamu harus kamu ceritakan, terkadang diri sendiri lah cukup untuk mengetahui itu,"
"Tapi dia kecewa sama aku kak. Bukan ini yang aku harapkan dalam pertemanan ini, Kakak tau kan kalau dirusak kepercayaannya itu buat sakit hati?Apalagi sama sahabat sendiri. Maka dari itu sebisa mungkin Wendy gak kecewain mereka kak. Mereka lebih dari sahabat buat Wendy,"
Dyo menarik Wendy untuk menatap matanya, "Hey, dia yang hanya belum mengerti. Setiap manusia punya alasan untuk melakukan sesuatu, seperti sekarang ini kita juga punya alasan buat gak memberi tahu mereka. Sekarang udah ya nangisnya? Kita langsung ke cafe, kasih penjelasan ke mereka,"
Wendy mengangguk. Lalu dia menyenderkan kembali tubuhnya pada sofa mobil. Sedikit lebih tenang memang, tetapi dia sendiri tidak memungkiri dia takut bahwa hal yang tidak dia inginkan terjadi. Sungguh cukup saat itu dia saja yang merasakan dirusak kepercayaannya dari orang terdekatnya.
-
Dyo dan Wendy turun dari mobil. Dan mereka langsung disambut oleh tawa yang sampai terdengar sampai luar. Suara khas perpaduan cempreng dan lembut ala Baekhyun.
Saat Wendy dan Dyo menghampiri meja mereka, seketika semua hening. Kenapa dengan mereka itu?
"Bro, sini duduk!" Ajak Baekhyun menepuk kursi disebelahnya.
Sedangkan Wendy duduk di samping Joy, lalu matanya menatap sekitar mencari keberadaan seseorang yang ia harap hadir dalam kumpul kali ini.
Joy yang mengerti dari gerak tubuh Wendy yang mencari seseorang pun merangkul sahabatnya itu, "Kak Seul sama Bang Chan gabisa dateng, dia bilang ada urusan,"
Wendy menatap Dyo yang juga sedang menatapnya saat setelah Joy berbicara, setelah itu dia tersenyum pada Joy.
"Kalian boleh pesen makanan sepuasnya, soal biaya jangan difikirin ya," ujar Dyo membuat teman temannya ribut dan mulai mencari waitters untuk memesan makanan.
Setelah sepuluh menit pada memesan makanan, meja kembali hening. Lalu pandangan 'tumben' muncul dan wajah wajah anak kepo langsung menuju Dyo.
Dyo yang mengerti pun menghela napas. Semoga, semua mengerti dan berakhir dengan yang seperti ia bayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tender Love | Do Kyung Soo X Son Seung Wan(selesai)
أدب الهواة"Aku punya masa lalu kelam, kalau Kakak gak siap lebih baik aku peringatin untuk Kakak mundur. Aku cuma gak mau Kakak ikut ter一" laki-laki itu menaruh jari telunjuknya pada bibir sang perempuan untuk menyuruhnya berhenti berbicara. "Aku terima kamu...