Kantin kampus memang tempat yang sangat disenangi bagi mahasiswa/i. Tapi kali ini ada yang berbeda.
"Lo bener udah gapapa Wen? Kita bisa di kelas aja, nanti ada yang salah satu diantara kita yang beli makan," ujar Irene khawatir saat mereka berdua berjalan menuju kantin.
Wendy menatap Irene meyakinkan, "Gapapa Ren, ayolah katanya kalian mau dukung gue buat berubah,"
Irene memeluk Wendy dari samping, "Okey, kalau semisal dada lo sakit karena terlalu takut bilang kita ya. Jangan ditahan,"
Irene, Wendy, Seulgi, Joy, dan Yeri memang sahabatan. kelas tingkatan mereka pun berbeda, tetapi karena takdir Tuhan mereka disatukan. Dan persahabatan itu terjalin hingga sekarang.
Irene mengajak Wendy ke meja pojok yang jarang di lewati oleh mahasiswa lain. Tak lama Yeri dan Joy datang.
"Wen? Lo gapapa?" Tanya Joy.
Irene menyuruh Joy dan Yeri duduk terlebih dahulu.
"Udah kalian pesen makanan aja dulu nih," suruh Irene sambil memberi uang bewarna pink 2 lembar.
Mereka berdua menurut, dan segera membeli makanan untuk porsi 5 orang yang 1 untuk Seulgi.
.
Makanan datang tepat saat itu juga Sehun dan Kai datang kemeja mereka.
"Seulgi mana Wen?" Tanya Sehun pada Wendy.
Tanpa disuruh Kai duduk disebelah Yeri dan mengambil satu buah bakso yang langsung terkena pukulan Yeri.
"Lagi ngasih tugas ke dosen tadi. Paling bentar lagi juga kesini," ujar Wendy yang memang sudah banyak perubahan dimata Irene.
Wendy yang dulu saat berbicara dengan laki-laki pasti selalu nunduk atau malah sebisa mungkin dia tidak berbicara dengan makhluk yang bernama 'laki-laki' tapi kini see, Wendy sudah bisa berbicara dengan menatap lawan bicara.
Sehun ikut duduk di samping Kai. Mereka berdua ingin mengumpulkan tugas yang di berikan dosen yang sama dengan Seulgi karena Sehun, Kai, Seulgi dan Wendy satu jurusan juga satu kelas.
"Yer, beliin gue bakso yang sama kayak lo kek. Laper nih," suruh Kai padahal dia sudah tau jawaban yang diberikan Yeri.
"Ogah. Beli dewek sana, gak punya kaki emang?"
Nah kan.
Irene hanya menggelengkan kepala melihat itu.
"Ren, Suho mana?" Tanya Sehun pada Irene yang satu angkatan dan jurusannya pun sama dengan Suho.
"Lo kira gue emaknya?"
"Yakali lo merhatiin dia," ledek Sehun.
"Eh Thehun! Kurang kerjaan aja." Kesal Irene yang diabaikan oleh Sehun.
Kai menyenggol bahu Sehun dan matanya meng-kode kearah belakang punggung mereka.
"Pak dokter lagi cari meja tuh, suruh sini kek." Ujar Kai pada Sehun saat melihat Dyo yang membawa makanan sambil mencari meja yang kosong.
"Dyo!!" Teriak Sehun kencang yang membuat semua orang fokus kearahnya termasuk sang nama yang dipanggil.
Melihat kecanggungan itu Sehun hanya menunjukkan wajah tak bersalahnya.
"Malu gue mah Hun," ucap Kai sambil terbahak bahak setelah semua orang sudah tak memperhatikan lagi.
Dyo yang melihat sudah tak ada meja dan kursi kosong pun menuju meja sahabatnya itu.
Dia menaruh makanan kemudian membungkuk memberi salam dengan perempuan perempuan yang sedang makan itu.
Tanpa tahu malu Kai mengambil alih piring yang dipegang Dyo tadi, reflek Dyo menepis tangan Kai yang langsung di tertawai Yeri dan Joy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tender Love | Do Kyung Soo X Son Seung Wan(selesai)
Fanfiction"Aku punya masa lalu kelam, kalau Kakak gak siap lebih baik aku peringatin untuk Kakak mundur. Aku cuma gak mau Kakak ikut ter一" laki-laki itu menaruh jari telunjuknya pada bibir sang perempuan untuk menyuruhnya berhenti berbicara. "Aku terima kamu...