Tender Love | 9

1.3K 165 10
                                    

"Gue mau berubah Ren. Bantu gue agar terbiasa ya,"

"Pasti sayang, lo gak perlu minta kayak gitu. Karena kita bakalan bantu lo. Semua berawal dari lo, kalau lo nya ada niat dan usaha pasti semua ini akan berjalan dengan semestinya!"

"Thank you, gue beruntung bisa kenal kalian!".

Ucapan Wendy dengan Irene kemarin membuat hari ini, Wendy lebih aktif. Jurusannya sedang mengadakan seminar, dan Seulgi selaku salah satu panitia menunjuk Wendy untuk menjadi panitia juga. Tak tanggung-tanggung Wendy menjadi pembawa acara dalam seminar yang dihadiri oleh 500 orang.

Saat merasakan pertama kali tubuh Wendy bergetar hebat, hampir pingsan. Tetapi, dia ingat tujuannya untuk sembuh maka acara berjalan dengan baik.

"Pembawaan lo bagus Wen! Kalau tau lo sebagus ini, udah gue tunjuk lo sebagai pembawa acara dari dulu," ujar ketua panitia, teman satu jurusan Wendy juga.

Wendy membungkukkan tubuhnya 90 derajat dan dia mengucapkan terima kasih atas pujian yang terlontar dari mulut laki-laki itu.

Semua telah selesai, Seulgi dan Wendy berjalan keluar aula untuk menuju gerbang Univ. Kali ini Wendy pulang bareng dengan Seulgi, karena kakaknya tidak bisa menjemput dengan alasan kegemarannya naik gunung. Ya tadi pagi setelah mengantar Wendy, Naeon langsung menuju tempat berkumpul komunitas alam nya dan langsung menuju gunung bromo.

"Lo gak gemetar lagi 'kan Wen? Atau ada yang sakit? Tapi, gue perhatiin lo baik-baik aja sih," ujar Seulgi sambil menelusuri tubuh Wendy lewat matanya.

"Gue baik, Seul. Rasanya gak semenakutkan yang gue bayangin. Bahkan teman-teman baik sama gue, gak seperti yang gue fikirin selama ini," ujar Wendy disertai senyuman lebar.

"Nah, berarti gue berhasil nih? Soon lo harus lebih aktif lagi okey. Dan maaf gue baru bisa ajak lo acara kayak gini, coba dari dulu pasti kemungkinan lo sembuh lebih cepat,"

"Hey, dulu lo gak inget pernah ajak gue seminar kayak tadi. Tapi apa? Gue yang gak mau. Jangan salahin diri lo ah, gue gak suka. Mungkin Tuhan tau saat ini, sekarang, saat nya gue berubah. Saatnya gue bangkit, lupain semua masa lalu itu,"

Seulgi mengangguk lalu memeluk Wendy yang langsung dibalas pula.

"Ehm,"

Deheman seseorang membuat pelukan mereka terlepas. Saat berbalik, baik Seulgi dan Wendy menatap orang itu dengan pandangan bertanya.

"Seul, pulang bareng gue ya?" Ujar laki-laki itu.

"Gue bawa mobil, Chan. Lagi gue mau balik sama Wendy," tolak Seulgi halus pada laki-laki bertubuh jangkung itu. Park Chanyeol.

Chanyeol bergerak gusar, bagaimana bisa dia me'nembak' Seulgi. Bisa-bisa surprise yang sudah disiapkannya hancur begitu saja. Tidak bisa dibiarkan seperti ini.

Mata Chanyeol menerawang, apa yang harus ia lakukan. Dan ... BOOM matanya melihat Dyo yang baru keluar dari ruang dosen.

"Dyo!" Teriak Chanyeol membuat yang punya nama menoleh dan menghampiri Ketiga temannya itu.

"Kenapa?" Ujar Dyo saat sudah sampai di hadapan mereka. Sebelum itu Dyo tersenyum pada dua perempuan di hadapannya ini.

"Lo anterin Wendy ya, gue mau pulang bareng Seulgi," bisik Chanyeol pada Dyo.

"Dia gak mau pulang sama laki-laki selain abangnya Chan. Lo ngertiin dia dong!" Ucap Dyo.

Ucapan Dyo pun mengundang pertanyaan bagi Chanyeol. Tetapi, karena waktunya tidak tepat dia lebih memilih menggandeng tangan Seulgi membuat Seulgi yang tidak siap untuk melawan pun terpaksa digenggam Chanyeol.

Tender Love | Do Kyung Soo X Son Seung Wan(selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang