Happiness in A Carton of Milk

381 52 1
                                    

"Good morning!" teriak Seungkwan sambil membuka pintu ruang latihan. Tidak ada siapa pun disana.

Mingyu, Vernon, dan Chan berjalan melewatinya. Seokmin memukul pelan bagian belakang kepala Seungkwan ketika jalan memasuki ruangan. Minghao mendorong bahu Seungkwan hingga ia bergeser ke kanan.

"Kau menutupi jalan," ucap Minghao.

"Kenapa pagi ini orang-orang pada sewot sih?" gerutu pria itu sambil melangkah masuk ruangan. "Padahal kan album baru kita akan rilis pukul empat nanti."

Seungcheol merangkul bahu Seungkwan dari belakang. "Aigoo, uri aegi... kita masih sibuk mempersiapkan konser Jepang. Aku mengingatkanmu." Leader grup itu menepuk-nepuk pantat dongsaeng-nya layaknya seorang kakak. "Fighting!"

"Gomapta... yeah!" Teriak Soonyoung dari arah pintu masuk. Ia menyanyikan lagu baru Seventeen itu dengan lantang.

"Siapa saja tolong hentikan orang ini. Sudah cukup bagiku mendengarkan Seokmin terus menyanyikannya selama di asrama," ucap Jeonghan. Ia muncul dari balik punggung Soonyoung bersama Joshua. Tak lama kemudian Jun dan Wonwoo menyusul masuk bersamaan.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.30. Para member Seventeen masing-masing bersiap untuk melakukan latihan hari ini. Wonwoo, Mingyu, dan Seokmin terlihat sudah memulai pemanasan.

"Ngomong-ngomong Jihoon hyung belum datang?" Tanya Lee chan.

Pertanyaannya itu menyadarkan anggota Seventeen yang lainnya. Secara otomatis mereka mulai mengabsen diri satu per satu. Seungcheol yang sedang mengikat tali sepatu akhirnya angkat bicara.

"Semalam ia tidak pulang ke dorm. Kurasa ia ada disini semalaman. Kemarin ia mengatakan akan melesaikan pekerjaan."

"Mungkin dia masih tidur di dalam sana," ucap Wonwoo. Ia mengedikkan dagunya ke arah pintu ruangan studio Jihoon.

"Biar aku yang bangunkan," tawar Seungkwan. Ia mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya. Kemudian ia menyalakan lagu milik Son dam bi sunbaenim - Queen.

Jeonghan yang melihatnya tertawa. "Mau sampai kapan anak itu membangunkan para member menggunakan lagu itu?"

Seungkwan membuka pintu studio kecil milik Jihoon. Benar saja, hyung nya itu masih tidur dengan kepala menelungkup di atas meja. Seungkwan berjalan ke arah Jihoon sembari membesarkan volume ponselnya.

"Jihoon hyung," panggil pria asal Jeju itu sambil menggoyang-goyangkan badan Jihoon. "Ije wake up wake up wake up wake wake up," seru Seungkwan sambil menyanyikan part chorus dari lagu tersebut. Seokmin yang melihatnya ikut bergabung, menyanyi bersama Seungkwan. Ruangan kecil itu penuh berisi suara berisik dari keduanya.

Jihoon menggeliat kecil. Ia melempari Seungkwan dan Seokmin menggunakan bola kertas tak terpakai yang banyak berceceran dimejanya. "Pergi!" Ucapnya tanpa membuka kedua kelopak matanya.

Bukannya diam dan pergi, kedua dongsaeng-nya itu makin menggila. Seungkwan menggoyang-goyangkan badan mungil Jihoon. Seokmin tertawa keras, puas melihat wajah terganggu Jihoon. Member lain di luar juga ikut tertawa melihatnya. "Jihoon pasti kesal sekali," gumam Jun.

Seungcheol berdiri. Ia jalan memasuki ruangan Jihoon, pria itu berniat ikut membantu membangunkan dongsaeng-nya itu agar ikut berlatih. Begitu ia berdiri di ambang pintu, pandangannya langsung terarah ke sebuah kotak susu rasa strawberry di atas meja.

"Wah sejak kapan kau meminum susu saat begadang?" tanya Seungcheol.

Jihoon tidak membalas pertanyaan hyung-nya itu. Matanya masih terpejam, sedangkan tangan kirinya kini sibuk memijit-mijit tangan kanannya yang kebas karena ia jadikan bantal semalaman.

[SVT FF Series] Being Loved Is AmazingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang