Seventeen and Me

453 57 1
                                    

Mr. Han, Jisung, dan Hyesung berjalan beriringan menuju lantai dua. Menurut jadwal seharusnya Seventeen sedang latihan koreografi di salah satu ruangan tari disana. Jisung dan sang ayah tampak sibuk mendiskusikan sesuatu sambil berjalan beberapa langkah di depan. Samar-samar Hyesung mendengar kata-kata debut, comeback, dan sebagainya. Namun pikirannya yang sedang tidak ditempat, tidak mampu fokus.

Ia masih cukup gugup dengan permintaan paman dan kakak sepupunya tadi. Permintaan untuk menjadi teman dekat idol group? Siapa yang bisa menolak? Namun bukan itu masalahnya kini. Hyesung baru menyadari bahwa pengetahuannya tentang dunia industri sangat minim. Terlebih ia tidak tahu apapun tentang group yang akan diasuhnya nanti. Boro-boro hapal lirik lagunya, nama ketigabelas membernya saja masih belum bisa ia hapal!

Jisung mengetuk pintu di depannya. Ia membukanya beberapa detik kemudian. Mr.Han masuk mendahului, kemudian Jisung menahan pintu agar Hyesung dapat masuk dengan bebas. Mereka bertiga berdiri di depan pintu sambil mengamati anggota Seventeen yang sedang berlatih. Tanpa sadar, jari-jari tangan Hyesung bergerak, mulai menghitung kelengkapan member Seventeen disana.

Akhirnya, orang-orang disana yang menyadari kedatangan atasan mereka, menghentikan aktivitas masing-masing, termasuk Seventeen. Mereka sibuk memberi salam. Mr. Han jalan mendahului menuju kursi di salah satu sisi ruangan. Otomatis, member Seventeen ikut berkumpul di titik tersebut, membuat satu barisan melengkung menghadap sang CEO. Jisung ikut duduk di sebelah sang ayah, sedangkan Hyesung memilih untuk berdiri, agak jauh dari mereka, di belakang member Seventeen.

"Bagaimana persiapan comeback kalian? Sudah kurang dari satu bulan," tanya Mr. Han membuka percakapan. Ia telah mempersilahkan member Seventeen untuk duduk.

Entah otomatis atau apa, Seungcheol, yang merupakan leader dari boygroup itu, angkat bicara mewakili teman-temannya. "Mulai besok kami akan memulai rekaman untuk title song. Untuk koreografi, saat ini kami sedang sibuk berlatih menyamakan gerakannya, CEO."

Jisung tampak memanggil salah satu manajer Seventeen disana. Sepertinya mereka sibuk me-review jadwal para anggota Seventeen. Mr. Han terdengar masih berbincang-bincang, menanyai tentang kemajuan project mereka. Hyesung sendiri tampak sibuk menghapalkan nama dan wajah para member Seventeen dengan apa yang tertera di layar ponselnya.

"Kudengar kalian sudah bertemu dengan keponakanku, Han Hyesung?" Tanya Mr. Han, kali ini nada bicaranya terdengar lebih santai. Ia kemudian sibuk memperkenalkan gadis itu ke member Seventeen. Informasi yang diberikan kebanyakan sudah mereka ketahui dari perkenalan langsung dengan sang subjek beberapa tempo hari.

Mendengar namanya dipanggil, Hyesung menoleh kearah sang paman. Ia melihat isyarat tangan beliau yang menyuruh untuk mendekat. Gadis itu jalan mendekat sambil tak lupa menampakkan senyuman manis, menyapa Seventeen yang telah ditemuinya beberapa hari lalu. Saat sang paman menyuruhnya untuk duduk di salah satu kursi di sampingnya, Hyesung menurut.

Pandangan mata Mr. Han kini melayang ke salah satu pria bertubuh paling mungil dihadapannya. "Jihoon-ah, bagaimana progress lagu yang sedang dipersiapkan untuk debut di Jepang nanti?"

Dengan sistematis, pria itu menjawabnya. Sepertinya hasilnya memuaskan, karena Mr. Han tampak mengangguk senang akan jawabannya.

"Han Hyesung pernah bersekolah di Jepang semasa SMA-nya. Kalau kalian ada sesuatu yang dibutuhkan, kalian bisa bertanya padanya. Saya juga berharap kalian bisa berteman baik dengan adik Jisung ini," ucap Mr. Han sambil membelai belakang kepala Hyesung.

"Oh, c'mon Uncle. Aku kan sudah berteman lebih dulu dengan mereka tanpa perlu paman bilang."

Hyesung menatap arah member Seventeen. Syukurlah ia mendapat feedback positif. Matanya sempat bersirobok dengan satu-satunya member yang tidak merespon, Lee Jihoon. Hyesung melemparkan senyuman tulus ke arahnya singkat. Kemudian ia kembali berpaling ke arah pamannya yang mengeluarkan daddy jokes menanggapi perkataannya.

[SVT FF Series] Being Loved Is AmazingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang