"Scandal salah satu member grup boyband terkenal BTS sedang menjadi pemberitaan hangat saat ini. Lelaki yang sering disebut Genius Min tertangkap kamera berkencan dengan seorang perempuan yang bekerja sama dengannya dalam pembuatan lagu baru. Dalam acara talkshow sebelumnya, perempuan itu telah mengatakan tertarik pada salah satu member kenamaan Big Hit. Pihak Big Hit Entertainment belum memberikan klasifikasi atas berita yang se—" Piip.
Lelaki yang sedang berkonsentrasi menonton berita di TV itu langsung menoleh cepat kearah wanita yang tengah memegang remote, satu-satunya tersangka yang mematikan siaran TV.
"Noona!" Serunya tak terima.
Hana menoleh sebal, tidak suka dengan panggilan laki-laki dengan headbang bertuliskan nama panggungnya, J-Hope. Terlebih hampir seminggu ini berita seperti itu membuat dia tidak bisa mengontrol emosi.
"Ah, araseo." Seru laki-laki itu mengalah. "Noona, ani Hana seonsangnim." Koreksinya.
Hana tersenyum senang. "Hoseok terbaik. Selalu panggil saya seperti itu ditempat kerja." Pujinya sambil mengacungkan jempol. "Akan lebih baik lagi jika uri Hoseok tidak membuang-buang uang dan memanfaatkan waktu konseling dengan benar."
Jung Hoseok tertawa sambil merenggangkan tangan membenarkan diri duduk senyaman mungkin di sofa.
"Shiro! Aku hanya ingin bersantai disini."
"Terserahmu saja, asal jangan komplen kalau saya tidak bekerja dan hanya makan gaji buta." Sahut Hana berjalan kemeja kerja, mulai berkonsentrasi membaca banyak berkas disana.
"Noona tidak penasaran?"
"Apa?"
"Yoongi Hyung." Hoseok diam sebentar menunggu Hana yang terkenal bisa mengontrol ekspresi itu tertarik. Tapi perempuan itu tidak pernah bisa mengontrol emosinya jika berkaitan dengan member pendiam di BTS, meski sekilas terlihat tidak peduli, Hoseok bisa melihat jika Hana ingin Hoseok meneruskan kalimatnya.
"Dia terus-terusan mengunci diri dikamar setelah kegiatan bangtan, dia menjadi lebih penyendiri dibandingkan sebelumnya. Saat ini, dia yang perlu konseling."
Hana menggigit bibir pelan. "Dia bisa datang kesini kalau ingin terapi. Tempat ini sudah mengikat kontrak dengan perusahaan kalian." Jawab Hana hati-hati sesekali berlagak sibuk dengan kertas ditangan.
Hoseok menggelengkan kepala prihatin. "Ckckck, Noona pikir dia akan datang kesini saat tahu Noona marah padanya."
Hana mengerutkan dahinya. "Aku, marah?"
"Sepertinya cuma Noona sendiri yang tidak tahu kalau Noona sedang marah." Hana menggigit bibirnya bingung. "Setahun ini, paling tidak Noona akan berkunjung minimal seminggu sekali, kalian jalan berdua minimal beberapa hari sekali, dan saling memberi kabar setiap hari. Sekarang, Noona menghindari Yoongi Hyung, bahkan ketika akan berpapasan, Noona memutar. Itu namanya apa, kalau bukan marah?"
Hana mengerjabkan mata, tidak mau mengakui perbuatannya. "Ah tidak tahu, aku memang bertambah sibuk belakangan ini."
"Benarkah?" Goda Hoseok. "Bukan karena cemburu?"
"Aku?" Hana menunjuk dirinya sendiri. "Kenapa?"
Hoseok mengerucutkan mulutnya sebal, sebenarnya malas menjelaskan. "Noona sahabatnya." Ujar Hoseok penuh penekanan pada kata sahabat. "Noona harus mengunjungi Yoongi Hyung, keadaannya benar-benar mengkhwatirkan, dia terlihat bisa tewas kapan saja."
"Kalian juga sahabatnya." Bisik Hana pelan.
Hoseok menghela nafas kuat-kuat. "Ckckck, saat sadar kalian berdua sudah jadi lansia tanpa sempat menikah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine Dancing In The Spring [√]
Fanfiction"Kenapa sih senyum terus? Gak bosen? Kalau ada yang ganggu labrak aja, yuk aku bantuin!" - Nam Ara- "Maaf aku bukannya mau menggombal tapi kamu gak capek cemberut? Nanti wajah cantik kamu ilang, loh~" -Jung Hoseok- . Bangtan Love Story ke 2