13 - Drama Keluarga

87 18 1
                                    

Hoseok begitu terkejut saat mendapati kasur di kamar hotel yang mereka pesan kosong.

Jangan berfikiran buruk, meskipun otak Hoseok dan Ara sama-sama kotor tetapi mereka sama-sama anak yang tahu sopan dan santun.

Dini hari kemarin drama mereka berakhir dengan mencari penginapan yang tidak jauh dari restoran. Kondisi Ara yang terlihat masih kebingungan, membuat Hoseok tidak bisa melepas perhatiannya pada Ara sedikitpun. Jadilah Hoseok memesan satu kamar dan menuntun Ara untuk istirahat di kamar. Hoseok hanya memperhatikan dari sofa didepan kamar yang tidak di kunci itu.

Tolong digaris bawahi jika Hoseok adalah jenis lelaki yang berhati malaikat, meski otaknya tidak begitu bersih akibat pergaulannya dengan Namjoon.

Pagi ini Ara membuat Hoseok ingin melakukan break dance untuk melepaskan setres karena tidak menemukan Ara dimanapun. Hoseok mencoba untuk tenang dan memakai otaknya berfikir bahwa mungkin Ara kembali ketempat Jonghyun semalam, mengingat Ara tidak punya tujuan lain.

Benar saja, Ara memperhatikan restoran kecil itu dari jauh dengan sedih. Andai Ara tidak tengah dalam kondisi labil, ingin rasanya Hoseok melempari perempuan itu dengan wortel favoritnya.

Tanpa berbicara Hoseok ikut melihat arah pandang Ara, sepasang manusia tengah bersiap membuka restoran mereka. Restoran Jonghyun luas, cukup besar untuk digunakan sebagai tempat resepsi pernikahan yang mereka rencanakan, jika undangannya tidak banyak.

"Hoseok, menurutmu apakah mereka tengah berbahagia?"

Hoseok memperhatikan dengan seksama dimana laki-laki yang kemungkinan besar adalah Jonghyun yang selama ini Ara cari, tengah tersenyum lebar sambil mengelus perut perempuan yang membuncit didepannya. "Ya, mereka bahagia."

"Apa menurutmu mereka akan senang jika aku mengunjungi mereka?"

Hoseok tersenyum lepas. Ara terlihat polos dan menggemaskan. Ara mementingkan perasaan orang lain dibandingkan dirinya sendiri. Hoseok menyesal mengatakan Ara perempuan kasar, benar kata Hana, Ara adalah sosok lemah yang menyembunyikan diri sendiri agar tidak merepotkan orang lain.

"Tentu tidak, kamu kan adik yang dia sayangi."

Mendengar dukungan Hoseok, menimbulkan kekuatan tersendiri bagi Ara. Perempuan itu dengan percaya diri membuka pintu restoran yang masih bertuliskan "Closed". Kedua pemilik restoran menoleh terkejut.

"Ara-chan!" Seru Jonghyun tak percaya, namun terlihat begitu gembira.

Sementara Ara tidak bisa membendung tangisnya. Ah, Ara teringat betapa sulitnya dia mencari Jonghyun dan tanpa sadar kerinduannya pada sosok lembut ini kian menumpuk apalagi ditambah dengan kenyataan bahwa dia baru saja bertengkar dengan Hana untuk pertama kalinya.

"Jonghyun-Nii bodoh!" Teriak Ara tiba-tiba sambil menangis kencang membuat Jonghyung panik.

"Kamu tahu aku tidak bisa membaca hangul. Kenapa kamu tidak menulis surat dengan tulisan kanji!" Teriak Hana.

"Ah, aku lupa. Maafkan aku."

"Dan kenapa aku tidak puya nomor hapemu!" Teriak Ara kesal. Kesal dengan kebodohannya yang tidak menyimpan nomor Jonghyun, karena laki-laki itu selalu ada disekitarnya.

"Ah iya, Ara-chan, tapi aku punya nomor Ara-chan, kok."

"Lalu kenapa tidak menelponku!!!"

Bukannya berhenti menangis, Ara malah semakin membuat heboh. Sampai Ibu dan Ayah Jonghyun keluar dari dapur untuk melihat keributan yang tengah terjadi di restoran mereka. Jonghyun menoleh pada Hoseok yang mengikuti Ara dari belakang, meminta bantuan untuk menenangkan Ara dengan isyarat mata.

Sunshine Dancing In The Spring [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang