"Nee-chan aku mau joging ke sungai Han dulu ya~"
"Hoo, bukan mau bertemu Hoseok?"
Ara hampir menumpahkan minuman dimulutnya, kaget. Lalu melotot pada perempuan anggun yang tengah menyisir rapi rambutnya di meja rias. Berkata dengan mimik wajah bahwa kakaknya itu mulai gila.
"Nee-chan lihat kalian bertambah akrab. Kamu suka Hoseok, ya?" Goda Hana.
"Nee-chan aku bahkan baru beberapa hari mengenalnya." Sebal Ara tak terima sambil menutup pintu lemari es.
"Kalian berdua terlihat manis, loh!"
"Nee-chan!!" Ara berteriak dengan wajah merah menahan malu membuat Hana tertawa kecil.
Sebelum Hana menggodanya kembali, Ara memilih kabur dari sana membuat Hana lagi-lagi teratawa puas. "Ah, anak itu imut sekali..."
....
Ara menggelengkan kepalanya. Acara larinya hari ini terasa menyebalkan karena dirinya terus teringat usilan Hana tadi.
"Nee-chan lihat kalian bertambah akrab. Kamu menyukai Hoseok, ya?"
Bagaimana mungkin Ara menyukai laki-laki yang sering tertawa tidak jelas itu, Ara bahkan baru beberapa hari mengenalnya, dan beberapa hari ini tidak ada hal yang patut Ara jadikan alasan untuk menyukai laki-laki itu.
Ara tidak mungkin baper hanya karena mereka berpegangan tangan, kan? Ayolah kalau tidak sedang kabur dari preman mereka tidak akan berpegangan tangan. Lagipula jantung Ara berdetak heboh itu karena dia kelelahan dan sedikit ketakutan.
"Kalian berdua terlihat manis loh!"
Ara tertawa dipaksakan. "Tentu saja itu karena aku cantik!"
"Siapa yang cantik?"
Ara berjengit kesamping, kemunculan Hoseok yang tiba-tiba membuat gadis itu berhenti berlari dan hampir mengumpat indah. "Aku mohon dengan sangat, jangan muncul tiba-tiba seperti ini. Aku bisa menuntutmu jika aku yang sehat ini terkena serangan jantung."
Ara mendengus sebal, membenarkan topinya kemudian lanjut berlari.
"Eii, aku sudah memanggilmu beberapa kali." Bela Hoseok. "Kamu saja yang gak denger!"
Hoseok mengerucutkan mulutnya sebal saat Ara mengacuhkannya. "Oh, nanti malam kamu datang, kan?" Tidak mendapat respon Ara, Hoseok melanjutkan sendiri. "Noona bilang dia akan mengajakmu datang ke acara musik nanti, kami juga ada disana loh~"
Ara mendengus, kurang kerjaan sekali dia datang menonton artis bernyanyi, apalagi Hoseok dan teman-temannya. Sekali lagi Ara tidak dendam, tidak juga marah, hanya masih sedikit kesal.
"Tidak bisa. Nee-chan dan Aku harus bertemu Kakakku malam ini."
Hoseok sedikit bingung, baru saja Hana berjanji padanya malam ini dia akan membawa Ara melihat mereka bernyanyi. Namun dibanding itu, Hoseok lebih penasaran saat tahu Ara punya Kakak. Ah, kenapa Hoseok penasaran ingin tahu banyak tentang perempuan galak ini.
"Kamu punya Kakak?"
"Kamu cerewet sekali, sih. Kamu tertarik padaku, ya?" Tuduh Ara.
Hoseok tak membalas hanya tertawa senang melihat Ara yang bertambah kesal padanya. Apa Hoseok memang tertarik pada perempuan galak ini?
Beberapa perempuan melewati mereka dengan curiga sambil melirik kearah mereka. Ara ikut melirik Hoseok. Laki-laki gila ini tidak membawa apapun untuk menutupi dirinya. Dia benar-benar bodoh, bagaimana bisa dia keluyuran siang hari tanpa pertahanan apapun?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine Dancing In The Spring [√]
Fanfic"Kenapa sih senyum terus? Gak bosen? Kalau ada yang ganggu labrak aja, yuk aku bantuin!" - Nam Ara- "Maaf aku bukannya mau menggombal tapi kamu gak capek cemberut? Nanti wajah cantik kamu ilang, loh~" -Jung Hoseok- . Bangtan Love Story ke 2