1 (Perjodohan Tidak Jelas)

190 11 2
                                    

Taman MAWAR, adalah tempat Alfira ingin meneduh untuk menenangkan pikirannya sejenak, di bawah pohon yang cukup teduh Alfira duduk sambil memejamkan matanya, Alfira merenungkan pikirannya setelah bertengkar dengan kakaknya. Entah apa yang membuat Alfira males dirumah kalau ada kakaknya dirumah, Kak Aldira selalu menjodohkan dirinya dengan temannya, sedangkan Alfira sendiri saat ini tidak ingin dulu berpacaran, Alfira masih ingin fokus dengan kuliahnya. Alfira wanita berusia 20 tahun ini, termasuk cewek yang blak-blakkan tentang apa yang ia tidak suka, termasuk tentang perjodohan yang kakaknya rencanakan. Tak terasa Alfira tertidur karena semilir angin yang menerpa tubuhnya. Setelah 1 jam Alfira tertidur akhirnya ia bangun, dan ia membelalak matanya karena jam menunjukkan pukul 16.10 sore. Alfira pun buru-buru pulang kerumahnya, dan ia berharap kakaknya sudah pergi atau tidak ada dirumah.
Alfira pun tiba dirumah, jarak antara taman dan rumahnya tidak terlalu jauh.

"Baru pulang? Dari mana aja?." Tanya kak Dira yang membelakangi Alfira, dengan melipat tangannya di dada.

"Bukan urusan kakak!." Balas Alfira yang masih membelakangi kakaknya.

"Pokoknya besok kamu harus ikut kakak! Dan tidak membantah!." Tegas kak Dira.

Mendengar perkataan kakaknya, Alfira menoleh dan menghampiri kakaknya, dan Alfira terlihat tertekan dengan tuntutan kakaknya.

"Kak! Aku kan udah bilang aku gak mau kak! Kenapa sih kak? Kakak selalu mencomblangkan aku dengan teman kakak itu? Aku lagi tidak ingin dekat dengan siapa pun kak, tolong dong ngertiin aku. Aku capek dengan tuntutan kakak, aku tertekan." Kata Alfira dengan wajah kesal.

"Fir, kamu tuh ya! Kakak tuh cuma mau kenalin kamu sama temen kakak! Kakak mau yang terbaik buat kamu! Tolong sekali ini saja kamu turutin maunya kakak! Oh ya!." Kata kak Dira.

"Yang terbaik buat kakak, belum tentu yang terbaik buat aku! Aku capek dengan decitan kakak yang selalu saja berusaha buat aku dekat dengannya, aku akan pikirkan tawaran kakak." Kata Alfira dan meninggalkan kakaknya menuju kamarnya.

Kak Dira yang molongos pergi juga menuju kamarnya. Dan ia meraih ponselnya dan menelfon seseorang yang tak lain adalah temannya yang ingin di jodohkan dengan adiknya. Namun tak ada balasan dari temannya, kak Dira pun beralih sms temannya untuk tempat janjiannya besok.

°°°°

"Gak ngerti lagi gue sama kakak sendiri! Bisanya ngurusin idup orang aja! Gak kaya Abang Aldino yang gak ikut campur tentang Judah cinta gue!." Gumam Alfira menhempaskan tubuhnya di ranjang.

"Drtt..drtt.drtt." Suara ponsel Alfira berbunyi.

"Ngapain Anggi nelfon gue, tumben." Cicit Alfira.

"Piraaaaaaaaaaa, hallo ... Haloo." Kata Anggi dalam via telfon.

"Apaan nyet!jangan teriak di kuping gue juga!." Kata Alfira.

"Besok kita hangout ke mall, sama Maya,Lala,Syifa, dan Danang." Kata Anggi menyebutkan teman-temannya.

"Kapan? Kalo siang gue gak bisa. Mungkin di atas jam 5 an gue bisa." Kata Alfira.

"Oke, entar gue kabarin lagi" kata Anggi menutup telfonnya.

××°°××

Setalah sholat subuh , Alfira menuruni anak tangga, ia membuat sarapan untuk keluargannya. Ia memiliki keluarga yang terdiri dari Papah Alisyah, Ibu Andara, dan mempunyai 3 anak Aldino Alamsyah Aldira Milla Olavia dan Alfira Mikha Syahna. Namun papah mereka tak tinggal dengan mereka, pak Alisyah bekerja diluar kota, dan pulang 6 bulan sekali. Alfira sudah menyelesaikan masak sarapan paginya. Semua keluarga pun turun untuk menyantap sarapannya masing-masing.

"Sayang, kamu udah rapih begini pakai baju olahraga." Kata Bundanya.

"Iya mamah, aku mau lari pagi habis sarapan, ayok mah dimakan." Kata Alfira.

"Abang, nanti lari pagi yah sama aku." Kata Alfira.

"Iya." Jawab Kak Aldi singkat dan dingin namun ia sangat sayang dengan adik-adiknya.

"Fir, jam 1 jadi kan?." Kata kak Dira membuat Alfira moodnya jadi jengkel.

Alfira hanya menganguk dan Aldira tersenyum.

"Jam 1? Mau kemana ?" Tanya Bu Dara.

"Ketemu temen kak Dira mah." Kata Alfira.

"Temen yang di comblang-comblangin itu bukan sih?." Tanya kak Aldi.

Dira hanya mengangguk dengan pertanyaan kak Aldi, kak Aldi pun memutar bola matanya.

"Masih di jodoh-jodohin juga? Emang motif kamu jodohin Fira sama temen kamu apa sih dek?." Tanya kak Aldi.

"Ya aku cuma mau yang terbaik buat Alfira, Aku mau dia cepat menikah dan kasih aku ponakan, lagi pula dia orangnya baik kok." Kata kak Dira.

"Yang terbaik buat kaka bukan buat aku! Jadi motif kaka mau ponakan dari aku? Kenapa kaka desak aku? Aku tidak yakin alasan kakak". Batin Alfira.

" Udahlah Dir, ini bukan jaman siti nurbaya yang masih di jodoh-jodohkan begini, biarkan Alfira mencari jodohnya senidiri, lagi pula kamu aja duluan menikah dengan Alga." Kata bu Dara.

Dira pun hanya mengangukkan perkataan ibundannya , Setelah beberapa menit kemudian Alfira dan kak Aldi sudah menyelesaikan makannya dan meraka pamit untuk lari pagi.

•••∆•••

Jam 12.45 Aldira menghampiri kamar Alfira dan ia bilang tidak ikut dalam pertemuan mereka, dan kak Dira memberi tahu tempat di mana mereka bertemu.

Jam 13.20 Aldira sampai di sebuah cafe yang tak jauh dari rumahnya, cafe Mentari menjadi tempat mereka bertemu. Alfira yang sudah cantik dengan dress merah selutut dan rambut panjangnya yang di gerai menambah kecantikannya. Alfira menuju meja nomor 8 .

"Permisi, maaf apakah kamu yang namannya Jefry?." Tanya Alfira .

"Ha? Ohh iya saya Jefry , kamu Alfira kan adiknya Dira kan? ." Tanya Jefry

Alfira hanya menganggukan kepalannya dan menatap Jefry yang tampan dan cool. Sebaliknya Jefry terperangah dan tidak kedip melihat kecantikkan Alfira.

"Silahkan duduk Fir." Kata Jefry.

"Iya makasih." Ucap Alfira.

Bagaimana kelanjutannya silahkan di votement dulu.
I hope you like this ! Enjoy guys ❤

Hello AlfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang