8 (Melamar)

36 7 0
                                    

Setelah sholat Subuh Alfira tidur lagi, jam menunjukkan pukul 07.00, buk Andara menghampiri kamar Alfira yang masih tertutup rapat. Buk Andara masuk dan membangunkan Alfira, akan tetapi Alfira enggan untuk bangun dari tempat tidur nyamannya.

 (Anggap aja ini Fira lagi tidur haha)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja ini Fira lagi tidur haha)

"Sayang, bangun yuk. Kita sarapan dulu." Kata Bu Andara mengusap rambut Alfira.

"Hmm. Entar aja mah, aku kebawah, ntar aku juga sarapan." Desis Alfira yang masih menutup rapat matanya.

Suara bising hadroh membuat Alfira membelalak matanya, banyak suara orang menyanyikan sholawat. Alfira pun beranjak dari tempat tidurnya dan melihat dari jendela.

"Mah, itu kan Khaisar! Dia mau ngapain?." Kata Alfira kaget.

"Hm mamah gak tau nak, coba kita temuin ke bawah." Kata bu Andara.

Alfira pun berlari cepat menuruni anak tangga, dengan muka yang masih seperti muka bantal, memakai baju tidur, dan menggengam boneka rilakuma di pelukannya, Alfira membuka pintu rumahnya dengan perlahan.

"Asalamualaikum selamat pagi." Kata Khaisar lembut, yang sudah memakai baju jas rapih.

"Walaikumsalam, pagi juga. Kamu mau ngapain ke sini? Segala bawa banyak parsel?." Kata Alfira kebingungan.

"Ya, ngelamar kamu lah, di kira mau bersihin wc rumah kamu kali." Kata Khaisar garing.

" Apaansi garing lo! Krik! Ehmm.. tapi btw kamu beneran mau lamar aku?." Tanya Alfira sumringah.

Khaisar hanya tersenyum dan mengedipkan matanha sebelah. Buk Andara pun keluar rumah dan bersilatuhrahmk dengan kedua orang tua Khaisar.

"Ibu Dara Asalamualaikum." Sapa bu Fatika ibunya Khaisar.

"Walaikumsalam ibu Tika, bapak. Silahkan masuk ibu, bapak, Khaisar." Kata Bu Andara.

Mereka pun masuk ke dalam rumah, dan duduk di ruang tamu. Bu Andara pun memanggil Bi Inah untuk membuat minuman dan cemilan.

"Bu, kedatangan saya ke sini untuk membimbing anak saya yaitu Khaisar Rahman, untuk melamar anak ibu." Kata pak Rahman menjelaskan kedatangannya.

"Ya ampun, gue ga nyangka dikit lagi gue jadi bini haha.". Batin Alfira kegirangan.

"Hmm iya bapak, saya mah terserah sama Fira aja gimana maunya. Semua keputusan ada di tangan Alfira, saya hanya bisa membimbing dia aja." Jelas bu Andara.

"Alfira Mikha Syahna, mau kah kau berkenan menjadi istri saya, dan menjadi ibu dari anak kita nanti?." Tanya Khaisar dengan senyum.

Alfira terpaku, ia senang sekali ia menyembunyikan wajahnya yang sudah merah merona.

"Eee....mmmmm... Iya aku mau. Aku bersedia..." Kata Alfira menundukkan kepalanya malu.

Semuanya mengucap Alhamdulilah dan bersyukur, Khaisar pun memasangkan cincin pertunangan mereka.

"Kok tangan kamu geter si dipakein cincin." Tanya Khaisar yang memasangkan cincin di jari manis Alfira .

"Akuuu... Canggung..Sar." Kata Alfira terbata-bata.

"Kok canggung sih sama calon suami, gi mana nanti pas malem pertama." Kata Khaisar dengan senyum nakalnya.

"Ihhh oneng. Kan malu ada orang tua kita." Kata Alfira malu ia menyembunyikan wajahnya. Orantua mereka berdua yang mendengar ucapan mereka pun tertawa.


Segini aja dulu ya acara pertunangannya.

Cara gue, Fira mandi dulu gitu kalo mau di lamar wkwkw.😅

Enjoy guys❤

Hello AlfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang