6 (Surat dan Boneka)

38 10 0
                                    

Hari ke hari, kiriman boneka dan surat dari Khaisar memenuhi seisi kamar Alfira.

"Huh, kamar gue penuh sama boneka. Untung gak penuh ama bunga, udeh kaya orang mati gue ntar." Kata Alfira .

Alfira melihat kalender, sekarang menunjukkan bulan Maret, 5 bulan lagi Khaisar pulang, tak sabar Alfira menyambut kedatangan Khaisar.

"Cepet pulang ya Sar, aku rindu." Pekik Alfira.

"Tok..tokk..tokk." Suara ketuka pintu kamar Alfira.

"Masukkk." Kata Alfira.

"Non, ada kiriman surat." Kata Bi Inah.

"Ohh, yaudah bi makasih yaa!."

Dengat cepat Alfira membuka surat itu, dan langsung membacanya. Kalimat demi kalimat ia baca dengan senyum sumringah.

Hay Pira ku ayang.
Sudah saatnya kita jumpa lagi.
Aku sudah tak kuat menahan rindu ini.
Sambut kedatangan aku dengan senyuman kamu ya, yang manis- manis gitu loh.
Hahahaha gak usah ngefly.
Gue cuma gurau.
Eh gadeng lo beneran manis.
Kalo asem, gue kasih lo ama cowo lain hahah
Hmm..
Pokoknya besok, sambut kedatangan aku di bandara.
Udeh gak usah nunggu 5 bulan lagi kelamaan, kasiah gua ama lu.
Hahaha
Yaudah bye cantik.

Setelah membaca surat itu, Alfira ketawa kegirangan di kamarnya, bahkan di njot-njottan di kasur saking kegirangannya.

"Yes, Khaisar come back! Ah my ayang. Akhirnya gue gak nunggu ampe 5 bulan lagi, gue udah nunggu 3 tahun aja udeh kenyang." Kata Alfira.

****
"Jef, gue mau ketemu sama lo, sekarang! Gue tunggu lo di cafe Warbo." Kata Aldira dalam via telfon dengan Jefry.

"Hah? Kak Dira mau ketemuan ama Jefry. Pokoknya gue harus ikutin." Batin Alfira.

Aldira pun keluar rumah dan melajukkan mobilnya, Alfira yang menyusul mengendarai motor, mengikuti Aldira dengan hati-hati agar tak ketahuan. Setelah sesampainya, Aldira duduk di meja nomor 5, Alfira duduk di meja nomor 6, tepatnya di belakang Aldira. Alfira menyamar dengan menggunakan masker, serta rambut dikuncir dan memakai topi.

Selang beberapa menit Jefry datang.

"Ada apa Dir, lo nyuruh gue ke sini." Tanya Jefry.

"Hmm.. gue mau batalin perjodohan bohongan lo sama adek gue, Jef." Kata

"Hah, bohongan? Maksudnya apa? " Batin Alfira.

"Lah kok kenapa?." Tabya jefry.

"Ehm. Gue fikir gue udah keterlaluan sama adik gue sendiri, gue gak tega sama dia. Biarin yang lalu berlalu. Lagi pula gue udah ikhlasin semuanya.

"Lo serius? Ya kalo itu mau lo ya gpp, lagi pula gue ama cewe gue jadi gk salah paham lagi. " Pungkas Jefry.

"Hah, Jefry udh ada cewe? Pantes waktu itu foto di hp nya ternyata cewenya." Batin Alfira.

Tanpa basa basi, Alfira berdiri dan menyambar wajah Aldira dan Jefry dengan minuman mereka.

"Thanks! Buat semuanya.aku muak sama kalian semua." Kata Alfira dan meninggalkan mereka, pengungjung cafe yang terpaku melihat kejadian itu pun hanya bjsa mengernyitkan dahinya.

Flashback off.

"Dasar PHO! " Kata aldira menampar Rifa.

Aldira menampar Rifa yang sedang bercumbu dengan Adera. Dengan perasaan kacau Aldira menampar keduanya yang sedang melakukan ciuman itu.

"Dasar kalian gatau diri!! Bangsat! Lo Rifa cewek gatel! Kurang belaian apa lo! Ampe mau dicium sama pacar orang! Lo itu menjijikan ! Lebih dari kata najis! Murah! You bitch! " Kata Aldira dengan cetus yang blak-blakkan.

Rifa yang mendengar cetusan Aldira hanya bisa terdiam karena tertangkap basah. Sedangkan Adera hanya biaa menundukkan kepalanya.
Rifa adalah perempuan yang dipaksa untuk memuaskan nafsu Adera, namun Rifa tidak menyukai Adera, ia menyukai Jefry, padahal Jefry sudah mempunyai kekasih. Dengan demikian Aldira mempunyai rencana untuk membalas dendam kepada Rifa. Maka Aldira menyuruh Jefry untuk berpura perjodohan dengan Alfira untuk sekedar balas dendam kelada Rifa yqng terobsesi pada Jefry.

"Dan lo! ADERA! GUE MAU KITA PUTUS!!! DAN GUE GAK MAU LO DATANG KERUMAH GUE ATAU BALIK LAGI KE GUE! TERIMAKASIH BUAT PERMAINAN MURAH INI! DENGAN INI GUA TAHU KALO LO ITU BAJINGAN!" kata Aldira dengan penuh qmarah.

Dengan tangis yang pecah, Aldira meninggalkan sebuah cafe itu.

Flashback on.

"Dek, dengerin penjelasan kakak dulu' kata kak dira, tak digubris oleh Alfira.

Alfira keluar cafe dan mengendarai motornya, di susul dari belakang oleh Aldira. Sesampainya dirumah, Aldira mencekal tangan Alfira. Alfira pun menoleh

"Dek, dengerin penjelasan kakak dulu, kamu cuma salah paham dek, engga gini ceritanya. Oke! Kakak salah, kakak minta maaf sama kamu. Kakak udah nyakitin kamu. Tapi kakak gak mau nyakitin terlalu jauh, makannya kakak hentikan perjodohan itu." Jelas Aldira.

"Udahlah, nasi udah jadi bubur, dan bubur gak bakal jadi nasi lagi! Aku kecewa sama kakak! Kak Dira yang aku kenal, yang aku sayang, tapi kaka pendendam!! Kenapa harus aku jadi pelampiasan kkak? Kenapa?." Tanya Alfira dengan menangis yang tak bisa dibendung lagi.

"Kakak tau kakak salah dek! Tapi kakak khilaf! Kejadian waktu itu kakak kalut dek! Kamu gak ada di posisi kaka, gimana perasaan kamu, ketika orang yang kamu cintai bercumbu mesra dengan perempuan lain." Kata Aldira yang menangis juga mengingat masalalunya.

"Maksud kakak." Tanya Alfira tak mengerti.

Akhirnya Aldira menceritakan yang sebenarnya kepada Alfira. Alfira pun merengkuh dan memeluk kakaknya itu.

"Maafin aku udah salah paham sama kakak." Lirih Alfira.

"Kakak juga minta maaf, Kaka cuma mau balas Rifa. Kakak cuma ingin Rifa merasakan apa yang kakak rasakan dek." Kata Aldira.

Alfira dan Aldira pun mendamai, semenjak itu, tak ada lagi perjodohan yang tak jelas , Aldira menyesal, Alfira pun memaafkannya.

Maaf ya gengs kalau cerita nya berbelit-belit. But aku cuma mau ada konflik dan resolusinya . And i hope you like it❤

Hello AlfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang