3 (Hangout Demix)

63 11 2
                                    

Alfira mengempaskan tubuhnya di ranjang, ia menghembuskan nafasnya kasar. Jam menunjukkan pukul 14.30 , Alfira masih punya waktu beberapa jam untuk tidur, dan menenangkan pikirannya. Namun ketika ia ingin tidur handphonenya berdering, dan ternyata adalah Anggi yang menelfon dirinya.

"Pir, ntar jadikan hangout, abis maghrib! Pokoknya lu harus ikut gue gamau tau!!!!!!!!!!!!!!." Pekik Anggi mencerocos.

"Asalamualaikum dulu kek, nyerocos aja udaj kayak burung beo! Yaudah ntar gue dateng, lagi pula ada yang gue mau ceritaiin sama kalian." Kata Alfira

"Heheh, yaudah lu kan udah bilang salam, gue jawab deh Walaikumsalam Alfira. Hahaha." Kata Anggi

"Yeah telat oncom, udah lah gue mau bocan males gue ngomong sama lu! Bikin puyeng kepala! Tar lama-lama gue juga sleding." Rengut Alfira

"Yeh bocah ya! Ngeselin banget!!! Gue juga males ngomong ama lu, yaudah pokoknya gua gamau tau, lo harus dateng on time! Gak late time!!!!!!!!!BYE." Cicit Anggi dan memutuskan telfonnya.

"Yeh, kebiasaan nih anak abis nyerocos malah dimatiin telfonnya! Untung gue orang sabar, dan baik hati, kalo gak juga gue ceburin nih anak satu." Gerutu Alfira.

Alfira pun mencharger handphonenya, dan ia sholat ashar. Setelah ia sholat ashar ia langsung tidur, menutup tubuhnya dengan selimut.

°✓°

Di sofa Aldino merebahkan tubuhnya dan merasakan derunya angin menerpa tubuhnya, dengan menaruh tangannya dibawah kepalannya serta memejamkan matanya. Ia teringat akan kekasihnya yang masih di Bandung, yaitu Selena Zarasahab. Aldino rindu sekali dengan Selena, sudah sebulan ia tak bertemu dengan Selena karena mereka sedang bertengkar, namun tidak putus. Selena lebih memilih kabur ke Bandung untuk menenangkan pikirannya untuk memikirkan bagaimana hubungannya dengan Aldino kedepannya.
Aldino sangat tertekan akan retaknya hubungannya, karena Selena tidak memperkanankan Aldino untuk menyusul dirinya ke Bandung, karena Selena mengancam Aldino, kalau ia nekat berani menemuinya maka Selena mengancam mengkandaskan hubungannya. Entah apa yang dipikirkan Selena akan tentang hubungannya, Aldino tak mengerti. Ingin sekali rasanya Aldino menelfon atau menchatting Selena, namun Aldino tidak boleh juga menghubunginya, dan kalau Aldino nekat, Selena akan mengancam dengan hal yang sama. Aldino hanya berserah diri kepada Allah untuk hubungannya.

"Sel, i miss you! Aku gak tahu lagi sama jalan pikiran kamu ! Aku ingin sekali memeluk kamu." Batin Aldino.

Tiba-tiba Aldira melihat Aldino di sofa dekat kolam renang, ia pun mengampiri kakanya yang sedang merenung.

"Ihhhh abang, kenapa merenung?." Tanya Dira memeluk Aldino.

"Eh kamu, engga kok,abang engga kenapa-kenapa." Kata Aldino membalas pelukan adiknya.

Aldira memang manja kepada kakaknya, dan Aldino sebagai kakak sangat perhatian dan penyayang terhadap adik-adiknya.

"Abang, masih berantem sama kak Sel?." Tanya Aldira.

Hello AlfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang