11 (Penghianatan Selena)

34 8 0
                                    

Bandung, Jawa Barat.

Setelah sudah dua hari ini sampai di Bandung, yaitu kota Lautan Api.
Aldino yang sudah siap dengan suit nya. Begitu indah melihat Aldino yang menawan tampan itu, namun ada yang kurang , yaitu kegelisahan di raut wajah tampan Aldino. Bagaimana tidak gelisah? Aldino memikirkan hubungannya dengan Selena, hang mana Sel melarang Aldino untuk menemuinya atau tidak hubungannya kandas. Aldino yang pusing dengan pikirannya ia serasa buntu dengan apa yang harus ia lakukan.
Tetapi ia tidak sendiri menghadapi masalahnya, ada Aldira yang selalu setia menemani kakaknya.

Aldira yang melihat kakaknya sedang merenung, ia tak tega, ia menghampiri kakaknya dan memberikan semangat untuk memperjuangkan hubungannya.

"Abang, kenapa sedih? Yaudahlah bang, jangan nethink dulu ya. Kita hadapi ini sama-sama! Apapun resikonya abang harus terima itu dengan lapang dada." Kata Aldira menepuk bahu Aldino secara jantan.

"Iya dek, tapi gimana pun juga kakak juga takut untuk hadepin ini! Tapi kakak merasa lega, kamu selalu bantu kakak." Kata Aldino mengelus rambut Aldira.

"Iyalah bang, aku gak bakal tega ngeliat abang aku sedih kaya gini. Gimana pun juga aku sayang sama abang, aku ingin yang terbaik buat abang." Kata Aldira tersenyum tulus.

****

Jam 09.30 pagi, Aldino dan Aldira keluar villa milik kelurga mereka yang terletak di Bandung juga, Villa ini sebagai hadiah warisan dari Alm. Pak Handoyo untuk Pak Alisyah, yaitu ayah kandung Aldino, Aldira, dan Alfira.
Aldino pun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Sedangkan Aldira memotret dan membuat video pemandangan indah di perjalanan.

"Bang! Asli bang, bagus bagus banget viewnya ahhh!! Pokoknya nih ya bang! Kita harus keliling ke daerah-daerah! Yak bang! Yak ! Yakkkkkkkk!." Kata Aldira kegirangan.
(Untung gak stress lu Dir).

"Hm ya dire." Kata kak Aldino.

"And kita harus ajak Alfira, and mamah! Itu wajib, kudu, wajib ain. Ohhhhhhh ya lupa! Ajak bebep Alga juga ! Ya ampun pacar sendiri ampe lupa, ahahh" kata Aldira.

" Iya Dira tar kita borong semuanya bawa kesini, sekalian tetangga sebelah juga yak hahahahahahahahah." Kata Aldino tertawa .

"Gak! Kita gak boleh bawa tetangga sebelah! Kakak udah apa gak usah bawa-bawa tetangga sebelah terus." Kata Aldira mengerucutkan bibirnya lima senti meter hahah

"Sensi amat neng romannya , ama tetangga sebelah. Bukannya udah temenan?" Kata kak Aldino menaikkan alisya sebelah.

"Emang temenan. Yeah abang sotak sih ah! Udah deh kalo gak tau diem aja."kata Aldira kesal.

Aldino yang melihat tingkat laku adiknya hanya bisa tersenyum geleng-geleng.

****
Jam 11.40 Aldino dan Aldira sampai di desa Cimangga, sebelum mereka pergi melanjuti perjalanan, mereka mejunggu adzan maghrib di masjadi An-Nur.

Setelah sholat dzuhur mereka pergi melanjuti perjalanan, Aldino yang sudah tahu rumah orangtua Sel, langsung menuju ke sana.

Sesampainya mereka dirumah Bu Tina, yaitu ibu kandung Sel. Namun tidak ada orang sama sekali dirumah itu.

"Bang, gak ada orang, pintunta juga dikunci. Terus kita gimana?" Kata Aldira.

"Kita tungguin aja dek." Kata Aldino.

Mereka pun memutuskan untuk menunggu Sel pulang. Setelag 1 jam menunggu. Dari kejauhan Aldino melihat Sel berjalan kerumahnya, lantas Aldino berdiri dan senyum sumringah, Aldira pun juga tersenyum. Tapi senyum mereka memudar ketika melihat seorang laki-laki dibelakang Sel dan menarik lengan Sel, Sel pun tersenyum lada lelaki itu.

"Itu siapa? Kok merekaa----" kata Aldino menggantungkan omongannya.

"Udah jangan nethink dulu." Sahut Aldira.

Selena pun membelalakan matanya ketika melihat Aldino dan Aldira, lantas Sel melepaskan pegangannya.

"Dino, kamu ngapain ke sini?" Kata Sel gagap.

"Dia siapa?" Kata Aldino dingin dan melirikan matanya ke arah Rendi, yaitu lelaki yang bersama Sel.

"Gue calon tunangannya, nama gue Rendi. Calon SUAMI SELENA RENATA". Kata Rendi memperjelaskan dan menekankan kata suami.

"Oh, jadi ini yang kamu larang aku untuk datang ke ini, Sel aku gak nyangka kamu bisa sepenghianat ini sama aku. Entah salah apa aku sama kamu, aku gak ngerti sama pikiran kamu! Apa kurang kamu nyiksa aku selama berbulan bulan???? Buat apa Sel kita menjalin hubungan 4 tahun ini? Aku bener-bener kecewa sama kamu." Kata Aldino menahan tangis.

"Eh lo! Lo gak usah marah marah sama Sel." Kata Rendi.

Selena yang menitikkan air matanya, dan menundukkan wajahnya. Aldira yang melihat dan mendengar perkataan Rendi meliriknya sinis, dan melirik Sel dengan kecewa.

"Aku kira Kak Sel yang setia yang dewasa ternyata gak lebih dari seorang Selena penghianat." Cicit Aldira

"Maafin aku Dino." Desis Selena.

Aldino yang tak kuat menahan tangisnya pun melenggang pergi.

"Dan lo! Ya siapa nama lo! Oh ya Rendi, lo itu lelaki pengecut, yang bisanya rebut cewe orang. Lo sama aja seperti lelaki pencundang." Kata Aldira menunjuk-nunjuk Rendi, dan Rendi hanya mengernyitkan dahinya.

"Dan kakak, tetap aja penghianat! Mulai sekarang gak ada lagi hubungan kak Sel dan abang!" Kata Aldira dan melenggang pergi.

"Maafin aku Dino, aku gak bermaksud nyakitin kamu, ini semua karena dasar janji! Ya, janji papahku dan pak Samsul ayahnya Rendi untuk menjodohkan kita berdua. Awalnya aku menolak, namun seiring jalannya waktu hati aku membuka buat Rendi, dan mulai melupakan kamu. Maafin aku sekali lagi Dino." Batin Selena menangis.

Waduh, Sel jahat banget. Kasian Dinonya ):

Tpi, jujur gue sedih si nulis part ini.
But, i hope u like it❤.

Love you gaes.

Hello AlfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang