10 (Hangout Sama Khaisar)

28 9 0
                                    

Alfira menunggu Khaisar, sudah setengah jam di taman Mawar. Namun Khaisar tak kunjung datang. Akhirnya Alfira memutuskan untuk pulang ke rumah namun tangannyavada yang mencekal dari belakang. Lantas Alfira menoleh. Di lihatnya Khaisar yang sedang tertawa.

"Ngapain ketawa mikir!! Dasar lu oncom!." Rungut Alfira.

"Maafin aku, tadi di jalan macet. Kamu kaya gak tahu jakarta aja macetnya kaya apaan tau." Jelas Khaisar.

"Oh." Singkat Alfira.

Khaisar pun membawa bunga untuk Alfira, yang ia sembunyikan dibelakang tangannya.
Bunga yang cantik, sebucket bunga mawar biru, kesukaannya.

"To you Alfira Rahman." Kata Khaisar tersenyum, namun Alfira hanya menaikkan satu alisnya.

"Alfira kamu mirip bunga ini indah." Kata Khaisar tersenyum.

"Dih mirip dari mana oneng! Dia biru, aku putih, aku cantik, dia gitu-gitu aja. Kamu mah kalo ngegombal oncom banget, belajar gombal dulu sana sama Ahlinya haha." Kata Alfira mengambil bunga itu dari tangan Khaisar.

"Yaudah terserah abangnya dong dek! Gajelas amat lu haha." Kata Khaisar garing.

"Apasi garing banget kamu ah! Puyeng aku dengerin kamu ngoceh." Pekik Alfira sambil berjalan keluar taman.

Khaisar membuntuti ke mana Alfira jalan.

"Ah aku cape, ngintilin kamu terus!." Kata Khaisar .

"Lagi siapa suruh ngintilin aku, dah tau aku lagi gabut." Kata Alfira tertawa.

Tanpa mikir panjang Khaisar menggendong Alfira, dan membawanya ke mobil.

"Ihhhhh lepasin aku........ Khaisarr.. lepsin gak!! Kalo gak aku gigit nihhhhhh..!!!!" Pekik Alfira meminta dilepaskan.

"Gak akan! Gigit aja nih gigit, gak takuttt wle."

Alfira mendengus kesal. Lalu Khaisar menyuruh Alfira masuk mobil, dan Alfira masuk dengan wajah keselnya.

"Wlee, Khaisar jelek! Sukanya bikin aku kesel doang." Kata Alfira

"Terserah kamu Fir, aku mah iya aja." Kata Khaisar.

Khaisar pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Selama diperjalanan tak ada yang membuka suara, sampai akhirnya setelah beberapa menit Khaisar berdehem, yang membuat Alfira meliriknya sinis.

"Udeh apa marahnya. Bosen tau liat kamu cemberut gitu." Kata Khaisar.

"Hm. Iya yaudah nyetir aja yang bener, gausah liatin aku terus! Aku bukan pisang diliatin terus!." Kata Alfira.

Khaisar tertawa mendengar Alfira mengatakan kalimat itu, Alfira yang melihat Khaisar tertawa hanya bisa mengerucutkan bibirnya.

"Aku liatin kamu, tapi aku gak bayangin kamu pisang ko. Karena kan pisang adanya cuma di aku doang ahahahahahhahahaah." Kata Khaisar tertawa terbahak-bahak.

"Ihhhh apaansiiiiii musang!." Kata Alfira ikut tertawa dan mencubit lengan Khaisar.

Suasana yang tadinya diam pun kembali pecah tawa karena pisang.

"Apaansi yang, kok musang ih, emang aku punya pisang. Nih pisangnya warna kuning." Kata Khaisar menunjuk pisang yang ada dekat kaca mobilnya.

Alfira yang melihat itu ceming, karena Alfira yang sudah berfikir kemana-mana. Khaisar membeli pisang yang ada di Alfamart itu loh gengs.

****
Mereka pun sudah sampai di mall. Tempat yang pertama mereka kunjungi adalah salon. Alfira meminta Khaisar untuk menemani dirinya ke salon untuk mengecat dan merubah modelnya rambutnya. Khaisar yang setia menuruti permintaan Alfira pun menemaninya sambil memainkan ponselnya.

Hello AlfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang