Jam 10.30 Khaisar sudah sampai di Indonesia, tepatnya di Bandara Soekarno-Hatta. Khaisar mendapati Alfira yang tengah duduk, dan memainkan ponselnya. Khaisar pun menghampiri dengan cepat dan menutup mata Alfira dengan telapak tangannya.
"Eh ini siapa!! Eh jgn macem-macam ya! Saya teriak nih." Pekik Alfira ketakutan.
"Teriak aja! Sekenceng-kencengnya! Saya gak takut!."
"Suara yang aku rindukan, mirip sekali dengan suara Khaisar. Jangan-jangan ini Khaisar!." Batin Alfira dan melepaskan tangan itu lalu Alfira membelalak matanya yang melihat Khaisar berada di depanya, tanpa basa-basi Alfira memeluk Khaisar dengan erat.
"Segitu kangennya, kamu dengan aku?." Tanya Khaisar.
"Aku rindu sekali sama kamu, semua yang ada pada dirimu aku rindu, please jangan kabur-kabur lagi. Aku gak mau menahan rindu ini lagi. Kalau mau kabur ajak aku sekalian." Lirih Alfira di telinga Khaisar.
"Iya sayang aku janji. Setelah ini kita akan sama-sama terus." Jawab Khaisar dengan mencium kening Alfira.
Alfira membalas ciuman Khaisar, mereka sangat senang bertemu kembali. Setelah mereka melepas rindu, Alfira membantu Khaisar membawakan barang-barangnya menuju Taksi yang mereka pesan.
"Kita kerumah aku dulu ya, sekalian kamj ketemu sama mamah dan papah aku." Kata Khaisar.
"Iya sayang, selama kamu di Amerika, aku nyempetin waktu aku untuk selalu silaruhrahmi sama keluarga kamu." Kata Alfira.
"Makasih ya sayang, kamu sudah nyempetin waktu kamu untuk silaturahmi sama keluarga kamu." Kata Khaisar tersenyum.
Alfira membalas dengan senyuman, setelah sampai dirumah Khaisar, Alfira membantu Khaisar membawakan barang-barangnya. Khaisar pun membayar Taksi sesuai argo.
Khaisar melihat keluarganya sudah menunggu didepan rumah, Khaisar pun lari dan memeluk kedua orang tua mereka."Mamah, papah Isar kangen!!!." Desis Khaisar.
"Kami juga nak." Kata Pak Rahman.
"Asalamualaikum tante, om." Kata Alfira menyalami kedua orang tua Khaisar.
"Walaikumsalam" jawab Pak Rahman, Khaisar, dan bu Fatika.
"Yaudah masuk dulu." Kata bu Fatika.
Mereka pun masuk ke dalam. Setelah berbincang-bincang. Alfira pamit pulang dengan diantar Khaisar. Setelah sesampainya Alfira di rumah Khaisar. Di depan teras halamn rumah Alfira. Khaisar membawa oleh-oleh dari Amerika sebuah cincin yang indah untuk Alfira.
"Kamu mau masuk dulu, sayang?." Tanya Alfira lembut.
"Hm.. enggak deh, besok aja aku datang lagi kesini. Fir aku mau kasih kamu sesuatu."
"Apa tuh?." Tanya Alfia
Khaisar membuka sebuah kotak cincin, dan memasangkannya di jari manis tangan kiri Alfira, Alfira menangis terharu dan mencium kening Khaisar lama.
"Thank you darl. But btw, kok kamu masangnya ditangan kiri?."
"Karena tangan kanan kamu itu hanya untuk cincin meminang kamu." Kata Khaisar.
"Ihhh sosweet! Tumben." Kata Alfira.
"Yaudah gih sana kamu masuk tidur, jangan lupa mimpiin aku yeu, hmm baca doa and i love u." Kata khaisar.
"Too." Jawab Alfira.
Alfira pun masuk ke dalam rumah dan Khaisar melajukan mobil sport birunya.
Sesampainya di kamar Alfira memandang cincin it dan tersenyum sambil mencium cincin itu."Percayalah, aku senang hari ini. Dan semoga ini seterusnya, dengan bersama kamu. Aku sayang sama kamu Sar, aku janji dengan itu." Batin Alfira .
Khaisar lu ga bawa oleh-oleh buat gue. Masa Alfira doang hahaha.
Enjoy gaes❤.Khafi.
(Khaisar&Fira)
🌹.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Alfira
General Fiction-Haruskan aku berpaling hati?- sepertinya tidak. " Aku gak akan kabur lagi kok, kita akan sama-sama terus." Khaisar Rahman. Cinta itu tidak harus putus hubungan karena harus berpisah, cukup saja menanti. Karena yang mencari yang setia itu sulit. K...