4 (Surat Tanpa Nama)

42 10 0
                                    

Alfira pun memecah kehengingan, setelah semua telah berkumpul. Alfira menceritakan apa yang sekarang ia sedang alami, Alfira selain perhatian dengan teman-temannya ia pun juga sangat friendly. Alfira care dengan sahabatnya, begitu pula sebaliknya.

"Gaes, jadi gue mau curcol nih, ada yang mau dengerin gak?." Tanya Alfira.

"Oh ya, tadi kan di telfon lu katanya mau cerita, udeh ngape curcol aja, biasanya juga curcol mulu lu nyet!." Pekik Anggi.

"Iya curcol aja apa si pir ilah lu udah kaya sama sape aja." Kata Syifa.

Alfira pun senang dengan tanggapan sahabatnya yang merespon permintaannya. Alfira pun memulai ceritanya dengan tampang memelas.

"Jadi gini gays, yang seperti udah pernah gue bilangin sama kalian, yang gue di jodoh-jodohin sama temennya kakak gue itu..." Kata Alfira dipotong percakapannya oleh Maya.

"What!! Lo masih di jodohin juga sampe sekarang!! Gila ya kak Dira." Pekik Maya.

Alfira yang sebal perkataannya di potong pun hanya menggaruk-garuk kepalannya yang tak gatal.

"Eh kampret! Dengerin dulu." Ucap Lala menoyol kepala Maya.

"Dan terus tadi gue ketemu sama temennya kak Dira , dan ya lumayan si orangnya, tapi tampang muka musang gitu, risih gue jadinya." Kata Alfira menjelaskan.

"Namannya siapa pir, lumayan udeh gebet aja."

"Sempak lu! Gebet-gebet aja, ogah gue , Namannya Jefry Adrian!." Cetus Alfira.

"Apa jangan-jangan lo belom bisa move on dari Khaisar? Ngaku lo!!!!." Cetus Syifa

Alfira yang mendengar cetusan Syifa pun terpaku, ia hanya bisa diam, perkataan Syifa memang benar, bahwa Alfira belum bisa move on dari masa lalunya, ia mash memikirkan Khaisar yang pergi ke Amerika untuk menjauhi
Alfira. Sampai saat ini Alfira belum bisa membuka hatinya untuk pria lain, bahkan banyak laki-laki di kampusnya mendekati dia namun Alfira menolak.

"Bener kan lo belom bisa move on! Buktinya lo diem aja, dasar kampret! ." Cetus Syifa.

"Aduh kamu kasian banget sih pir, aku ga tega kalau liat kamu kayak gini, tenang aja pira Danang pasti bantu Fira kok." Kata Danang dengn khas lembutnya. Danang memang sedikit cucok gitu deh gengs.

"Ahh Danang, Pira terharu jadinya." Kata Fira.

"Yaudah fir, menurut gue lo coba aja turutin apa kata kakak lo dulu, dan lo selidiki apa maksud kakak lo jodoh-jodohin lo sama si Jepry." Kata Lala.

"Yaudah tenang aja fir kita akan bantu lo kok, lo harus hati-hati sama si Jefry ini, pokoknya kalo ada apa-apa lo hubungi kita." Kata anggi.

"Terimakasih ahhhh kaliann...,sini peluk." Kata Alfira.

Mereka lun berpelukan, setelah beberapa jam mereka menghabiskan waktu bersama, tepat jam 10.00 mereka pun pulang.

"Bye guys, gue pulang ya see u gaes, Danang ku dadah."

"Bye fir, ." Ucap Maya, Syifa dan lala berbarengan.

"Dadah fira sayang." Kata Danang.

"Eh Gia, jagain noh si Anggi! ati-ati lecet tuh anak kesenggol dikit hahah ." Kata alfira.

"Siap Fir!." Kata Anggia menggandeng anggi.

****
Tepat pukul jam 10.30 alfira sampai rumah, ia memberi salam kepada keluarganya, dan Alfira langsung beranjak ke kamarnya.

"Tok..tok..tokk" Kak Aldino mengetuk pintu kamar Alfira.

"Masuk." Kata Alfira.

"Eh abang, kenapa bang?" Tanya Alfira.

"Nih dek, ada surat dari gqtau siapa. Tadi pas abang mau kasih tadi siang kamu bobo, pas kamu pergi baru abang lupa, nih mumpung inget." Kqta kak aldino menyodorkan surat .

"Oh, iya bang gpp, yaudah makasih ya bang. " Katq Alfira .

"Ehh.... Abang.. tunggu ." Katq Alfira.

"Iya adek sayang ada apa?."

"Abang bobo ama aku ya, qku kangen bobo sama abang, mau yq? Mau kan? Udah mau aja hehehe". Kata Alfira menyengir.

"Iya bontot, abang tdur ama kamu. Yaudah ya abang ke kamar dulu sebentar, tar abang ke sini lagi." Kta aldino dqn Alfira hanya mengangguk.

Alfira pum membukka surat itu dan membacanya dengan wajah sumringah , namun berubah menjadi masam, karena tidak menemukkan siapa yang mengirimnya. Tapi alfira sudah menduga siapa pengirimnya.

Asalamualaikum Alfira.

Gimana kaabarkamu? Hai cantik, aku senang sekali bisa melihat kamu dari kejauhan. Semoga kamu selalu baik-baik aja dan di lindungi oleh Allah. Amin. Ingqtlah satu hal Fi, aku takakan lupakan semua janji aku ke kamu, ingatlah fi setiap hembusan ku aku merindukan kamu, ketahuilah di aku mengagumi mu. Ketahuilah fi tak ada yang memiliki rinduku selain dirimu.
Dan ketahuilah Fi bahwa bulan dan matahari selalu menyinari bumi siang dan malam. Seperti aku , aku selalu akan absen dalam mimpi kamu, walau fisik ku tak ada disamping kamu, tetapi jiwa rasa ini selalu bersama mu.
Tunggu aku fi."
Alfira tanpa sadar menitikkan air matanya membaca surat itu. "Aku akan tunggu kamu , aku tahu kamu Khaisar ku yang hilang, qku me nci ntai mu." Kata Alfira.


Aduh Fir, jdi ikut terharu hahaha.
Sorry ya guys kalau agak gak jelas , aku akan tetap belajar kok. Tunggu kelanjutan dari aku yak, aku akan kasih yang baper baper kok, ya walaupun akunya jomblo hahaha.
But, i hopefully you like it❤.
Give me vote.
Lap u.

Hello AlfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang