-Maafkan aku yang selalu menyakitimu, tapi aku janji, kesakitanmu akan terbalas oleh hal-hal yang manis nantinya.-
-Khaisar Rahman-Setelah menerima surat dari Alfira, alangkah senangnya bukan main untuk Khaisar, entah apa yang ganjal dihatinya pun sedikit melega.
"Maafin aku yang selalu buat kamu harus menunggu terus Fir. Tapi aku benar-benar mencintaimu, aku pergi adalah bukan kemauan ku. Jika aku bisa memilih aku ingin tetap terus bersama kamu disini." Batin Khaisar.
Surat itu disimpan oleh Khaisar didompetnya. Dan ia pun mulai mempersiapkan untuk kepergiannya ke negara Inggris itu.
****
"Khaisar, kamu mau kemana?" Kata Alfira.
"Sayang,aku pergi dulu. Nanti kita ketemu lagi ko, aku janji akan terus mencintai kamu ko!" Kata Khaisar menggengam tangan Alfira.
"Terus bagaimana dengan pernikahan kita?"
"Don't worry sayang, kita akan menikah secepatnya. Ketika kamu sudah kelar wisuda, kita akan langsung menikah, aku janji." Kata Khaisar mencium tangan Alfira.
Alfira terdiam, tetes air matanya oun jatuh dengan senyuman, lalu memeluk Khaisar.
"Sayang, aku pergi dulu ya." Kata Khaisar melepaskan pelukannya, dan menuju check-in
"Khaiiii.... Cepet pulang" desis Alfira, menatap Khaisar yang sudah berjalan.
Alfita terbangun dari tidurnya, ia berteriak sekenceng-kencengnya dan berkata 'tidakkkkkk... Enggakkkkk. '
Tanpa memikirkan apapun, Alfira ganti baju, dan langsung mengambil kunci mobil dan menuju rumah Khaisar.
"Sar, kamu bilang kamu akan pergi 2 minggu lagi. Semoga mimpi aku gak nyata, aku masih mau menghabiskan 2 minggu itu sama kamu." Kata Alfira.
Sesampainya Alfira dirumah Khaisar. Alfira keluar mobil dengan tergesah-gesah, Alfira mengetuk pintu rumah Khaisar, akan tetapi tak ada jawaban dari dalam rumah, sampai akhirnya Pak Samsul, yaitu supir Pak Rahman keluar, dan menghampiri Alfira.
"Eh non Alfira, ada apa?" Sapa Pak Samsul
"Pak, ada Khaisar?" Tanya Alfira dengan wajah cemas
"Oh Den Khaisar, Khaisarnya sudah ke bandara baru saja, mungkin 10 menit yang lalu." Jelas Pak Samsul.
Dengan kaki yang lemas, Alfira jatuh dan air mata pun melengos begitu saja di pipi Alfira.
"Non, kenapa? Waduh non pucat sekali, ayu non saya bantu ke dalam dulu." Kata Pak Samsul mencoba membantu Alfira berdiri.
"Makasih pak, tidak usah. Saya harus susul Khaisar, mumpung belum terlambat." Kata Alfira dengan wajah yang pucat.
"Apa perlu saya antar non?" Tawar Pak Samsul
"Tidak usah pak , makasih" kata Alfira meninggalkan Pak Samsul.
Alfira masuk mobil dan melajukan mobilnya dengan kelajuan cepat dan ngebut.
Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, Alfira langsung mencari Khaisar. Dalam mimpinya Alfira bertemu ditempat Check-in. Alfira menuju ke sana dan mencari Khaisar. Dilihatnya jadwal keberangkatan ke Inggris masih 15 menit lagi. Alfira terus mencari Khaisar.
Tiba-tiba ketika Alfira berlari ia menabrak seseorang. Seseorang itu pun mengambil barangnya yang jatuh, dilihatnya barang yang jatuh itu adalah foto Alfira, dengan itu Alfira langsung menatap seseorang yang ditabraknya itu.
"Alfira? Kamu ngapain disini sayang?" Tanya Khaisar.
Tanpa menjawab pertanyaan Khaisar, Alfira langsung memeluk Khaisar erat, tangis pun jatuh dari matanya.
"Sar, jangan pergi sekarang, please.. setidaknya kamu ada diwaktu aku wisuda nanti." Kata Alfira dengan tersedak-sedak, karena menangis.
"Sayang, aku tau ini berat untuk kita. Tapi aku gak punya pilihan lain, aku harus pergi. Aku janji sayang aku akan tepatin janji aku untuk selalu ada untuk kamu." Kata Khaisar dengan menangkup wajah Alfira.
"Bagi aku, kamu adalah hal yang terindah, hal yang harus aku jaga. Aku gak mau ninggalin kamu, tapi kepergian ini bukan keinginan aku sayang. Aku harap kamu ngerti posisi aku, semoga kamu juga selalu percaya sama aku." Kata Khaisar.
Alfira berhenti menangis, ia langsung mencium Khaisar dengan dalam dengan perasaan. Dibalas ciuman itu oleh Khaisar, Khaisar menciun seluruh wajah Alfira termasuk bibirnya.
Alfira kembali memeluk Khaisar."Aku gak mau kamu sakit, aku gak mau kamu kaya gini karena au, kamu pucat, lemas lesuh kaya gini karna aku, please Al, jangan nangis lagi. Kamu harus sayang sama diri kamu, kamu harus sayang sama air mata kamu, mata kamu bengap seperti ini, buat apa air mata berharga ini nangis seperti ini? Al, aku mau kamu mulai detik ini jangan nangis, aku mau kamu nangis karena hal yang membuat kamu bahagia." Kata Khaisar menghapus air mata Alfira.
Alfira terdiam, dan mencoba untuk tidak menagis lagi.
"Sekarang kamu aku antar pulang." Kata Khaisar.
"Gak, gak Khaisar. Waktu keberangkatan kamu tinggal 5 menit lagi. Biar aku pulang sendiri. Aku janji dan aku pastiin aku baik-baik aja." Kata Alfira
"Serius kamu benar bisa pulang sendiri? " Kata Khaisar.
"Iya aku bisa. Pokoknya kamu harus jaga kesehatan disana, jangan cape, kamu harus tetap sholat, jangan telat makan, dan jaga mata kamu, kamu gak boleh genit-genit sama bule-bule disana, awas aja kamu genit sama bule." Kata Alfira menoel hidung Khaisar.
"Hahaha iya sayang, aku janji. " Kata Khaisar membopong Alfira menuju mobil Alfira.
Alfira terus memandang wajah Khaisar dengan tersenyum.
Tepat dimobil Alfira,Khaisar menurunkan Alfira."And now, kamu juga gak boleh capek, jangan manja terus sama mamah , kamu hanya boleh manja sama aku. Dan yang penting sukses terus buat kamu. "Kata Khaisar mengecup puncak kepala Alfira.
"I love you khai." Kata Alfira
"I love you too Al. And kamu harus jaga terus kucing kita si Puscha."
"Pasti."
Alfira masuk ke dalam mobil, dan melambaikan tangannya pada Khaisar.
"Hati-hati" teriak Khaisar.
Khaisar menghampiri supir taksi. Khaisar membayar supir taksi untuk mengikuti Alfira sampai rumah.
"Pak, saya minta tolong, bapak ikutin mobil itu. Kalau dia sudah sampai bapak hubungi saya. Ini karti nama saya, disitu ada nomer telfon saya." Kata Khaisar, menyerahkan uang dan kartu nama.
"Iya mas."
"Makasih ya pak."
Ya ampun Khaisar, segala nyewa taksi buat jaga Alfira doang.
Sosweet banget❤Hai guys. Up part 17.
Hope you like it. Don't forget to votment shay ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Alfira
General Fiction-Haruskan aku berpaling hati?- sepertinya tidak. " Aku gak akan kabur lagi kok, kita akan sama-sama terus." Khaisar Rahman. Cinta itu tidak harus putus hubungan karena harus berpisah, cukup saja menanti. Karena yang mencari yang setia itu sulit. K...