Mungkin keberuntunganku, sebab acara yang pertama kali ku ambil setelah lama vakum adalah acara talk show terkenal karena pembawa acaranya juga terkenal. Termasuk seniorku lah. Ada beberapa artis yang menjadi bintang tamu dalam acara itu. Aku tidak menduga kalau ternyata Rean menjadi salah satu bintang tamunya. Baru melihatnya pas ketemu di belakang panggung.
Para fansku berteriak histeris saat aku diundang untuk naik ke atas panggung oleh pembawa acaranya. Mungkin mereka kangen lantaran sudah lama tidak melihatku. Aku jadi terharu mendengar teriakan mereka. Ku ucapkan terima kasih untuk kalian para fansku yang sudah datang.
"Pertanyaan untuk Aradiya. Maaf sebelumnya kalau pertanyaan ini sedikit menyinggung masalah pribadi," kata pembawa acara.
"Tidak apa-apa," sahutku.
Pembawa acara melanjutkan, "Mengenai putramu Raffa, bagaimana perasaanmu sekarang?"
Terdiam sebentar, "Raffa..." sekilas membayangkan wajahnya yang tersenyum, netraku jadi berkaca-kaca. Ku edarkan pandangan pada orang-orang yang duduk di depan. Beberapa ada yang membawa posterku, quote-quote untuk menyemangati diriku, ada juga yang membawa fotoku bersama mereka. Melihat wajah-wajah sumringah fansku, air mataku tertahan.
"Aku sangat merindukannya," aku melanjutkan.
Almira, bintang tamu yang duduk di sebelah kiriku mengelus-elus bahuku. Aku cukup mengenalnya meskipun belum pernah satu film dengannya.
"Dadaku sesak ingin memeluknya tetapi tak bisa," lanjutku lagi.
Aku menangis, Almira kini memelukku. Karolina yang duduk di sebelah Almira sampai menganjurkan tangannya untuk mengelus punggungku. Kak Jasmin, host 'Flirt show' juga mengusap pangkal lenganku. Kak Jasmin duduk di sebelah kananku di sofa terpisah.
"Raffa pasti kembali padamu, Ra, sabar ya," ucap kak Jasmin menyemangati aku.
Melepas rangkuman Almira, ku hapus air mata, "Iya, puteraku pasti kembali padaku."
"Kasih semangat dong buat Aradiya..." bertepuk tangan kak Jasmin meminta pada semua orang di studio untuk mengikutinya. Ah, aku jadi malu namun berterima kasih pada mereka semua.
Memindai tatapan ke arah Rean yang duduk jauh dariku di ujung sana, aku berucap sesuatu, "Terima kasih semuanya. Terima kasih juga para fans yang selalu setia padaku. Berkat kalian aku bersemangat kembali. Aku mencintai kalian."
Ku lihat Rean tersenyum memandangku.
Acara Flirt Show berakhir. Setelah para artis berfoto-foto di atas panggung dengan para kru acara, kini dipersilakan untuk berfoto dengan para fans masing-masing. Aku sempat berbincang-bincang dengan mereka, kangen-kangenan. Tiba-tiba ponsel di tanganku bergetar, segera memeriksa nama yang muncul di layar.
"Zein?"
"Ada apa, kak?" tanya dua orang fansku yang sejak tadi memperhatikan.
"Tidak ada. Aku terima telpon dulu ya."
Aku meninggalkan mereka mencari tempat yang aman untuk menerima panggilan dari Zein.
"Mana Raffa?" tanyaku serta merta pada Zein begitu menjawab panggilannya.
Apalagi yang harus aku tanyakan pertama kali pada seorang yang membawa lari anakku. Tak disangka-sangka menghubungiku kalau bukan menanyakan keberadaannya.
Bukannya menjawab pertanyaanku orang itu malah memberiku kejutan. Kejutan yang menakutkan.
"Cepat datang ke Rumah Sakit, Raffa di IGD!" ucapnya.
Rumah Sakit? IGD? Apa yang terjadi padanya?
Bahuku melorot. Kepala puyeng memikirkan bagaimana kondisi Raffa. Merasa seperti ada lindu, bumi ini bergegar. Untung tidak jatuh. Kalau sampai tubuh ini rubuh, siapa yang akan menolongku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perhaps Soulmate (End) ✔
Ficción General"Cantik!" Ucapnya tiba-tiba. Darahku berdesir kencang. Belum sempat menstabilkannya tangannya sudah menyentuh pipiku mengelus lembut menggidikkan bulu kuduk. Apa ini? Merasa aneh dengan ketidakwajarannya. Bukan rasa senang mendapatkan pujian darin...