5. Film Baru

5.7K 312 1
                                    

Happy new year 2018🎆🎉✨

Aku beri judul itu, semoga tepat😊☺
Ada percakapan antara Junot dan Aradiya mengenai tawaran film baru mereka kan? Jadinya aku pilih deh.
Gambar di atas ada kaitannya dengan judul filmnya ya...

🍁🍁🍁


Aku dan Zein sedang berada di pesta peluncuran mobil terbaru perusahaan otomotif milik salah seorang temannya Zein. Pestanya sangat megah dan mewah. Kebanyakan tamu undangan yang hadir bukan dari kalangan artis, jelas karena yang punya acara adalah seorang pengusaha. Makanya aku tidak mengenal siapapun kecuali orang yang mengajak dan yang mengundangku ke sini. Meskipun begitu ada banyak wartawan sedang meliput jalannya acara sekaligus pemutaran perdana iklannya melibatkan artis top Indonesia. Pantes para wartawan berebut ingin mendapatkan momennya.

Acaranya mau dimulai. Semua lampu terang telah padam lantaran iklannya sebentar lagi akan tayang. Para tamu diminta memfokuskan tatapannya ke layar besar yang menjadi background panggung berada di tengah ruangan. Sedang memutar! Muncul gambar seseorang pada iklan tersebut yang tak kusangka menjadi Brand Ambassador mobil mahal milik perusahaan Yanuar. Rean?? Aku lupa kalau dia adalah aktor top Indonesia masa kini. Oh, Zein? Aku menolehnya. Rupanya dia sedang menatapku, memperlihatkan seringainya seperti biasa.

Tepuk tangan para tamu undangan menginterupsi tatapan kami. Ternyata tepuk tangan meriah itu menyambut kedatangan Rean dibarengi pemunculan mobilnya dari bawah panggung secara bersamaan.

"Terima kasih semuanya....!" Sapa Rean pada semua orang memulai sambutannya.

Astaga! Aku tak dapat berkata-kata. Kupalingkan wajahku dari menatap Rean malahan hinggap pada Zein.

"Aku ke toilet dulu." Pikirku berniat menghindar.

Memutar badan melangkahkan kaki lenganku telah dipegangi oleh Zein rupanya. Dia sengaja menahanku supaya tidak pergi tanpa menoleh dan berucap apapun. Alhasil kami terjebak dalam situasi yang kurang mengenakkan sebab setelah Rean selesai sambutan kami semua dikumpulkan oleh Yanuar di sebuah meja bundar. Mengobrolkan sesuatu layaknya teman dengan teman. Masalahnya ada dua orang yang saling tidak suka di sini, dan akulah penyebab perseteruan mereka.

Membahas mobil terbaru tiba-tiba pembicaraan mengarah padaku. Aku? Junot yang memulainya, tanpa aba-aba aku yang sejak tadi diam nggak ikut-ikutan jadi sasaran pertanyaannya. Junot bertanya perihal tawaran film yang sudah kutolak karena syutingnya di luar kota.

"Radiya, kamu jadi ambil filmnya?"

"Film...?" berfikir sejenak sedang mengumpulkan jawaban yang tepat dari pertanyaan Junot yang mendadak. Kenapa pula Junot harus membahas masalah film di tempat dan di situasi seperti ini sih.

"Oh film itu, ya. Syutingnya lama dan di luar kota. Aku nggak jadi mengambilnya."

"Lho, kenapa? Di Jogja ini bukan luar negeri. Aku lawan mainnya jadi tenang saja. Filmnya bergenre komedi-romantis yang sedang digemari anak-anak muda zaman now, aku yakin akan mengungguli rating film Unforgettablenya Rean dan Radya, Iya kan Zein?" Junot menyenggol lengan Zein hingga minumannya tumpah mengenai jasnya.

"Eh... sorry, Zein." Junot langsung meminta maaf pada Zein bergegas menyeka tumpahan minuman yang mengotori jas Zein dengan sapu tangannya tetapi Zein menghalangi.

"Nggak pa-pa." ucapnya sembari Zein mengelap tumpahan minumannya sendiri.

Aku buru-buru mengambil tisu hendak membantu karena kata orang aku ini isterinya, tidak pantas membiarkan suaminya susah sendiri, namun Zein juga menghalangiku. Belum sempat tisu yang kupegangi hinggap di jasnya yang basah Zein sudah mencekal tanganku. Segera melepaskan tanganku dari genggamannya daripada nanti dihempas olehnya akan sangat memalukan jika semua orang melihat. Biar dia bersihkan sendiri jasnya, salah sendiri menolak bantuan orang lain.

Perhaps Soulmate (End) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang