Chapter 7. Sirna

1.5K 174 84
                                        

*

Sejam berlalu, Yuju masih setia menunggu Jungkook datang ke panti asuhan. Apalagi jika bukan untuk merayakan ulang tahun sang kekasih di tempat itu.

Noona.. kok Jungkook hyung belum datang ya? Kau sudah memberitahunya kan?”  ucap anak laki-laki berumur 12 tahun yang datang menghampiri Yuju. Anak ini memang terbilang dekat dengan Yuju.

Yuju tersenyum.. “sudah kok.. aku sudah mengiriminya pesan.. mungkin sebentar lagi, kita tunggu saja ya?”
Sang anak mengangguk dan tersenyum menjawab Yuju.

Sementara Yuju melihat lagi pesan yang ia kirimkan ke Jungkook sejam yang lalu. Hanya untuk sekedar memastikan pesan itu terkirim atau tidak.

“Kook.. datanglah ke Panti Asuhan sekarang.. aku punya sesuatu untukmu ❤”

Yuju menghela nafasnya, menyadari pesan itu bahkan telah dibaca oleh Jungkook, tapi tak ada balasan satupun. Yuju juga sebelumnya berusaha menelpon Jungkook, tapi tetap tak ada jawaban.  Alhasil yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah menunggu.

Dua sampai tiga Jam berlalu, Jungkook tetap tak datang.. Keadaan yang tadi nya ramai karena suara anak-anak yang menemani Yuju, sekarang hampir tak terdengar lagi.

Sebagian dari mereka sudah mulai lelah dan sebagian lagi bahkan sudah tertidur. Terang saja karena hari sudah menunjukkan pukul 9.30 malam.

“Noona.. kurasa Hyung tidak akan datang” ucap sang anak laki-laki tadi dengan ragu.

“hem.. noona pikir juga begitu” Yuju berucap sedih. Tapi segera ia menarik nafasnya dalam dan tersenyum lebar. “cah.. sekarang kalian tidurlah.. tidak usah menunggu lagi, biar noona yang bereskan ini semua, nanti kue nya noona taruh di kulkas ya, kalian bisa memakannya besok” tegar yuju.

“aku bantu ya noona..”

“tidak usah, kau juga lelah kan.. tidak apa noona saja.. pergilah tidur, ajak anak lain ya..” senyum Yuju.
Anak itu pun menurut dan berlalu meninggalkan Yuju.

Yuju meratapi semua hiasan di dinding itu, kue, kado serta sebuah undangan yang bertuliskan nama ia dan Jungkook.
Ya.. selain kejutan itu, Yuju juga ingin menunjukkan pada Jungkook Undangan pernikahan mereka yang telah selesai dicetak, bayangan wajah bahagia Jungkook yang terlintas di benaknya ketika melihat kejutan dan Undangan itu seolah Sirna karena ketidakhadiran Jungkook malam ini.

Satu persatu Yuju melepas hiasan serta balon-balon yang menempel di dinding. Menurunkan benda-benda itu dari sudut atas, beriringan dengan sebulir air mata  yang juga turun membahasi pipinya.

**

Setelah semua selesai dibereskan, Yuju memutuskan untuk pergi dari Panti Asuhan. Alih-alih memilih pulang, Ia malah berniat menyambangi Jungkook ke Apartemen nya.

Tepat disaat Yuju baru sampai di depan Gedung Apartemen itu. Sebuah Mobil datang dan berhenti tak jauh dari hadapannya.

Yuju tersenyum melihat mobil itu, tapi senyuman itu tak bertahan lama ketika ia melihat dua orang yang berada di dalamnya.

Jungkook dan Solbin yang saling tersenyum satu sama lain, ditambah Jungkook yang mengelus kepala sang Wanita.

Tak berapa saat Jungkook keluar dari Mobilnya, dan baru tersadar bahwa Yuju sedari tadi mematung melihat dirinya dan Solbin.

Sontak Jungkook terkejut melihat Yuju yang tak bergerak, hanya diam dengan cairan bening yang sudah penuh di pelupuk mata.

“Yu-yuju-ya, ke-kenapa kau bisa ada disini??”

Yuju beralih melihat Solbin yang masih berada di dalam mobil. “maaf aku sudah mengganggumu kook..” ucap nya dan berbalik hendak pergi.

“tunggu, kita harus bicara!” ucap Jungkook seraya meraih tangan sang kekasih.

Jungkook membawa Yuju menuju taman yang letaknya tak jauh dari Apartemen tersebut. 

Detik berikutnya Jungkook melepas genggaman tangannya pada Yuju, Ia menatap sendu sang wanita, sementara yuju hanya bisa tertunduk, mereka saling berhadapan.

“Yuju-ya.. kita..  kita harus akhiri ini..kita putus”

Yuju tersentak, seakan ada sesuatu yang menyambar hatinya. Sakit tak tertahankan.

Sontak ia mendongak, menatap dalam sepasang mata dihadapannya.. Sepasang mata yang menurut Yuju itu bukanlah Jungkook. Tatapan Jungkook yang tak biasa hingga membuat air mata Yuju lolos begitu saja.

“Jungkook-ah...” Yuju tak sanggup berucap lagi.. ia sungguh tak mengerti dengan perkataan Pria di hadapannya ini.

“Kita sampai disini saja..” jawab sang pria singkat.

“Ta-tapi kenapa kook.. apa salahku?? Apa ini karena wanita itu? Hah?”

“berhenti menyalahkan orang lain.. kau mau tau apa kesalahanmu?? Kau tidak pernah ada untukku, bahkan kau melupakan satu tahun kita, kau juga tidak ingat ulang tahunku.. kau selalu sibuk dengan pekerjaanmu.. atau kau sibuk pria lain, kau pikir aku tidak tau, bahwa kau jalan dengan orang lain.. aku lelah yuju-ya.. aku bosan denganmu..!”

“maksudmu pria lain siapa kook.. sungguh aku tidak mengerti apa yang kau katakan dan aku bisa jelaskan tentang hari Anniversary kita itu.. tapi kumohon jangan seperti ini.. sebentar lagi kita akan menikah.. kumohon kook, jika aku salah.. maafkan aku, aku akan memperbaiki segalanya”.

Yuju terus memohon pada Jungkook, sambil menangis ia berusaha mengenggam tangan Jungkook.

“Maaf Yuju-ya.. terlambat.. aku menyukai wanita lain,  aku menyukai Solbin, dia selalu ada untukku, dia lebih bisa mengerti perasaanku dan dia hampir tidak pernah mengecewakanku.. tentang pernikahan itu, kita batalkan saja! Biar aku yang bicara dengan orang tua kita.. sekali lagi maafkan aku”

Jungkook berucap sembari melepas genggaman tangan Yuju. Kemudian ia memutuskan untuk pergi.

Masih dengan derai air mata, Yuju langsung memeluk Tubuh Jungkook dari belakang berusaha menahan sang pria.

“Aku mencintaimu kook.. jangan seperti ini..kumohon jangan pergi..”

Jungkook tak bergeming, Diam.. berbalik untuk melihat wajah Yuju pun tidak, ia menatap nanar ke depan. Perlahan tanganya melepaskan Pelukan Yuju.

“bukan hanya cinta yang kubutuhkan Yuju-ya.. Aku harus pergi, ada wanita yang sedang menungguku saat ini.. Ku harap kita tidak usah berhubungan lagi..  Maafkan aku..”

Dekapan yuju akhirnya lepas..

Jungkook benar-benar mengakhirinya.. meninggalkan Yuju seorang diri di tengah pekatnya malam.

Yuju terduduk di tanah. Berakhir.. segalanya telah berakhir.. Semua hari–hari yang sudah dilaluinya bersama Jungkook selesai sampai disini.

Yuju menatap Undangan Pernikahan mereka, melepaskannya jatuh ke tanah.

Tak lama Hujan turun dengan derasnya. Deras seperti air mata yang mengalir di pipinya saat ini.  Langit seakan mengerti akan suasana hati Yuju yang memilukan serta Hancur.

Dilihatnya undangan itu, basah dan perlahan-lahan melebur terkena air Hujan.. Sama dengan harapannya bersama Jungkook yang melebur lalu Sirna.

Yuju masih menangis dan terus menangis terisak di tengah Guyuran Hujan. Hingga ia merasa tetesan air hujan tiba-tiba berhenti membasahi tubuhnya.

Bukan karena Hujannya berhenti, tapi ada yang melindungi dirinya dari hujan yang turun.

“Yuju-ya, Jangan menangis lagi atau hujan ini tidak akan pernah berhenti..”

****************

Serius ini nulisnya sambil mewek 😢

Yuk lah yang mau lanjut..

VoMent Juseyo...

Kamsahamnida 💕

FOOL  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang