Hayyy, guysss...👋👋👋
Astatang akoeh kembali ngaret lagi😅.
Sorry dorry strobery morry gud gud night😅... #authorlagigilaugh...Maaf aku gantung kalian😔, aku tahu kok digantung tuh nggak enak. Apa lagi sama dia🙊 #ehkeceplosan😅. Udah digantung si doi masa aku juga gantung kalian, maaf yoeh😅🙏... Aku terlalu banyak menghayal sama sang doi, 'Rio Haryanto' yang F1 entuh:v...
Udah udah... Kembali keeee Meikarta🌈. Eh, salah maksudnya kembali ke Laptop. Astatang salah lagiii, author emang minta di sleding😅... Ayo kembali ke Wattpad🙆🙆🙆...
🚗🚗🚗
"Gelisah amat sih," ucap Argham, mereka bertiga sekarang berada dimobil Argham menunggu lampu merah selesai.
Frans terlihat sangat gelisah. Ia beristigfar dan melirik jam yang berada dipergelangan tangannya.
"Yaelah lama banget dah, mau diapain ini gueee," frustasi Frans, ia mengacak-acak rambutnya.
"Seandainya gue punya 'pintu kemana saja'-nya Doraemon, kan kita langsung ada didepan rumah lo. Nggak harus buang-buang waktu, nunggu lampu merah selesai." timpal Raka.
"Nah, sayang nya. Doraemon nggak mau bagi-bagi ke kita, dia kan cuma punya satu." tambah Argham.
"BISA DIEM NGGAK SIH LO!" emosi Frans.
"Selo dong,"
Lampu merah sudah berganti menjadi hijau, butuh 20 detik untuk berganti kembali. Argham langsung menggas mobilnya.
Dua puluh satu menit kemudian mereka sampai didepan rumah Frans, tetapi jam sudah berganti menjadi jam 22:20, tidak seperti biasanya. Karena macet dan lampu merah yang lumayan lama, menjadi kendala lamanya mereka sampai di rumah Frans.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prasasti Hidup
Teen FictionKalian tahu Prasasti, kan? Sebuah batu yang ditulis dengan huruf-huruf kuno, peninggalan kerajaan-kerajaan zaman dahulu. Cerita ini nggak menceritakan tentang kerajaan zaman dahulu, tetapi menceritakan tentang seorang gadis yang menyukai pria yang d...