10. Sama🙊

153 31 12
                                    

Sorry aku ngaret terus dan update-nya malah malem...

Minggu kemarin tuh aku disuruh buat modul kimia dan minggu ini banyak hafalan-hafalan #gkadayangnanyaoyyy-,-...

Enggak aku cuman pen kasih tau kalian aja... #gkpengentau-,-... Yaudahlah aku sih blablabla ya:v... Wkwk...

Udah tuh baca aja, daripada bingung mikirin author yang gilav:... #😹🙈

***

"Eh-eh, tuh cwo duduk sama siapa ya? Soalnya meja yang kosong cuman itu aja," Astrid menujuk meja kosong itu, dan membuat Rasya tercengang. Ia baru sadar sekarang.

"Serius ini?"

Dan di angguki oleh Alexa.

Rasya menarik nafasnya dalam-dalam. Ia mencubit pungung tangannya, memastikan kalau ia memang sedang tidak bermimpi.

'Nanti kalau Vanno liat gimana, ya?'

"Eas, kamu duduk di meja yang itu ya, dikelas ini hanya tersisa meja itu saja," suruh Bu.Anjani seraya menunjuk meja kosong itu. Eas menuruti kata bu.Anjani, ia berjalan ke arah meja itu dengan sangat datar walaupun beberapa siswi yang dilewatinya, mencoba menggodai-nya. Sedangkan Rasya masih memastikannya.

Eas berhenti di samping meja itu, dan melihat teman sebangkunya sekilas.

Eas menjatuhkan bokongnya diatas kursi, ia masih datar, tidak menanggapi syaitan-syaitan yang berada di sekelilingnya.

"E, eu,,," teman sebangku Eas masih tak percaya hingga mengerjapkan matanya berulang-ulang. Ia ingin membuka obrolan terlebih dahulu, tapi rasanya lidahnya sangat kelu untuk hal ini.

"Eas," benarnya, dan di jawab dengan gelengan dari teman sebangkunya.

"Eee, eee--"

"Apa?"

"Kok, lo mau duduk sama gue?"

"Lo keberatan?" membuat Rasya jadi kesal dengan teman barunya. Ya, Eas adalah teman sebangku Rasya sampai kelulusan nanti. Rasya duduk sendiri di mulai kenaikan kelas dua belas, teman sebangkunya yang dulu, Vian. Pindah ke Banjarmasin karena ikut kedua orang tuanya.

"Eh,, eee. En-nggak. Gue tuh nanya malah balik nanya lagi," kesal Rasya dan mendapat tatapan datar dari Eas.

"Kok, sama!" gerutunya.

"Sama?"

Rasya memutar kepalanya sembilan puluh derajat, ia melihat orang yang menimpali ucapannya barusan. "Iya, sama."

Membuat kening Eas mengerut.

"Bukunya yang sama," sadar Rasya, ia buru-buru menjawab, dari pada Eas sadar.

Bu.Anjani melenggang keluar kelas.

Satu jam berlalu guru mata pelajaran matematika tidak masuk kelas, karena sedang sakit. Ini adalah surga dunia bagi kelas XII Ipa 1.

Prasasti HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang