04

3.3K 396 67
                                    

Menyerah.

Akashi sejujurnya ingin menyerah saja saat mengetahui pujaan hati punya batang dan telur kembar.

Tapi saat ia berhadapan dengannya lagi, semua rasa itu tak bisa pergi. Semua terasa benar ketika Akashi menatap Kuroko.

Dan saat itu, Akashi tahu ia tidak bisa menyerah begitu saja. Akashi sudah terlanjur menginginkan, dan apa pun yang ia inginkan harus terpenuhi.

Tak peduli harus mengotori tangannya.

Toh dia tak peduli, mau perempuan ataupun laki-laki, semua tak masalah. Asalkan mereka punya lubang.

***

Blue Oracle
By : Ina

Kuroko no Basuke
Disclaimer to Fujimaki Tadadoshi

Pairing : Akakuro

Warning : Shounen-ai, miss typo(s)
OC, OOC

Saya menulis untuk kesenangan pribadi. Bukan bermaksud menjelekkan karakter yang terlibat.

Bahasa belum sesuai EBI. Kritik dan saran saya tunggu.

***

Akashi mendapati dirinya mengunjungi air terjun lagi. Sang Raja besar tak tertarik berpiknik. Apalagi menari hula-hula dengan rok daun. Dia kemari menunggu seseorang.

Seseorang yang seharusnya sudah menunggunya.

Peramal itu belum datang. Tak seperti biasanya. Mungkin ini yang namanya 'saat pertama untuk segala hal.'

Midorima yang berdiri lumayan jauh, mengintip. Akashi masih di tempat. Menunggu. Tidak ada tanda-tanda wanita berjubah hitam.

Aneh.

Mungkin dia terlambat? Tapi menurut riwayat, tidak pernah sekalipun wanita itu terlambat. Meskipun kunjungan Akashi selalu mendadak, dia selalu datang lebih dulu.

"Awas!"

Akashi berbalik dan mendapati sesosok manusia berjubah hitam berlari ke arahnya. Kebingungan melanda tatkala sosok itu berlari dengan tergesa. Akashi baru hendak membuka suara ketika tiba-tiba sosok itu melompat menuju pelukannya.

Keseimbangan Akashi goyah. Tubrukan yang tiba-tiba membuat gravitasi menarik tubuhnya semakin ke bawah. Fabrik mahal menempel di tanah. Sementara seseorang menindih tubuhnya.

Kata-katanya tertelan saat melihat anak panah menancap pada lengan. Matanya memicing saat menemukan seorang berjubah hitam lain tengah bersembunyi dibalik pohon.

Midorima yang mengetahui kejadian itu memerintahkan pengawal untuk menangkap sang pelaku.

"Kau baik-baik saja?"

Akashi hanya terdiam. Otaknya masih mencerna keadaan. Menatap seseorang pemberani atau bisa disebut yang paling bodoh. Midorima menarik sosok yang menindihnya. Akashi bangkit untuk duduk.

Tudung hitam disingkap. Mata Akashi membulat melihat rupa itu.

Dia Kuroko Tetsuya.

Blue OracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang