08

2.7K 361 50
                                    

"Menurut laporan beberapa orangku, banyak lalu lintas ilegal belakangan ini." Hanamiya memulai, "Kapal yang mereka gunakan memang hanya kapal dagang tua, namun banyak saksi mata yang bilang banyak orang asing di dalamnya."

Pemilik toko mengelus dagunya. "Mereka datang dari Jabberwock, menuju Pulau Shuutoku. Mungkin untuk transit?"

Pulau Shuutoku adalah pulau kecil yang terletak dekat Rakuzan. Salah satu wilayah yang masih ada di bawah kerajaannya. Dan musuhnya menggunakan pulaunya?

"Oh, jangan bilang kau tidak pernah dapat laporannya?" Hanamiya tersenyum mengejek. "Yah, mereka juga tidak salah. Anak buah Nash sangat pandai menyamar. Mereka menyembunyikan identitas dengan rapi."

Semuanya kini tampak lebih jelas. Musuh dalam selimut ada dalam istananya. Ada kemungkinan lawan politiknya ikut berkomplot dengan Nash. Bahkan sampai memata-matai ke dalam istana. Bukan hanya ia incarannya. Ada pemuda lain yang kini sedang duduk di kursi goyang dengan raut tanpa dosa—juga diincar.

Keputusannya untuk membawa Kuroko memanglah benar. Ia tidak tahu apa yang bisa terjadi pada pemuda itu kalau ia masih berkeliaran di istana dengan cerobohnya. Bahkan saat membawa paksa Kuroko agar ikut bersamanya tadi pagi—Akashi masih bisa merasakan mereka berdua diawasi.

“Aku pikir mereka akan segera ketahuan, tapi ternyata tidak.” Tangannya yang pucat menggeser cangkir teh.

“Mereka tidak membawa barang yang mencurigakan.” Akashi menarik cangkir teh, menatap selaput berwarna kecokelatan. “Pantas pegawaiku tidak menangkap mereka.”

“Nash makin ahli membuat identitas palsu. Bisa jadi orang yang kau temui tadi malah dirinya.” Hanamiya menghirup aroma teh krisan. “Apa yang akan kau lakukan, Yang Mulia?”

Senyum Hanamiya tertarik. Akashi menjawabnya dengan kilatan keji di bola mata. Menyeringai.

“Apa yang akan aku lakukan?” ia mendengus, “Tentu saja memberi pelajaran pada mereka. Siapa pun yang mengusik milikku, akan kuhancurkan.”

***

Blue Oracle
By : ina

Kuroko no Basuke
Disclaimer to Fujimaki Tadadoshi

Pairing : Akakuro

Warning : Shounen-ai, miss typo(s)
OC, OOC

Saya menulis untuk kesenangan pribadi. Bukan bermaksud menjelekkan karakter yang terlibat.

Bahasa belum sesuai EBI. Kritik dan saran saya tunggu.

***

“Jadi,” ia memulai. “Apa yang akan kita lakukan selanjutnya.”

Tidak ada jawaban. Akashi hanya memandang ke depan. Kakinya tidak dilapisi sepatu. Dibiarkannya pasir pantai menyentuh kulit. Seolah tidak terganggu dengan fakta panasnya pasir. Mereka berdua memutuskan untuk pergi ke pantai yang terletak di sisi kanan pelabuhan. Hampir satu jam perjalanan mereka tempuh, dengan kuda yang Akashi beli dari Hanamiya. Dengan harga diskon plus-plus setelah pria itu mengambil gunting di rak.

“Kita harus kembali.” Pria merah itu menatap ke depan. Memejamkan matanya. “Secepatnya.”

“Lalu kenapa kau malah ke pantai?”

Blue OracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang