Hinata POV
Kring... Kring... Kring
Alarm jam berbunyi memekikkan telinga. Membuat siapapun yang tertidur terpaksa harus terbangun.
"Enghhh jam berapa ini?" tanyaku pada angin. Aku menggeliat kecil guna mengembalikan jiwaku yang entah dimana.
Ku matikan jam walker yang mengganggu tidur pulasku. Namun alangkah terkejutnya aku kala melihat jarum jam yang mengarah hampir lada jam delapan pagi.
Mam? Pus
Mana hari ini jam Orochi-sense. Dia adalah sensei yang tidak akan pandang bulu menghukum muridnya. Bahkan pernah ada seorang murid yang terlambat di jam pelajarannya. Murid itu berakhir dengan hukuman menghitung rambut yang ada di kepalanya.
Gila bukan!!!
Aku bukan Kakashi-sensei yang ketika telat masih mempertahankan wajah coolnya seolah tidak mempunyai dosa.
Perjalananku menuju sekolah ditempuh dua puluh menit berjalan kaki. Dan mungkin hari ini aku terpaksa menghamburkan uang guna menaiki bus untuk mempersingkat waktu.
Jam sudah menunjukan pukul 7.48 dan sekolahku dimulai pukul 8. Dengan kilat aku mempercepat aktivitasku bersiap menuju sekolah.
Setelahnya aku mulai berlari menuju halte bus yang ada sekitar satu kilometer di flatku.
Aku terus berlari memotong waktu. Namun naas, aku tidak memperhatikan sekitarku sehingga sebuah mobil yang melaju cepat hampir saja menabrak tubuhku.
"akhhhhh " pekikku kesakitan. Mobil audi putih itu menyenggol tubuhku. Membuatku terjatuh di tanah becek. Memang tidak sampai parah, karena hanya siku ku yang terluka. Namun, baju seragamku sangat kotor karena terjatuh di tanah becek yang dipenuhi genangan air.
Ku lihat mobil audi itu berhenti tepat di sampingku. Sang pengendara mobil itu pun turun dan menghampiriku dengan tergesa.
"Kau tak apa-apa?" tanyanya khawatir.
'Cantik 'batinku berucap. Wanita itu benar-benar cantik dengan rambut indigo gelap dan amethyst indahnya.
Tunggu!!!
Seumur-umur aku baru melihat orang yang memiliki warna rambut dan mata yang sama denganku. Yah meskipun warnanya lebih tua dariku.
"Kau melamun?" suara itu lembut itu membuatku tersadar dari lamunanku.
"Ti-tidak" jawabku berbohong.
"Kau tidak apa-apa, nak?"
"Ti-tidak nyonya "
"Ohh tidak!!! Seragammu kotor!!!" wanita cantik itu berteriak dengan hebohnya.
"Sebagai permintaan maaf karena aku hampir menabrakmu, aku akan menganti seragammu yang baru. Mau kan?"Tawarnya
"Ti-tidak usah, nyonya." tolakku lembut. Bukannya aku tidak mau, tapi saat ini aku sedang mengejar waktu. Jika aku telat sedikit saja, maka habislah aku di tangan Orchi-sensei.
"Kalau begitu aku duluan, nyonya. Selamat pagi... "
Sebelum aku berlari, wanita cantik itu menahan tanganku.
"Jika kau tidak mau aku mengganti bajumu, maka biarkan aku mengantarmu sebagai tanggung jawabku karena membuang waktumu."
"Ta-tapi nyonya___"
"Sudah ayoo!!!"
Wanita cantik itu memaksaku menaiki mobil audinya. Membuatku pasrah dengan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peoniaceae
RandomMasashi Kishimoto SasuHina Kisah perjuangan seorang gadis dalam menjalani kehidupannya yang pahit. Namun sejalan dengan berjalannya waktu, kisah pahit itu berubah menjadi pelangi yang cerah. ....