"Hinata!" Panggil Sasuke.
'Hinata?'
Kemudian wanita itu menyapu setiap pandangannya guna mencari sosok yang dipanggil Hinata.
Melihat gelagat wanita yang dipanggilnya, membuat sasuke bertanya.
Hinata mencari siapa?
Bukannya dirinya ada di belakang gadis itu?
Tak mau semakin penasaran, Sasuke menepuk pelan bahu sang wanita.
Puk
"Hikari-sensei?" Tanya Sasuke terkejut.
Dia bukan Hinata, tapi Hikari-sensei!!!
Sasuke baru sadar, Hinata dan Hikari-sensei terlihat sama jika dilihat dari belakang.
"Emmm Sasuke-kun?" Tanya Hikari.
"Ya sensei. Sedang apa sensei di sini?" timpal Sasuke.
"Ahhh hanya menghilangkan kepenatan."
'Di pinggir jembatan? Really?'
"Ne Sasuke-kun tadi sensei mendengar kau menyerukan nama Hinata. Apakah kau kenal Hinata? Hinata yang itu kan!!!" Tanya Hikari antusias.
"Emm maksud sensei Hinata berambut indigo dan mata amethyst?"
"Ya yang itu" jawab Hikari girang.
"Alumni KIS SHS tahun kemarin kan?"
"Ya... Ya... Ya..." Sasuke dapat melihat binaran bahagia di kedua amethyst sang guru.
"Dia kekasihku. Kenapa sensei bertanya tentangnya?" kata Sasuke
Detik berikutnya Hikari membawa Sasuke ke mobilnya yang terparkir tak jauh dari jembatan.
"Kita mau ke mana sensei?" Tanya Sasuke bingung ketika Hikari mendudukkannya di jok mobil samping pengemudi.
"Kita akan ke mansion Hyuuga, ada sesuatu yang ingin ku sampaikan" jawab Hikari.
Sasuke menghela nafasnya pasrah. Dia tidak bisa menolak setelah melihat binaran mata Hikari. Yahh sekarang ia harus menelfon sang ayah karena tidak bisa memenuhi undangannya.
"Biar aku saja yang mengemudi, sensei."
"Ahhh neee!!"
Skip
Beberapa luluh menit setelahnya, mereka akhirnya sampai di mansion Hyuuga.
"Jadi apa yang ingin sensei sampaikan?" tanya Sasuke pada Hikari saat mereka telah berada di ruang keluarga mansion Hyuuga.
"Benarkah kau kekasih Hinata?" Tanya Hikari yang dibalas anggukan bingung oleh Sasuke.
"Yang ini kan!!!" ucap Hikari sembari menunjukan sebuah potret yang berada di handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peoniaceae
RandomMasashi Kishimoto SasuHina Kisah perjuangan seorang gadis dalam menjalani kehidupannya yang pahit. Namun sejalan dengan berjalannya waktu, kisah pahit itu berubah menjadi pelangi yang cerah. ....